7 Permasalahan dan Cara Mengatasi Anak Susah Tidur
Cermati permasalahannya dan temukan cara mengatasinya di sini
12 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengatasi anak yang sulit tidur, susah-susah gampang ya Ma. Bagi sebagaian anak tentunya perlu cara lain agar pola tidurnya dapat semakin teratur.
Namun, sebenarnya apa sih permasalahan pola tidur anak yang nggak teratur?
Dilansir dari Today,com, seorang pakar anak bernama Dr. Jodi Mindell mengungkapkan permasalahan pola tidur yang nggak teratur pada anak.
Selain mengungkapkan permasalahannya, ia juga memberikan beberapa cara yang dapat Mama lakukan dalam menghadapi permasalahan sulit tidur tersebut.
Mari kita pelajari bersama-sama, Ma!
1. Menolak dengan tegas untuk tidur
Dalam menidurkan si Kecil, permasalahan umum yang paling sering dialami oleh Mama, pastilah keadaan di mana si Kecil menolak untuk tidur terus-menerus.
Hal tersebut dapat ditunjukkan anak Mama melalui ungkapan verbal yang tegas ataupun sikap yang mengisyaratkan dirinya tidak mau tidur.
Apapun itu, Mama tentu memahami betul bahwa Mama tidak boleh menuruti keinginan si Kecil tersebut. Maka dari itu, Mama disarankan untuk melakukan pendekatan yang berbeda.
Bagaimana jika sekarang, Mama tidak semata-mata mengatakan pada Si Kecil bahwa ini waktunya untuk tidur, melainkan waktunya beraktivitas di atas tempat tidur?
Lakukan hal-hal yang disukainya dalam rentang waktu yang minim.
Setelah itu, Mama dapat mengajaknya untuk tidur.
Hal tersebut akan membuat si Kecil jadi senang untuk tidur.
2. Selalu menangis saat diajak tidur
Ketika anak mama menolak untuk tidur, tidak jarang si Kecil mengekspresikan penolakannya tersebut dengan cara menangis dan merengek.
Hal ini pasti membuat Mama jadi bingung dan serba salah sehingga tidak menutup kemungkinan, rasa kasihan membuat Mama menghentikan upaya dalam menidurkan si Kecil.
Padahal, Mama sebenarnya sangat ditekankan untuk tidak semata-mata menyerah dan membiarkan anak tidur semuanya, bahkan hingga larut malam.
Untuk mengatasinya, Mama disarankan untuk menenangkan anak dengan memberi hiburan, seperti menceritakan sebuah dongeng atau menyalakan lagu kesukaannya di dalam kamar.
Dari situ, Mama dapat membawanya untuk beranjak tidur tanpa membuat si Kecil menangis dan merengek-rengek.
Editors' Pick
3. Cuma mau tidur di malam hari
Saat kita berbicara mengenai pola tidur anak kecil seusia anak mama, hal ini tentu tidak hanya mengacu pada waktu istirahat di malam hari.
Sebagaimana si Kecil membutuhkan waktu tidur yang banyak, Mama disarankan untuk membiasakan si Kecil tidur siang juga.
Akan tetapi, kita tentu tahu bahwa si Kecil cenderung ingin beraktivitas saat siang hari sehingga anak mama suka menolak untuk mematuhinya.
Dalam upaya mengatasinya, Mama sebaiknya mengatur jadwal aktivitas dan melakukannya secara konsisten sehingga si Kecil dapat terbiasa melakukan aktivitas sesuai jadwal dan tidur sesuai jadwal.
4. Tidak bisa tidur seorang diri
Sebagai anak kecil yang masih menjalani proses tumbuh kembang yang dini, kita tentu memahami betul bahwa anak Mama sangat tergantung pada kehadiran Mama. Hal tersebut juga berlaku saat si Kecil hendak tidur.
Namun, kondisi tersebut tidaklah normal apabila si Kecil menunjukkan kencenderungan yang hanya bisa tidur jika ada Mama ataupun Papa.
Biasanya, si Kecil akan merasa cemas dan takut dengan pikiran bahwa Mama akan meninggalkannya saat si Kecil tertidur sehingga hal tersebut membuatnya terkadang sulit untuk tidur.
Apabila anak mama menunjukkan tanda-tanda tersebut, Dr. Jodi Mindell mengungkapkan bahwa Mama sebaiknya melakukan perubahan pada waktu tidur anak Mama.
Perubahan tersebut dapat membuatnya belajar untuk beradaptasi pada perubahan lain, termasuk kebiasaan untuk bisa tidur seorang diri.
5. Terbiasa terbangun di sela-sela proses tidur
Permasalahan lain yang mengacu pada pola tidur anak kecil seusia anak mama adalah kebiasaan si Kecil yang suka terbangun di sela-sela proses tidurnya.
Hal tersebut tentu akan membuat Mama harus berpikir dua kali untuk kembali menidurkan anak.
Sebagai solusi untuk mengatasinya, Mama pertama-tama ditegaskan untuk memastikan bahwa si Kecil tidak terbangun karena sakit.
Jika Mama sudah yakin bahwa sakit bukanlah alasan dari kebiasaannya tersebut, Mama sebaiknya menciptakan suasana yang sepi sehingga si Kecil akan kembali tidur.
Pasalnya, dalam keadaan di mana si Kecil terbangun di sela-sela proses tidurnya, anak mama sebenarnya masih merasakan rasa kantuk namun kesadarannya yang terjadi turut membuatnya berpikir untuk tidak kembali tidur.
Meski begitu, suasana yang membosankan akan membuatnya tidak bergairah untuk melakukan aktivitas dan rasa kantuk pun semakin menguasai.
Diatas adalah salah satu cara, agar anak yang sulit tidur dapat segera mengalami kantuk.
6. Tanpa kebiasaan khusus, Si Kecil tidak mau tidur
Salah satu upaya yang dilakukan Mama untuk menidurkan anak adalah memanfaatkan hal-hal yang menghiburnya saat tengah menidurkan Si Kecil, seperti yang turut disarankan pada dua poin pertama sebelumnya.
Namun, tidak menutup kemungkinan, cara tersebut dapat membuat anak mama akhirnya terbiasa bisa tidur dengan cara-cara tersebut.
Alhasil, anak mama jadi tidak mau tidur tanpa melakukan kebiasaan khusus dan hal tersebut menjadi tidak normal untuk proses tumbuh kembang anak.
Maka dari itu, Mama disarankan untuk memberikan hiburan sebelum tidur yang bervariasi. Setelah Mama bisa mulai mencoba untuk tidak melakukan hal-hal yang membuatnya tercandu.
Sebagai contoh, si Kecil terbiasa tidur dengan meminum susu di botol, maka cobalah untuk memberikan ASI atau susu murni di gelas.
7. Tidak mau tidur di dalam kamarnya
Memasuki usia 3 tahun, anak mama tercinta tentu sudah sepantasnya mendapatkan pola asuh terbaik yang mendidiknya untuk belajar mandiri.
Hal tersebut dapat diupayakan dengan memberikan kamar pribadi untuk si Kecil.
Namun, kita tentu sadar bahwa masa transisi atau perubahan dari satu kondisi ke kondisi yang baru tidak dapat secara langsung berjalan dengan lancar.
Salah satunya, anak mama dapat menunjukkan hal-hal tertentu, seperti tidak mau tidur di dalam kamarnya seorang diri.
Jika Mama menghadapi kondisi ini, Mama disarankan untuk menyadari bahwa si Kecil sedang mengalami perasaan anxiety karena perubahan tersebut.
Maka dari itu, Mama dianjurkan untuk melakukan pendekatan dan pembangunan kebiasaan baru secara perlahan.
Dengan kata lain, tidak apa-apa jika Mama menemaninya terlebih dahulu untuk tidur seorang diri, kemudian dari situ Mama dapat secara perlahan mulai membiasakannya tidur seorang diri.
Untuk hasil maksimal, Dr. Jodi Mindell sangat menyarankan agar Mama banyak membaca buku mengenai parenting terkait hal ini.
Sekarang, Mama telah melihat berbagai permasalahan menidurkan yang umum ditunjukkan anak kecil seusia anak mama, bukan?