Ciri-Ciri Anak Overstimulasi
Anak bisa lelah karena overstimulasi lho Ma, Hati-hati ya!
17 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melakukan stimulasi pada anak guna merangsang semua sistem indera si kecil sangat baik dilakukan sejak kecil. Namun apakah Mama tahu ada yang namanya overstimulasi?
Nah, overstimulasi terjadi ketika anak terlalu banyak mendapatkan pengalaman, sensasi, suara, dan aktivitas daripada yang bisa mereka atasi.
Seperti halnya pada saat anak ikut bersama Mama dalam sebuah acara, lalu anak dipeluk dengan banyak orang.
Anak akan mengalami overstimulasi, merasa kewalahan dan lelah, dan biasanya anak akan menangis dan rewel.
Pada kondisi ini juga hormon kortisol pada tubuh anak meningkat, hormon stress yang mempengaruhi fungsi tubuhnya, termasuk otak.
Berikut ini Popmama.com telah rangkumkan ciri anak overstimulasi yang Mama perlu tahu, karena ini penting untuk pertumbuhan si Kecil.
Yuk disimak!
1. Mudah rewel dan cepat marah
Karena lelah dan belum bisa mengutarakan perasaannya secara jelas, maka anak hanya bisa menunjukkannya lewat tangisan, biasanya dimulai dengan anak yang menjadi rewel, menangis secara tiba-tiba dan marah.
Pada kondisi seperti ini Mama bisa mengatasinya dengan memeluk anak, biarkan si Kecil merasakan kontak dari kulit ke kulit agar merasa aman. Tangis pun biasanya akan mereda.
Editors' Pick
2. Memalingkan muka saat diajak bicara
Ciri ini juga menunjukan bahwa anak bosan dan lelah, si Kecil ingin berhenti dan berhenti melakukan stimulasi.
Maka dari itu yang dapat Mama lakukan adalah mengajak anak keluar sejenak dari pemicu overstimulasi, hindari stimulasi tersebut agar anak lebih tenang.