Berjalan merupakan salah satu fase perkembangan dari bayi saat usianya semakin besar.
Setiap bayi dapat berjalan mengikuti pola perkembangan dengan cara dan kecepatan sendiri, namun semua anak tidak mencapai titik perkembangan yang sama pada usia yang sama.
Melansir dari Baby Center, anak biasanya mulai belajar berdiri dan melangkah di usia 1 tahun.
Mula-mula, ia akan belajar berjalan sambil berpegangan dengan tepi meja atau berpegangan dengan kedua tangan Mama.
Di usia satu tahun pertamanya, anak akan banyak belajar mengkoordinasikan gerakan tangan dan kakinya agar berjalan seirama.
Otot-otot tubuhnya pun secara alami akan semakin terlatih saat anak belajar duduk, berguling, hingga merangkak.
Memang, langkah pertama si Kecil salah satu tahap perkembangan penting yang selalu ditunggu-tunggu oleh Mama dan Papa. Tetapi jika anak terlambat berjalan ketika sudah berumur 1 tahun, pastinya orangtua tentu merasa khawatir.
Lantas, apa penyebab anak 1 tahun belum bisa jalan?
Berikut Popmama.com telah merangkum dari berbagai sumber. Simak di bawah ini ya, Ma!
1. Sindrom genetik atau gangguan kelainan
Chop.edu
Terkadang keterlambatan berjalan bisa disebabkan ketika anak memiliki kondisi cacat saat lahir, penyakit tertentu hingga gangguan kelainan. Hal inilah yang membuat tumbuh kembang si Kecil menjadi tidak normal.
Misalnya, gangguan yang memengaruhi otot dan kekuatan kakinya tersebut tidak mampu menopang tubuhnya dengan baik.
Dilansir dari halodoc, contoh penyakit yang menyebabkan anak mengalami keterlambatan jalan adalah cerebral palsy dan down syndrome.
2. Anak lahir prematur
Unsplash/Liv Bruce
Bayi prematur biasanya akan mencapai tonggak perkembangan pada waktu yang sama dengan bayi cukup bulan (lahir pada usia kehamilan 9 bulan), termasuk kemampuan untuk berjalan sendiri.
Namun, jika digunakan corrected age si bayi prematur, maka perkembangannya akan terkesan sedikit terlambat dari bayi yang cukup bulan.
Corrected age adalah usia sebenarnya bayi prematur.
Jadi, jika Si Kecil yang saat ini berusia 12 bulan (dihitung dari hari kelahirannya) dan lahir 2 bulan lebih awal, maka corrected age atau usia sebenarnya adalah 10 bulan.
3. Sikap dan temperamen anak
romper.com
Para pakar sepakat bahwa sikap dan temperamen yang ditunjukkan anak sebenarnya adalah wujud dari ekspresi dirinya. Apa yang dimaksud dengan sikap disini adalah hasil evaluasi anak terhadap orang, objek, atau peristiwa yang sedang, sudah, atau akan terjadi.
Sedangkan temperamen adalah gaya dan cara khas seorang anak dalam berperilaku dan menanggapi suatu hal.
Sama halnya dengan sikap maupun tempramen pada si Kecil yang lebih menyukai merangkak untuk bergerak. Mama tidak perlu khawatir, karena anak akan berjalan saat ia sudah merasa siap.
Maka dari itu, kita sebagai orangtua hanya perlu menunggu waktu yang tepat agar anak tumbuh sesuai keinginannya.
Tetapi Mama juga dapat memberikan stimulasi agar kakinya terlatih untuk berjalan. Stimuli di sini dapat berupa melatih si Kecil dengan kursi, ajak anak bermain bersama maupun letakkan si Kecil di perabot yang kokoh.
Editors' Pick
4. Kematangan sistem motorik yang terlambat
Freepik/rawpixel.com
Kematangan sistem motorik yang terlambat berarti perkembangan motorik yang berada di bawah normal umur anak.
Akibatnya, pada umur tertentu si Kecil tidak menguasai tugas perkembangan yang diharapkan oleh kelompok sosialnya.
Berikut adalah tahapan perkembangan gerakan motorik yang terjadi pada anak:
6 hingga 8 bulan: duduk dan merangkak.
12 hingga 18 bulan : berdiri sendiri; berjalan merambat sambil memegangi tembok, kursi, atau meja; berjalan hingga beberapa menit tanpa pegangan.
18 hingga 24 bulan: berjalan sendiri tanpa kesulitan, membawa mainan atau benda apapun yang cukup besar tanpa dibantu, dan dapat naik turun/turun tangga dengan bantuan.
24 hingga 36 bulan: bisa berlari, memanjat, naik/turun tangga tanpa bantuan, dan berjalan jinjit.
Ketika salah satu dari hal tersebut mengalami keterlambatan, hal lainnya pun akan ikut terlambat.
Keterbatasan tersebut biasanya terjadi karena gerakan motorik dan kematangan saraf masih belum maksimal.
Hal ini dapat terjadi akibat anak fokus akan pengembangan diri yang lain, seperti melatih kemampuan berbicara, mendengar, dan memerhatikan sekelilingnya.
Tetapi Mama dan Papa tidak perlu cemas akan hal ini karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda.
Nah, maka dari itu sebagai orangtua Mama hanya perlu menunggu saat yang tepat agar anak siap berjalan sendiri.
5. Terbiasa menggunakan Babbywalker
viennaglenn.com
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh The American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa Babywalker sebenarnya menghalangi proses belajar berjalan.
Penggunaan baby walker tidak membantu bayi lebih cepat berjalan, justru memperlambat perkembangan normal motorik dan mental. Karena ketika bayi belajar bejalan menggunakan baby walker maka alat ini hanya menguatkan otot-otot di tungkai bagian bawah dan aktivitas motorik yang terjadi saat memakai baby walker hanya melibatkan sebagian serabut otot betis, tetapi justru malah melemahkan otot di tungkai bagian atas dan pinggul, yang digunakan paling banyak dalam berjalan dan memerlukan latihan (The American Academy of Pediatrics, 2004: 240).
Bila proses pelatihan tidak benar maka akan membuat si Kecil terlambat berjalan. Sebaliknya jika semakin intensif dan tepat stimilasi fisiknya maka perkembangan akan semakin pesat.
Dengan memakai babywalker secara psikologis akan membuat anak menjadi malas berjalan sendiri karena alat ini memungkinkan ia untuk bergerak kemanapun dengan mudah tanpa harus bersusah payah menjejakkan kakinya.
6. Faktor eskternal
Freepik/Jcomp
Ilustrasi
Selain penyebab internal, Salah satu faktor si Kecil mengalami keterlambatan berjalan adalah dari faktor eksternal.
Misalnya dikutip dari halodoc, anak yang pernah terjatuh dan mengalami benturan di kepala yang cukup keras hingga memengaruhi syaraf di otaknya. Atau ketika Mama terpapar racun saat hamil, malnutrisi, infeksi virus, hingga sakit dalam usia yang cukup lama. Hal ini dapat menyebabkan anak terlambat berjalan.
7. Penyebab karena Rakitis atau kelainan tulang
Freeepik
Mengutip dari halodoc, rakitis adalah kelainan pertumbuhan tulang yang umumnya disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium.
Studi melaporkan adanya hubungan antara rakitis dan keterlambatan berjalan. Namun, jika kondisinya belum berkembang ke stadium lanjut, kondisi ini bersifat reversibel. Artinya, pengobatan tepat waktu bisa membantu anak berjalan.
8. Kebiasaan menaruh anak di box bayi
Pinterest.com/@alina
Dalam kasus yang sangat ekstrem, kebiasaan atau tradisi menaruh anak di atas kasur atau box bayi membuat kemampuan motorik kasar anak tidak terlatih.
Meski hal ini jarang terjadi, tetapi terlalu lama bermain di atas kasur bisa membuat kemampuan motorik halus dan kasar anak menurun dan tidak berkembang lho, Ma.
Nah itulah beberapa yang telah Popmama.com rangkum mengenai beberapa penyebab anak 1 tahun yang belum bisa jalan.
Perlu diingat ya, Ma bahwa setiap anak itu istimewa.
Mereka memiliki tahap perkembangan masing-masing yang bisa jadi tak sama dengan anak lainnya.
Tetapi jika si Kecil masih belum bisa berjalan atau menunjukkan tanda-tanda perkembangan hingga usia 18 bulan, sebaiknya konsultasikan perkembangannya pada dokter anak agar ditemukan diagnosis dan penanganan yang tepat.