10 Manfaat Puzzle untuk Anak, Cara Ampuh Melatih Kemampuan Motorik
Puzzle menjadi salah satu rekomendasi permainan edukatif yang menyenangkan untuk anak usia awal
19 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermain di masa-masa anak periode awal yaitu usia 1-3 tahun memiliki dampak yang sangat penting bagi si Kecil. Proses bermain dapat menjadi awal pembelajaran bagi mereka dalam menggunakan daya pikir dan kemampuan geraknya.
Pernahkah Mama mencoba mengenalkan permainan puzzle kepada si Kecil?
Puzzle adalah permainan berupa potongan-potongan kecil terpisah yang ketika disusun atau disatukan akan membentuk suatu gambar yang utuh.
Selain membuat anak menjadi tertantang, menyelesaikan puzzle ternyata juga menjadi salah satu permainan rekomendasi yang bisa mulai diberikan sejak dini, Ma!
Tentunya, jika anak baru pertama kali mencoba puzzle, Mama harus menyesuaikan kemampuannya dengan memberikan mereka jenis puzzle dengan level yang masih mudah sebagai langkah pengenalan. Mama juga harus berada di sisinya untuk menjelaskan bagaimana konsep bermainnya.
Setelah mereka akhirnya paham dan sudah mulai merasakan keseruannya, anak secara terselubung akan memperoleh banyak efek luar biasa dari proses bermain puzzle!
Ingin tahu apa saja dampak positif permainan puzzle yang mampu meningkatkan kemampuan anak?
Berdasarkan riset terpercaya dari empoweredparents.co, Popmama.com telah merangkum informasi seputar 10 manfaat puzzle untuk anak di bawah ini!
1. Melatih koordinasi mata dan tangan
Kemampuan koordinasi antara mata dengan tangan adalah keterampilan praktis yang sudah harus dilatih oleh si Kecil sejak dini!
Pengembangan keterampilan ini sangat dibutuhkan di kehidupan sehari-hari karena akan membantu anak mengerjakan tugas lainnya seperti menulis, mengikat tali sepatu, menyuapkan makanan ke mulut sendiri, atau berpartisipasi di permainan olahraga bersama teman-temannya.
Saat bermain puzzle, integrasi antara kemampuan visual dan motorik memiliki kesempatan untuk berkembang.
Si Kecil perlu mengambil potongan puzzle dan menempatkannya di posisi yang tepat, di sini lah kemahiran koordinasi antara tangan dan matanya dapat terasah.
2. Melatih kemampuan problem solving dan berpikir logis
Puzzle menjadi wadah bagi si Kecil untuk berpikir secara logis. Mereka harus melakukan banyak cara untuk menyelesaikan puzzle, bisa dengan cara coba-coba, atau dengan mencocokkan warna, bentuk, pola, dan lain-lain.
Memberikan anak kesempatan untuk melatih skill problem-solving tidak perlu menunggu anak benar-benar bertemu dengan masalah sebenarnya di waktu mereka besar!
Mengajari mereka untuk berpikir menemukan cara menyelesaikan masalah yang tepat sudah bisa dibiasakan lewat permainan anak-anak.
Melalui puzzle, si Kecil akan menggunakan pemikiran strategis untuk menyelesaikannya dengan cara seperti mengelompokkan potongan puzzle berdasarkan warna, membalik semua potongan menghadap ke atas supaya lebih mudah untuk membayangkan susunan garis besarnya.
Anak akan belajar memecah tugas besar menjadi beberapa bagian-bagian kecil sehingga lebih mudah untuk ditangani.
Hal ini dapat berpengaruh besar ketika anak sudah dewasa ia jadi lebih terbiasa untuk berpikir secara strategis dan logis di aspek-aspek lain dalam kehidupannya.
3. Mengembangkan kemampuan kognitif
Perkembangan kognitif ini berkaitan tentang bagaimana si Kecil mengasah cara berpikir, bereksplorasi, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan akan membantu anak untuk mengenal dan memahami dunia di sekitar mereka, Ma!
Perkembangan otak adalah bagian dari perkembangan kognitif.
Puzzle adalah cara yang baik untuk melatih kognitif si Kecil karena anak perlu menganalisis setiap bagian dan menggunakan kemampuan memori mereka (meliputi ingatan tentang bentuk, warna, dan gambar) untuk menentukan posisi setiap potongan puzzle agar saling terhubung.
4. Mengembangkan kecerdasan visual
Menurut studi yang dilakukan oleh University of Chicago pada tahun 2011, balita yang rutin bermain puzzle memiliki keterampilan visual spasial yang lebih daripada balita yang tidak. Hal ini disebabkan karena kemampuan anak untuk memahami bentuk, ukuran, warna, dan ruang terasah melalui permainan puzzle.
Kecerdasan visual spasial adalah kecerdasan berpikir dan belajar dengan gambar, memahami bentuk pola dan ruang suatu objek, dan termasuk berpikir kreatif.
Puzzle dapat membuat si Kecil belajar mengenali berbagai bentuk dan letak. Mereka dapat mempelajari bentuk-bentuk baru, ini dapat sangat membantu anak ketika belajar mengenali huruf dan angka. Puzzle adalah aktivitas yang baik untuk mengawali anak sebelum belajar membaca dan menulis.
Puzzle dapat membangun beberapa aspek kecerdasan visual, seperti:
- Memori visual, yaitu kemampuan untuk mengingat apa yang dilihat.
- Diskriminasi visual, yaitu belajar melihat kesamaan dan perbedaan dalam berbagai hal.
- Pemahaman visual, yaitu si Kecil belajar memahami apa yang mereka lihat.
- Persepsi bentuk, yaitu anak mengenali bentuk-bentuk umum, seperti segitiga, lingkaran, atau persegi.
- Analisis dan sintesis visual, yaitu belajar melihat pola dan menyatukannya.
Editors' Pick
5. Meningkatkan kemampuan motorik halus dan motorik kasar
Otot-otot di tangan batita membutuhkan banyak latihan untuk memegang dan menggerakkan benda-benda kecil, salah satunya seperti potongan puzzle.
Saat si Kecil bermain puzzle, mereka juga sedang berlatih memperkuat otot-otot jari mereka. Anak-anak dilatih untuk menggunakan kontrol yang baik supaya bisa memegang puzzle dengan hati-hati dan menyatukannya.
Seperti aktivitas motorik halus lainnya, pastikan ukuran mainan sesuai dengan usia dan perkembangan anak, ya, Ma!
Untuk anak yang lebih kecil, berilah mereka puzzle dengan potongan yang lebih besar sebelum mereka dapat belajar menangani potongan puzzle yang lebih kecil.
Puzzle juga dapat melatih anak mengembangkan kemampuan motorik kasar mereka.
Saat menyusun puzzle, tak hanya otot jari-jari saja yang bergerak, namun si Kecil juga sedang melatih kemampuan otot yang lebih besar. Di sinilah kemampuan motorik kasar juga ikut diperkuat.
Puzzle sangat membantu mengasah kemampuan motorik si Kecil yang membuat mereka cenderung lebih mudah melakukan kegiatan yang membutuhkan pergerakan fisik seperti menulis, menggambar, dan belajar memainkan alat musik.
6. Menurunkan gejala ADHD
Dikutip dari penelitian oleh Parents.com, rentang waktu anak bisa berkonsentrasi adalah sekitar 2 hingga 5 menit dari usianya. Misalnya, anak berusia 2 tahun mungkin dapat berkonsentrasi selama 4 hingga 10 menit.
Melalui puzzle, anak dapat melatih konsentrasi untuk mengerjakan satu tugas tertentu dengan jangka waktu yang lama tanpa gangguan. Bermain puzzle membantu anak belajar memusatkan seluruh perhatiannya dan perlahan-lahan melatih mereka berkonsentrasi dalam waktu yang lebih lama.
Karena mampu melatih konsentrasi, mengajarkan permainan puzzle sangat baik untuk anak ADHD atau anak dengan kesulitan memfokuskan perhatian. Kegiatan ini dapat membantu anak untuk membangun otot otak dan meredakan gejala hiperaktif pada anak.
7. Melatih kesabaran
Si Kecil gampang impulsif dan selalu merengek ketika keinginannya tak segera didapat?
Mungkin Mama bisa mengandalkan puzzle untuk melatih tingkat kesabaran mereka!
Menyelesaikan puzzle membutuhkan banyak kesabaran. Puzzle dapat mengajarkan anak untuk bersabar, mereka harus duduk manis dan fokus menyusun potongan-potongan puzzle untuk bisa mencapai susunan puzzle yang lengkap dan sempurna.
Sebuah cara yang baik untuk mengenalkan kepada anak mengenai adanya proses untuk bisa menyelesaikan sesuatu.
Jadi, selain melatih konsentrasi, puzzle juga melatih kesabaran karena anak jadi tahu bahwa puzzle tidak dapat selesai dengan cara instan.
8. Meningkatkan kegigihan
Meskipun membutuhkan daya konsentrasi yang lebih lama, puzzle bisa membuat si Kecil belajar berdedikasi dan mengembangkan ketekunan untuk terus menyelesaikannya sampai akhirnya seluruh potongan puzzle tersusun lengkap.
Dedikasi dan ketekunan akan melahirkan sebuah kegigihan, yaitu keterampilan yang sangat berguna untuk setiap aspek di kehidupan anak, terutama dalam hal akademiknya nanti, ya, Ma!
Anak harus belajar mengatasi rasa frustasi karena tidak segera mendapatkan potongan yang cocok saat bermain puzzle. Ketika membuat kesalahan, mereka tidak pantang menyerah dan tetap bertekad sampai akhir karena tingkat motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan tantangan.
9. Mengembangkan rasa percaya diri
Sangat memuaskan rasanya ketika si Kecil akhirnya berhasil menyelesaikan puzzle. Pencapaian ini juga dapat mendorong kepercayaan diri anak karena mampu menyatukan seluruh potongan puzzle yang semula berantakan menjadi kesatuan yang sempurna.
Ini dapat memancing anak untuk lebih termotivasi dalam membuat prestasi di kemudian hari.
Maka dari itu, jangan lupa berilah mereka pujian dan dorongan positif saat mereka berhasil menyelesaikan tantangan puzzle, ya, Ma!
Penting bagi Mama untuk memberikan puzzle yang sesuai dengan kemampuan usia si Kecil supaya anak-anak bisa mengerjakan puzzle secara mandiri. Ini akan memberikan anak booster rasa percaya diri yang lebih tinggi lagi.
10. Bisa menjadi sarana bonding antara Mama, Papa, dan si Kecil
Selain secara mandiri, puzzle juga permainan sempurna untuk mengembangkan kemampuan anak dalam bekerja secara tim.
Nah, saat anak masih dalam proses mengenal dan memahami puzzle, Mama dan Papa dapat membantu mereka untuk membimbing serta memberikan petunjuk mengenai cara bermain.
Mengerjakan puzzle bersama-sama akan membuat tantangan terselesaikan lebih cepat.
Anak pun jadi lebih cepat fasih mengerjakan puzzle di kemudian hari jika didampingi Mama dan Papa terlebih dahulu dibanding mereka harus mencoba-cobanya secara sendirian saat masih awal mengenal puzzle.
Saling mengobrol dan berdiskusi saat bermain puzzle dapat melatih keterampilan mereka dalam berbahasa dan bersosial serta tahu cara meminta bantuan.
Jadi, itulah 10 manfaat puzzle untuk tumbuh kembang si Kecil, Ma.
Ada banyak sekali efek baik yang bisa anak dapatkan melalui permainan ini. Edukasi yang disampaikan secara terselubung membuat si Kecil jadi terbiasa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, perkembangan motorik halus dan kasar, menurunkan gejala ADHD, bahkan sampai pemupukan karakter menjadi lebih gigih dan lebih sabar.
Semua aspek perkembangan anak ajdi terlatih dengan cara yang menyenangkan melalui permainan puzzle yang bisa si Kecil mainkan di rumah.
Baca juga:
- 6 Manfaat Luar Biasa Pada Anak yang Terbiasa Bermain Puzzle
- 10 Ide Permainan Edukasi Sus Rini Pengasuh Rayyanza 'Cipung'
- 5 Bahan Makanan yang Aman untuk Jadi Permainan Sensori Balita