Pernahkah Mama mendapati anak memuntahkan makanan yang baru saja mereka lahap?
Awas, Ma, mungkin itu adalah ‘sinyal’ yang dikeluarkan oleh tubuh untuk mengindikasikan bahaya!
Pada balita dan anak kecil, serangan muntah bisa tiba-tiba saja terjadi. Penyebabnya beragam, bisa berasal dari dalam sistem pencernaan atau karena bakteri yang terbawa di dalam makanan.
Demi mengetahui solusi terbaik untuk menanganinya, Mama perlu tahu dulu apa saja kemungkinan yang bisa jadi penyebabnya.
Dilansir dari lybrate.com, berikut Popmama.com akan memaparkan 5 faktorpenyebab anak muntah setelah makan yang perlu Mama ketahui lebih teliti!
1. Gastroenteritis
Scripps.org
Jika si Kecil terkena serangan muntah tiba-tiba setelah makan, penyebab yang paling sering terjadi adalah karena gastroenteritis atau sakit perut. Anak mama juga mungkin akan menderita diare setelah itu.
Gastroenteritis biasanya disebabkan oleh virus seperti rotavirus atau norovirus. Bakteri yang hinggap di makanan juga bisa menjadi faktornya. Biasanya, bakteri ini terdapat di makanan yang proses masaknya belum matang, kadaluarsa, atau telah terkontaminasi.
Untuk mencegahnya terulang lagi, Mama harus lebih tegas membiasakan anak cuci tangan sebelum makan. Serta pastikan peralatan makan yang digunakan juga sudah bersih dan higienis.
Editors' Pick
2. Alergi makanan
Pexels/Anna Shvets
Muntah biasanya menjadi respons umum bagi tubuh untuk menolak suatu bahan makanan.
Apabila anak mama muntah sehabis mengonsumsi sajian tertentu, sebaiknya Mama juga harus mencatat bahan-bahan makanan dan minuman apa saja yang terkandung di dalamnya. Bisa jadi beberapa unsur yang dihidangkan adalah pemicu alergi (alergen) yang baru Maka ketahui. Catatan tersebut juga akan memudahkan bagi dokter untuk memberikan diagnosis lebih baik terkait penyebab muntah pada anak.
Alergen pada anak-anak biasanya disebabkan oleh komposisi seperti susu, kedelai, makanan laut, kacang tanah, kedelai, gandum, wijen, ikan, telur, dan kacang pohon.
Segera konsultasikan pada dokter untuk mengetahui kepastian penyebabnya, ya, Ma!
3. Adanya gaya yang mendorong mundur makanan pada sistem pencernaan
babycenter.com
Gerakan mundur makanan di sepanjang saluran pencernaan mungkin terjadi pada anak-anak. Sejatinya, sistem pencernaan manusia memiliki otot yang akan mencegah makanan berbalik ke arah mulut serta memaksa seluruh makanan untuk mengarah ke bagian pembuangan atau anus. Namun, karena anak-anak masih memiliki jaringan otot yang lemah, regurgitasi berpotensi dialami oleh anak.
Regurgitasi adalah kondisi dimana campuran getah perut dan sisa makanan yang belum dicerna kembali ke kerongkongan dan masuk ke mulut. Meski terlihat layaknya muntah, tapi kedua hal ini merupakan kondisi yang berbeda.
4. Penyakit asam lambung
trustcarehealth.com
Jika frekuensi muntah pada anak sudah sering terjadi, terlebih setiap setelah makan, maka gejala tersebut menunjukkan adanya kemungkinan anak menderita asam lambung.
Asam lambung terjadi karena cincin otot pemisah kerongkongan bagian bawah dengan lambung tidak berfungsi secara maksimal, akibatnya asam lambung akan naik membawa makanan kembali ke kerongkongan.
Penyakit ini juga mungkin terjadi pada anak-anak karena ukuran lambungnya yang masih kecil sehingga kapasitasnya mudah penuh. Fungsi cincin otot juga belum berkembang dengan ukuran sempurna sehingga asam lambung bisa saja menjangkit mereka.
Asam lambung pada anak harus segera diatasi, karena penyakit ini dapat menjalar ke sistem lainnya jika tak segera diobati, salah satunya adalah pernapasan. Gangguan ini terjadi karena naiknya asam lambung akan menyumbat saluran pernapasan. Akibat terburuknya bahkan bisa mengakibatkan pneumonia.
5. Anak menelan sesuatu yang berbahaya
Parenting.firstcry.com
Jika anak muntah-muntah dan terlihat sedang mengeluarkan sesuatu, bisa jadi ia baru saja menelan sesuatu yang tidak seharusnya si Kecil telan. Mama bisa pastikan terlebih dahulu, apakah ada indikasi sakit perut, batuk terus menerus, nyeri dada, dan perasaan mengganjal di tenggorokan.
Beberapa benda asing yang masuk ke dalam mulut dapat tersangkut di saluran kerongkongan atau bahkan sudah terbelit di saluran pencernaan.
Jika benda asing sudah tidak dapat disingkirkan melalui tepukan atau pukulan di area punggung, maka sepertinya Mama membutuhkan bantuan dari tenaga medis.
Itulah, Ma, informasi terkait 5 faktor penyebab anak muntah setelah makan yang perlu Mama perhatikan.
Semoga anak mama terhindar dari kemungkinan-kemungkinan yang berbahaya. Selalu awasi setiap makanan pada piring si Kecil, ya, Ma! Jangan lupa juga perhatikan pula kebersihan setiap komposisi makanan, peralatan masak, alat makan, serta selalu mencuci tangan.