Yuk! Ajari Anak Sejak Dini untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Nggak mau kan kalau gigi si Kecil bolong dan rusak?
19 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak sudah pasti sangat menyukai makan makanan yang manis, seperti permen atau cokelat.
Padahal terlalu banyak mengonsumsi makanan seperti itu, akan membuat gigi cepat bolong bahkan terserang sakit gigi.
Sayangnya banyak orangtua yang kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut si Kecil, hanya karena mereka menganggap bahwa cepat atau lambat gigi susu akan lepas dengan sendirinya.
Namun, itu bukan alasan yang tepat untuk tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut si Kecil lho Ma!
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) disebutkan prevalensi nasional masalah gigi-mulut adalah 25,9 % mengalami peningkatan dari tahun 2007.
Rata-rata masyarakat Indonesia mengalami kerusakan sebanyak 4-5 gigi per orang, wow ngeri ya!
Padahal kesehatan gigi masyarakat Indonesia tidak terlepas dari pendidikan kesehatan gigi dan mulut sejak dini, yang seyogyanya ditanamkan oleh kedua orang tuanya di rumah.
Gigi susu anak terdiri dari tiga jenis, yakni gigi taring, gigi seri dan gigi geraham yang berjumlah 20 buah.
Sedangkan berbeda dengan jumlah gigi orang dewasa, yakni sebanyak 32 buah.
Walaupun gigi susu anak-anak nantinya akan tergantikan oleh gigi permanen, gigi susu memiliki peran penting lho dalam menyelaraskan gigi permanen yang akan tumbuh dengan cara meresorpsi gigi susu.
Berikut 5 cara yang dapat Mama lakukan untuk merawat kesehatan gigi dan mulut si Kecil sejak dini, yakni:
1. Menerapkan kebiasaan untuk menyikat gigi
Terapkan anak kebiasaan baik untuk menyikat gigi 2 kali sehari yaitu pada pagi dan malam hari sebelum tidur.
Saat si kecil berusia 0-6 bulan, Mama dapat membersihkan mulutnya dengan menggunakan kain kasa atau sikat gigi khusus bayi tanpa pasta gigi.
Pada usia 18-24 bulan, beri si Kecil kesempatan untuk memegang sikat gigi sendiri.
Jangan lupa, Mama tuntun anak untuk membersihkan setiap bagian pada giginya.
Editors' Pick
2. Membiasakan anak minum air putih setelah minum susu
Bila anak sudah berusia 6 bulan biasakan setelah minum susu untuk membilasnya dengan minum air putih, karena sisa susu (khususnya susu sufor) dapat menjadi zat pembentuk lubang pada gigi.
Tapi tahukah Ma, pola minum susu dengan menggunakan botol sebelum tidur juga salah satu penyebab gigi susu berlubang lho.
Hal ini disebabkan saat tertidur mulut dan gigi terendam susu yang mengandung gula, gula ini akan berubah menjadi asam dan asam inilah yang menyebabkan tumbuhnya bakteri hingga merusak gigi secara menyeluruh.
Efek dari kebiasaan ini menyebabkan gigi berubah warna kehitaman pada seluruh gigi anak yang disebut nursing bottle syndrome.
3. Hindari kebiasaan buruk anak
Bila si Kecil memiliki kebiasaan menghisap jari, lebih baik ditangani dengan cepat sebelum beranjak dewasa ya Ma.
Kenapa? Karena kebiasaan menghisap jari dapat menyebabkan maloklusi atau keadaan yang menyimpang dari posisi gigi yang normal, seperti open bite atau tidak adanya kontak gigi seri rahang atas dan rahang bawah.
Untuk menghindari efek maloklusi ini, Mama bisa melakukan perawatan seperti melilitkan kasa pada jari yang sering dihisap atau mengalihkan pikiran si Anak dengan memberikannya mainan jari seperti remot mobil atau TV.
4. Penting! Berikan asupan sayuran dan buah-buahan
Untuk memperkuat gigi susu pada anak, bisa dilakukan dengan rajin memberikan asupan buah dan sayuran.
Buah-buahan seperti jeruk dan stroberi memberikan asupan vitamin C untuk gigi susu, serta susu dan keju yang kaya kalsium mengandung vitamin D yang menjadi asupan yang baik bagi email gigi dan berfungsi sebagai pelindung terhadap bakteri perusak gigi.
5. Rutin melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi
Biasakan sejak dini untuk mengajak anak-anak memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya ke dokter gigi.
Lakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin setiap enam bulan sekali ya Ma!
Demikianlah beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut si Kecil.
Semoga bermanfaat!
Baca juga: Yuk, Ajarkan si Kecil Sikat Gigi Sendiri