Anak Bisa Tertular Herpes Jika Dicium, Ketahui Bahaya yang Mengintai

Meski bisa ungkapkan kasih sayang, mencium anak asal-asal justru bisa berisiko, Ma

3 Februari 2025

Anak Bisa Tertular Herpes Jika Dicium, Ketahui Bahaya Mengintai
Pexels/Yan Krukau

Mencium anak memang menjadi salah satu afeksi untuk menunjukkan kasih sayang. Namun, jika dilakukan dengan asal-asalan, justru hal ini bisa menimbulkan risiko berbagai penyakit untuk si Kecil, Ma.

Karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, tubuh anak pun lebih rentan terhadap infeksi berbagai kuman dan virus. Salah satu risiko yang perlu diwaspadai adalah penularan virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) melalui ciuman.

Bisa jadi pengingat agar lebih waspada dan menghindari anak dicium oleh sembarang orang, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya bahaya herpes yang bisa ditularkan pada anak melalui ciuman.

Editors' Pick

1. Anak terinfeksi herpes lewat ciuman

1. Anak terinfeksi herpes lewat ciuman
Unsplash/Kelly Sikkema

Meski kita sering kali gemas dengan tingkah anak, sampai ingin selalu menciumnya, tapi coba mulai perhatikan lebih dalam terkait bahaya yang mengintai yuk, Ma.

Bahaya yang paling kserinag erap kali muncul ketika anak sering dicium adalah adalah penyakit infeksi, yang paling berisiko adalah herpes simpleks.

Mengutip dari Alodokter, jika si Kecil sering dicium oleh orang lain, ia pun bisa berisiko tertular penyakit herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV 1). 

Selain melalui ciuman, penyakit herpes sendiri juga bisa tertularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti droplet yang keluar saat penderita batuk, bersin, atau berbicara, serta lewat kebiasaan berbagi pakai barang pribadi.

2. Gejala herpes pada anak

2. Gejala herpes anak
Freepik/freepik

Serupa dengan gejala herpes yang dialami orang dewasa, herpes pada anak juga bisa ditandai dengan luka atau lepuhan di sekitar mulutnya.

Mengutip dari Cioutra Hospital, gejala herpes ditunjukkan dengan munculnya lepuhan kecil atau sekelompok lepuhan di area bibir dan mulut yang dapat membesar, mengeluarkan cairan, kemudian mengeras. Anak mungkin juga merasakan sensasi kesemutan, gatal, atau iritasi pada area tersebut.

Selain gejala utama tersebut, kondisi anak pun juga kian menurun dengan gejala yang menyertai, mulai dari demam, pembengkakan kelenjar getah bening, peradangan pada gusi, nyeri saat menelan, peningkatan produksi air liur, dan sakit kepala.

Nah, karena rasa sakit dan tidak nyaman di mulutnya, napsu makannya pun menurun dan membuatnya enggan makan atau minum, yang berpotensi mengarah pada dehidrasi. Jika sudah begini, anak juga akan jadi lebih rewel karena ketidaknyamanan yang dirasakan.

3. Pencegahan herpes pada anak

3. Pencegahan herpes anak
Freepik

Mengingat risiko penyakit herpes yang bisa mengintai anak karena sering dicium, yuk, mulai sekarang sebisa mungkin jangan biarkan si Kecil dicium sembarangan orang ya, Ma.

Hal ini sebagai langkah awal pencegahan penularan herpes pada anak. Selain dengan tidak mencium anak, pastikan juga anak tidak melakukan kontak fisik dengan orang yang memiliki luka herpes aktif agar mencegah penularan langsung.

Jika ingin memegang dan menggendong anak, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan hingga bersih dengan air dan sabun atau hand sanitizer.

Di usia anak yang mulai besar, Mama juga bisa membiasakan mereka mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan atau setelah bermain.

Berikan juga pemahaman kepada anak mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri dan menghindari berbagi barang pribadi, sekali pun dengan teman dekatnya. Pengetahuan ini akan membantu mereka mengambil langkah pencegahan secara mandiri.

Mama dan Papa juga nggak perlu ragu untuk membatasi kontak langsung si Kecil dengan orang lain, karena itu adalah hak kita sebagai orangtua untuk mengutamakan kesehatan buah hati.

Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa jadi pengingat untuk tetap hati-hati ya, Ma, Pa.

Baca juga:

The Latest