Unik! 3 Cara Memarahi Anak Tanpa Terlihat Menyeramkan
Memarahi anak jangan selalu menyeramkan, Ma!
17 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat si Kecil tiba-tiba bertingkah nakal, tidak sesuai harapan atau membuat Mama emosi, apa yang biasanya Mama lakukan padanya? Apakah langsung memarahinya?
Memarahi anak biasanya menjadi respons yang sering dilakukan orangtua saat anak bertingkah di luar kebiasaan. Namun tahukah Mama, cara seperti ini justru respons yang salah, lho!
Perlu diketahui bahwa anak yang tiba-tiba bertingkah nakal atau membuat kekacauan, itu merupakan bagian dari ekspresi emosi yang ia rasakan, Ma.
Alih-alih memarahi, Mama bisa melakukan cara yang lebih bijak untuk menenangkan dan menjelaskan anak terkait emosi yang sedang si Kecil rasakan.
Stop kekerasan pada anak. Memarahi atau membentak anak bisa membuat anak takut dan trauma. Mendisiplinkan anak memang menjadi tugas orangtua, namun Mama dan Papa bisa melakukan dengan cara yang tepat.
Saat komunikasi orangtua pada anak berjalan dengan baik, anak akan lebih mudah menerima dan ini bisa mengurangi risiko terjadinya kekerasan pada anak.
Seperti 3 tips unik yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini. Bisa dicoba ketika Mama ingin memarahi si Kecil, namun tidak terlihat menyeramkan dan membuatnya trauma.
Ini dia cara memarahi anak tanpa kelihatan menyeramkan!
Editors' Pick
1. Meniru apa yang anak lakukan
Saat si Kecil meminta sesuatu dan tidak langsung dituruti oleh orangtuanya, umumnya ia akan merengek dan menangis untuk mendapatkan perhatian Mama dan Papa.
Tingkah yang seperti itu sering kali membuat jengkel dan ingin memarahi anak, bukan? Eits! Tahan dulu ya, Ma. Coba cara unik satu ini yuk!
Mama bisa meniru apa yang anak lakukan, misalnya ketika ia menangis meminta mainan yang baru saja ia lihat di dalam pusat perbelanjaan, cobalah untuk menirukannya dengan berpura-pura menangis dan menyebutkan apa yang ia inginkan.
"Mama sedih banget, mau beli mainan yang itu juga tapi nggak bisa dibeli sekarang. Mama harus lebih sabar, nanti baru bisa dibeli mainan itu," contoh ucapan yang bisa Mama tirukan sambil terus mengulanginya sampai ia mulai paham.
Cara ini bukan berarti kita tidak sayang dan mengizinkan anak membeli mainan baru, kok. Hanya saja, kita sebagai orangtua harus mengajarkan pada anak sikap sabar jika ingin meminta sesuatu. Sudah pernah coba, Ma?
2. Bermain peran sebagai monster pemakan segala
Ketika Mama kesal karena tingkah yang si Kecil perbuat, sebaiknya tahan emosi tersebut ya, Ma. Alih-alih langsung memarahi anak, Mama bisa mencoba bermain peran menjadi monster pemaka segala.
Misalnya berkata, "Waaa Mama kesal dan marah sekali, Mama sepertinya akan berubah jadi monster. Sini kamu Mama makan yaaa" sambil memeluk dan berpura-pura 'memakan' si Kecil.
Cara seperti ini bisa menjadi ide baik untuk meluapkan emosi dengan cara yang lebih menyenangkan. Setelah itu, barulah Mama bisa memberikan pengerti pada anak atas apa kekacauan yang ia perbuat tadi.