Cara Mengatasi Tantrum Tanpa Membuat Anak Trauma
Tangani dengan cara yang tepat agar tidak tiimbulkan trauma dikemudian hari
27 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tantrum menjadi keadaan saat anak meluapkan emosinya dengan menangis berlebihan, melempar barang atau mainan, hingga berguling di lantai.
Memang tidak mudah menghadapi anak yang sedang tantrum ya, Ma. Anak yang tantrum sering kali membuat pekerjaan harian Mama menjadi terhambat lantaran harus menghadapinya lebih dulu.
Saat anak tantrum, banyak orangtua bingung harus menenanginya seperti apa. Tak jarang banyak orangtua berakhir memarahi anak lantaran kerewelan yang tak kunjung berhenti.
Ketika memarahi anak, justru ini akan berdampak pada kesehatan mentalnya dan membuat anak alami trauma dikemudian hari, Ma. Sehingga perlu penanganan yang tepat untuk menghadapi anak yang tantrum.
Untuk mengatasinya, berikut Popmama.com telah merangkum hal yang bisa Mama lakukan, yaitu cara mengatasi anak tantrum tanpa membuat trauma. Disimak yuk, Ma
1. Selalu berusaha membangun kedekatan positif dengan anak
Membangun kedekatan antara orangtua dan anak memang perlu dilakukan sejak anak masih bayi, hal ini pun akan berguna dalam menghadapi anak yang sedang tantrum, Ma.
Misalnya dengan meluangkan waktu bersama anak dan bebaskan dari rasa marah kepada anak selama beberpa menit ke depan selama perhari. Mama bisa menunjukkan kasih sayang padanya dan tetap konsisten melakukan hal tersebut guna membuat anak merasa nyaman.
Dengan begitu, anak pun akan lebih nyaman dan cepat membaik dari tantrum yang dirasakanya, Ma.
Editors' Pick
2. Bekomunikasi secara positif
Saat anak menangis karena permintaannya tidak dituruti, Mama bisa melarangnya dengan komunikasi yang lebih positif. Caranya adalah dengan menghindari kata "jangan" dan "tidak", sebab kata tersebut adalah kata yang membuat anak merasa tertekan, Ma.
Misalnya saat ia mengininkan camilan, alih-alih mengatakan jangan atau tidak, Mama bisa mengatakannya "boleh, tapi kalau kamu harus ngabisin makan nasinya dulu ya."
Kata-kata tersebut lebih nyaman didengar anak sehingga anak pun tidak akan merasa apapun dilarang dan membuatnya tertekan.
3. Buat kesepakatan dengan anak secara jelas
Maksud dari membuat kesepakatan dengan anak adalah membuat perjanjian padanya terkait apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan. Sehingga saat anak mengetahui batasan apa yang boleh dan tidak boleh baginya.
Misalnya saat Mama mengikutsertakan anak ke supermarket, Mama perlu menjelaskan padanya bahwa tujuan mereka ke supermarket adalah untuk membeli kebutuhan keluarga seperti sayur, buah, susu, dan lain sebagainya.
Jadi, Mama bisa mengingatkan padanya bahwa tujuan mereka ke supermarket bukan untuk membeli mainan, melainkan membeli kebutuhan di rumah. Sehingga jika dilakukan secara konsisten, anak pun anak cerdas secara emosional, Ma.
4. Hindari membandingkan anak
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun tidak akan menyukai jika dirinya dibandingkan dengan orang lain. Meski dengan saudaranya sendiri sekali pun.
Mama bisa membandingkan anak dengan pencapaian sebelumnya yang telah anak dapatkan. Ini terdengar lebih baik dan nyaman, sehingg anak pun akan belajar bahwa ia dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari pencapaian sebelumnya.
Itu dia hal-hal yang bisa Mama lakukan untuk membebaskan kerewelan akibat tantrum pada anak tanpa membuatnya trauma. Ketahui penyebab anak trauma untuk mengatasi dengan tepat ya, Ma.
Selain itu, tetap jaga jaga kewarasan Mama demi kesehatan mental si Kecil ke depannya ya! Semoga informasi mengenai cara mengatasi anak tantrum ini dapat berguna untuk Mama.
Baca juga:
- Apa Alasan Anak Tantrum Setelah Merasa Tidak Dimengerti oleh Orangtua?
- Saat Anak Tantrum, 5 Perilaku Ini Menandakan Adanya Gangguan Mental
- Ketahui Penyebab Anak Tantrum dan Rewel di Tempat Keramaian