Cara Menjelaskan pada Anak Balita Mengenai Situasi Pandemi Covid-19
Si Kecil masih bertanya-tanya, yuk coba jelaskan lagi soal pandemi Covid-19 ini Ma
27 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak mungkin sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab oleh orang dewasa. Jika sudah begitu, biasanya orang dewasa akan merespons dengan penjelasan yang mencoba menyelesaikan masalah, setidaknya untuk sementara waktu untuk menghibur mereka yang merasa kebingungan.
Tetapi penjelasan sederhana itu mungkin bukanlah apa yang mereka butuhkan, terlebih perihal pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia ini. Tentu sebagai orangtua kita harus bisa menjelaskan dengan baik agar mudah dipahaminya.
Meski orang dewasa tengah merasa panik dan cemas akan pandemi yang sedang berlangsung ini, tentunya anak pun bisa merasakan hal serupa dan membuatnya ikut merasa cemas.
Agar pikiran anak lebih terbuka dengan permasalahan yang ada ini, Mama bisa mengajak anak berdiskusi dan memberikan dukungan padanya untuk bisa memahami, mengatasai bahkan memberikan kontribusi positif bagi orang lain di tengah pandemi.
Berikut cara yang bisa Mama lakukan untuk memberi tahu anak mengenai permasalahan yang tengah melanda dunia ini. Bicarakan secara perlahan dan gunakan bahasa yang mudah dipahami ya, Ma!
1. Biarkan anak bertanya dan denganrkan apa yang ia katakan
Meski usianya mungkin masih terlalu kecil, tentu anak sudah tahu perihal pandemi ini karena keharusan mereka untuk tetap berada di rumah. Mama bisa mengajak anak membicarakan masalah ini dengan mencari tahu sudah sejauh mana mereka mengetahui permasalahan tersebut.
Hal terpenting adalah jangan meminimalkan atau menghindari mereka dari masalah, Mama hanya perlu memastikan mereka bahwa wajar untuk merasa takut tentang hal-hal yang sedang terjadi saat ini.
Setelahnya Mama bisa mengingatkan mereka tentang praktik kebersihan yang baik tanpa menimbulkan ketakutan baru.
Biarkan mereka berbicara dengan bebas, tunjukan perhatian penuh ketika anak mulai bertanya atau membicarakan perihal permasalahan ini.
Pastikan anak untuk selalu terbuka tentang perasaan yang ia rasakan selama pandemi berlangsung.
2. Katakan yang sebenarnya dengan cara yang ramah anak
Sama seperti orang dewasa, anak juga memiliki hak atas segala informasi yang benar tentang apa yang terjadi di dunia saat ini. Tetapi meski demikian, orangtua juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan mereka dari rasa takut dan cemas.
Oleh karena itu, jika ingin menjelaskan pada anak, sebaiknya beritahu dengan terbuka dan menggunakan bahasa yang ramah anak agar mereka lebih memahami apa yang Mama jelaskan.
Situs web organisasi internasional seperti UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia adalah sumber informasi yang bagus. Mama bisa menjelaskan pada mereka untuk tetap memercayai informasi dari sumber yang jelas dan para ahli agar mendapat informasi yang sebenar-benarnya.
Editors' Pick
3. Tunjukkan pada mereka cara melindungi diri dan teman-teman mereka
Gerakan rutin mencuci tangan terus digalakan semua orang guna menjaga kebersihan dari paparan virus yang saat ini mewabah. Mencuci tangan bisa menjadi menyenangkan dengan mengajak anak melakukannya sambil bernyanyi atau menari, hal ini tentu untuk membuat kegiatan cuci tangan menjadi menyenangkan dan penuh dengan paksaan.
Mama juga bisa menunjukkan kepada anakcara menutupi batuk atau bersin dengan siku mereka, menjelaskan bahwa yang terbaik adalah tidak terlalu dekat dengan orang-orang yang memiliki gejala-gejala tersebut, dan meminta mereka untuk memberi tahu Mama jika mereka mulai merasa seperti mengalami demam, batuk atau kesulitan bernapas.
Jika anak sudah terbiasa dengan kebersihan diri sendiri, hal ini tentu akan ia terapkan pada teman-temannya agar satu sama lain terhindari dari paparan virus yang ada.
4. Periksa apa anak mengalami stigma yang tersebar di lingkungan
Penyebaran wabah virus corona tentu membuat munculnya banyak stigma tentang adanya diskriminasi rasial di seluruh dunia, jadi penting untuk memeriksa bahwa anak-anak tidak mengalami atau berkontribusi terhadap bullying.
Jelaskan pada anak bahwa virus ini tidak berkaitan dengan seperti apa penampilan mereka, dari mana asal atau bahasa apa yang mereka bicarakan. Mama perlu mengingatkan pada anak bahwa ia dan teman-temannya harus mendapat keamaan yang sama.
5. Mengajarkan tolong menolong
Disaat pandemi seperti ini, Mama bisa menjadikannya sebagai ajang mengajarkan membantu satu sama lain. Mulai dari membagikan kisah tentang petugas kesehatan, ilmuwan, dan kaum muda, antara lain, yang bekerja untuk menghentikan wabah dan menjaga komunitas tetap aman. Ini tentunya bisa menjadi pembelajaran baru agar bisa lebih menghargai orang lain yang sudah membantu menjaga kesehatan dunia.
6. Mengontrol diri sendiri sebelum menjelaskan pada anak
Hal terpenting sebelum menjelaskan pada anak adalah memastikan bahwa kita sendiri bisa mengontrol diri. Jika Mama merasa cemas atau kesal, luangkan waktu untuk melakukan tindakan yang membuat Mama lebih rileks sebelum berbicara dengan anak. Hal ini akan membantu anak menilai apakah orangtua mereka juga merasa tenang saat memberi tahu mereka perihal kondisi dunia saat ini.
7. Tutup percakapan dengan hati-hati
Ketika diskusi Mama dan si Kecil sudah selesai, pastikan Mama tidak meninggalkan mereka dalam perasaan tertekan atau cemas. Cobalah menukur tingkat kecemasannya dengan memerhatikan bahasa tubuh mereka, mempertimbangkan apakah mereka menggunakan nada suara mereka yang biasa dan memperhatikan pernapasan mereka.
Itulah yang bisa Mama lakukan ketika menjelaskan perihal pandemi Covid-19 pada anak yang masih kecil. Meski usianya masih terlalu dini, ia tetap perlu mengetahui apa yang sedang melanda dunia saat ini.
Yang terpenting adalah, pastikan menjelaskan dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti oleh anak ya, Ma. Tetap semangat dan jaga kesehatan keluarga di rumah ya, Ma!
Baca juga:
- Ketua IDAI: Kasus Covid-19 pada Anak di Indonesia Tertinggi di Asia
- Cara Menjaga Psikososial Anak Balita saat Pandemi Covid-19 Berlangsung
- Kenali Sindrom Inflamasi Multisistem Anak Terkait Covid-19