3 Cara Mudah Atasi Alergi Susu Sapi pada Anak Sejak Dini
Agar tidak berkelanjutan hingga dewasa, cegah sejak dini yuk, Ma!
26 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu ingin anaknya dapat tumbuh kembang secara optimal, termasuk anak dengan kondisi alergi seperti asma, rinitis alergi, alergi makanan, dermatitis atopik, serta alergi protein susu sapi yang banyak diderita si Kecil.
Ditemui dalam Webinar Virtual yang diselenggarakan Morinaga untuk mendukung program tahunan World Allergy Week pada Sabtu (26/06), Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes. selaku Dokter Konsultan Alergi Imunologi Anak menjelaskan bahwa alergi susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling sering dialami anak-anak di Asia.
"Kejadian alergi susu sapi pada anak-anak di Indonesia yaitu 0,5% - 7,5%. Meskipun sebagian besar anak-anak pulih dari gejala saat meninggalkan periode balita, tetapi bukan berarti alergi ini bisa disepelekan," ujarnya.
Guna mencegah dampak dari alergi susu sapi yang tidak dinginkan di kemudian hari, Prof. Budi menyebutkan 3 cara mudah dalam mengatasi alergi susu sapi sejak dini.
Lantas, apa saja cara mengatasi alergi susu sapi pada anak yang bisa Mama lakukan? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya.
Editors' Pick
1. Mengenali gejala alergi yang anak alami
Ketika anak mama tidak bisa diberikan ASI karena alergi atau berbakat alergi, Prof. Budi menyebutkan bahwa Mama bisa memberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus seperti susu dengan protein hidrolisa parsial (PHP).
Namun sebelumnya, ketahui juga apakah anak mengalami gejala dari alergi protein susu sapi seperti munculnya eksim atau ruam pada kulit, terjadinya permasalahan pencernaan, hingga pernapasan.
"Namun jika gejala alergi sudah muncul dapat diatasi dengan nutrisi medis khusus yaitu susu dengan protein terhidrolisa ekstensif, susu dengan isolat protein kedelai (soya) atau susu asam amino,” ungkap Prof. Budi.
Saat gejala alergi ditimbulkan, Mama bisa mengganti susu sapi dengan susu nutrisi seperti kedelai atau soya. Namun sebelumnya, Mama juga perlu berkonsultasi pada dokter agar bisa memastikan apakah gejala tersebut merupakan gejala dari penyakit alergi atau bukan
2. Konsultasikan pada dokter
Setelah Mama mengetahui apa saja gejala yang ditimbulkan, secepatnya konsultasikan pada dokter dan jangan langsung mendiagnosa sendiri, Ma.
Dalam penjelasan yang dibagikan oleh Prof. Budi, mengonsultasikan hal ini pada dokter dapat menjadi langkah awal memastikan apakah gejala yang ditimbulkan adalah penyakit alergi atau tidak.
Setelah dibawa ke dokter, maka nantinya dokter akan mencari tahu pemicu yang menimbulkan gejala pada anak mama.
"Sehingga dengan mengetahui sedini mungkin penyakit alergi, kemudian mengetahui pemicunya, dokter akan segera mungkin melakukan tata laksana yang optimal. Sehingga anak dapat tumbuh kembang secara optimal juga," tambah Prof. Budi.