Eksklusif: Tips Mengelola Emosi Anak yang Sensitif agar Lebih Positif a la Mytha Lestari
Sifat sensitif Kala ternyata turun dari Mama Mytha dan Papa Barry, seperti apa cara menanganinya yang tepat?
21 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika dijabarkan secara definisi, anak sensitif adalah anak yang lahir dengan sistem saraf yang lebih waspada serta cepat bereaksi terhadap hal yang terjadi di sekitarnya. Pada beberapa penelitian menyebutkan, setidaknya terdapat sekitar 15–20% anak yang terlahir demikian.
Anak dari pasangan muda Mytha Lestari dan Barry Maheswara pun mengalami hal serupa. Bukan hanya sensitif secara emosional, Mahatma Kala Maheswara atau biasa disapa Kala juga cukup sensitif secara indera.
Dalam wawancara ekslusif untuk Millennial Mama of the Month edisi Mei 2021, Mytha mengaku sang Anak cukup sensitif akan sesuatu yang spiritualis.
Hal ini terbukti ketika Kala beberapa kali menangis saat melihat ke satu titik tertentu.
Ok mungkin ini agak aneh buat orang yang nggak spiritualis, karena aku dan Barry emang bisa yang ‘sensitif’ gitu. Jadi aku liat juga bahwa si Kala tuh sensitif banget. Dia bisa ngelihat ke satu titik, terus dia nangis.
Tak hanya sensitif, untuk anak usianya yang masih dalam tahap tumbuh kembang, Mytha juga menceritakan bahwa Kala beberapa kali mengalami anxious atau kecemasan akan satu hal.
Menurut Mytha, cara terbaik menangani anak yang alami kecemasan adalah dengan memberi tahu untuk tetap tenang. Hal ini sebagaimana pengalamannya dahulu saat mengalami kecemasan, "Betul, cara ngatasinnya lebih ke ngasih tau, karena aku sendiri juga punya anxiety attack juga kan zaman dulu."
Lantas, bagaimana cara Mytha Lestari mengelola emosi Kala yang sensitif agar tetap berpikir positif? Yuk, simak tips a la Mytha dalam mengelola anak sensitif yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Sensitif turunan dari Mama dan Papa
Melalui unggahannya di Instagram, Mytha menceritakan bagaimana Kala menangis uring-uringan yang membuatnya terjaga karena sifat 'sensitif' yang dimilikinya.
Melalui wawancara ekslusif yang dilakukan bersama Popmama.com, Mytha mengaku bahwa sensitif yang dialami anaknya bisa jadi karena turunan dari dirinya dan sang suami.
Ya, aku sama Barry alhamdulillah punya atensi itu, jadi kayak cuma bisa yang eh ada yang lewat nih atau eh tiba-tiba ngasih bau-bauan nih, gitu.
Ketika Kala mulai mengalami hal demikian, Mytha mengaku ia bisa mengetahuinya dengan cara memegang sang anak, "Kalau Kala udah nangis, aku merem, aku pegangin tangannya jadi aku tau apa yang lagi dia lihat. Sambil merem jadi kayak mimpi, gitu."
Editors' Pick
2. Kala juga sensitif secara emosi
Tak hanya dapat merasakan sesuatu yang ada di sekitarnya, Mytha juga menjelaskan bahwa Kala sangat sensitif dalam masalah emosional.
Menurut penjelasan Mytha, Kala dapat menangkap sinyal-sinyal yang diberikan Mama dan Papanya. Seperti yang dikatakannya, saat ia teriak sedikit untuk memberi tahu Kala, sang Anak akan langsung diam dan memahami bahwa mamanya sedang marah.
Meski demikian, Kala juga termasuk ke dalam anak yang romantis terhadap kedua orangtua. Sebagaimana Mytha jelaskan:
Cuma menurutku, dia cukup pengertian sama sinyal-sinyal yang aku berikan. Kayak kalau aku lagi mau sayang-sayangan, lagi kangen, dia tidur sambil meluk aku, romantis banget gitu anaknya.
3. Alami kecemasan seperti sang Mama
Tak hanya menurunkan sifat 'sensitif' dari Mama dan Papanya, Kala juga beberapa kesempatan alami anxious atau kecemasan akan suatu hal yang dirasakan. Hal ini juga pernah dialami sang Mama yang dahulu memiliki anxiety attack.
Ketika Kala alami rasa cemas atau takut akan lingkungan sekitarnya, seperti misalnya saat menaiki lift, Mytha berusaha menenangkan sang anak dengan memberi tahunya.
"Gapapa Kala, it’s ok ini namanya elevator, jadi ini bisa naik. Gitu, lebih ke aku kasih tau dan minta tenang," jelas Mytha.
Tak ingin anaknya mengalami rasa cemas berlebih seperti dirinya dahulu, Mytha mengaku mengatasinya dengan cara demikian, yakni memberi tahu Kala untuk tetap tenang dan akan selalu ada di sampingnya.
Jadi cara aku menenangkan diri dulu itu adalah dengan cara ngasih tau ke diri sendiri bahwa it’s ok. Tapi kalau Kala kan memang masih belum diajarkan metode itu ya, jadi ketika aku bisa lihat dia anxious, ya aku bilang sama dia it’s ok Kala, tenang aja ada Mama, nggak perlu takut, gitu.
4. Cara Mytha mengelola emosi Kala agar lebih positif
Memiliki anak yang sensitif secara indera dan emosi, Mytha membagikan cara terbaik yang bisa ia lakukan untuk mengelola emosi anak agar lebih positif dengan melakukan beberapa cara.
Seperti salah satunya yang ia sebutkan, "Sebenarnya sih kalau kita masukin dia ke lingkungan yang positif pastif, pasti dia akan ikut positif lah ya."
Mytha menceritakan dirinya pernah merasakan bahwa sang anak menjadi pribadi yang kurang responsif lantaran pernah mendengar Mama dan Papanya sedang berdiskusi cukup keras dihadapannya. Hal ini membuat Kala menjadi lebih murung dan kurang responsif terhadap orang lain.
Belajar dari pengalaman, Mytha akhirnya sadar dan lebih hati-hati dalam berkomunikasi dengan suami ketika berada dihadapan Kala.
Mytha menyebutkan, saat itu seperti silent of Kala, di mana anaknya tak mau merespon, pendiam, marah-marah, "Nggak mau makan, yang marah-marah, wah hancur banget Kala waktu itu."
Aku akhirnya sadar kalau itu adalah kesalahan aku sama Barry. Jadi ternyata lingkungan yang negatif akan membuat anak kamu jadi seorang monster, tapi kalau misalnya lingkungan positif ya akan membuat anak kamu jadi seorang hero.
Selain lingkungan yang positif, Mytha juga menyarankan para Mama untuk sesekali mengajak anaknya pergi ke tempat-tempat positif yang mengedukasi untuk tumbuh kembang sesuai usia anak.
"Kayak ya nggak ada salahnya juga kita sebagai orangtua lebih banyak menabung untuk pergi sama anak. Tapi sebenarnya ya, mau di manapun itu, yang terpenting adalah Papa dan Mamanya ada cuma buat dia doang, tanpa ada gangguan handphone, tanpa ada gangguan ditelepon klien," jelas Mytha.
Tak hanya menempatkan anak pada lingkungan positif, serta membawa anak pergi ke tempat positif, Mytha juga mengaku bahwa komunikasi menjadi kunci penting dalam mengelola emosi anak agar menjadi pribadi yang positif.
Menurut Mytha, komunikasi itu sangat penting untuk seorang anak. Mytha juga mengingatkan kepada para Mama, "Selama Mamanya masih hidup, masih punya waktu, gunakan bahsa yang baik, jadi bahasanya itu jangan yang kasar. Jadi kalau menurutku, untuk menciptakan anak yang positif itu ya kita cara ngobrolnya harus positif, topiknya positif, pelafalannya harus positif, semuanya harus positif."
Karena yang namanya positif dikali positif kan sama dengan positif ya. Jadi kalau aku ke Kala itu ya dimulai dari komunikasi.
#MillennialMama of the Month Edisi Mei 2021 – Myha Lestari
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Asst. Editor - FX Dimas Prasetyo
Reporter – Putri Syifa Nurfadilah & Ninda Anisya
Social Media - Irma Erdiyanti
Art Designer – Aristika Medinasari
Video Editor - Bima Bintoro
Baca juga:
- Eksklusif: Bagaimana sih Perbedaan Bonding Time Mytha Lestari dan Suami saat Bersama Sang Anak?
- Eksklusif: Sempat Alami Anger Issues, Mytha Lestari Berusaha Jadi Sosok Mama yang Baik bagi Anaknya
- Eksklusif: Lebih Produktif saat Pandemi, Mytha Lestari Ingin Ciptakan Lagu sebagai Hadiah Ulang Tahun Anaknya