Waspada! Ini Gejala Malaria pada Anak
Kenali gejala dan pengobatannya yuk, Ma
29 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malaria merupakan penyakit mematikan yang banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis, penyakit ini disebabkan karena iklim yang cukup panas untuk memudahkan perkembangan parasit malaria.
Gejala dan kejadian malaria memang tidak sebesar dengan demam berdarah dengue (DBD), tetapi risikonya tidak bisa disepelekan, Ma!
Tidak hanya pada orang dewasa, anak-anak pun juga bisa terserang malaria karena berbagai faktor, faktor utamanya ialah karena gigitan nyamuk.
Selain karena gigitan nyamuk, faktor lain seperti tinggal atau sedang berkunjung ke daerah tropis, kurangnya pengetahuan tentang penyakit malaria, dan tidak ada layanan kesehatan yang sigap untuk membasmi nyamuk penebar virus malaria juga bisa menjadi faktor penyebab anak-anak mudah terserang penyakit ini.
Meskipun bukan penyakit yang menular, Mama tetap harus memiliki pengetahuan gejala dan pengobatan apa saja yang bisa dilakukan jika anak terkena malaria. Berikut Popmama.com telah merangkum fakta penting mengenai malaria pada anak, disimak ya, Ma!
Editors' Pick
1. Gejala malaria pada anak
Setelah terinfeksi gigitan nyamuk parasit, gejala yang biasanya akan muncul sekitar 7 sampai 30 hari kemudian. Perkembangan parasit yang cukup cepat juga bisa menyebabkan kecacatan organ hingga kematian.
Jadi, Mama perlu mengetahui gejala umum apa saja yang biasanya terjadi pada anak ketika terinfeksi malaria. Berikut gejalanya:
● Demam
Sama seperti DBD, gejala awal yang biasanya terjadi adalah demam. Pada anak yang menderita malaria akan mengalami demam hingga 40 derajat celcius yang terjadi terus-menerus sepanjang hari.
● Kejang
Kejang juga seringkali terjadi pada anak yang mengalami malaria, bahkan tanpa didahului demam. Hal ini terjadi karena infeksi parasit yang menyebar luas ke sistem saraf anak.
● Flu-like symptoms
Selain demam, anak juga dapat mengalami berbagai gejala flu seperti batuk, pilek, dan hidung berair selama satu hingga dua hari.
● Muntah dan buang air besar cair (diare)
Muntah juga menjadi gejala umum pad anak penderita malaria, biasanya akan disertai diare ringan hingga sedang. Jika terjadi secara terus-menerus maka bisa menyebabkan anak terdehidrasi. Segera konsultasikan hal ini ke dokter ya, Ma.
● Kulit kuning
Parasit penyebab malaria dapat bersarang pada hati dan menyebabkan kerusakan sel hati. Hal ini juga bisa membuat penderitanya mengalami kulit kuning, selain itu perutnya juga bisa terlihat membesar akibat pembengkakan hati.
2. Penyebab anak terkena malaria
Mengetahui gejala umum yang terjadi pada anak, Mama juga perlu mengetahui penyebab mengapa si Kecil terkena malaria.
Mirip dengan DBD, penyakit ini ditularkan oleh gigitan nyamuk yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dari gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
Ketika nyamuk menggigit tubuh manusia, parasit tersebut akan ditularkan dan masuk ke dalam aliran darah, yang pada akhirnya berkembang biak.
Setelah matang, parasit mulai menginfeksi sel darah merah manusia. Jumlahnya akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, biasanya dalam kurun waktu 2 sampai 3 hari terus meningkat.
3. Pengobatan yang bisa Mama lakukan
Jika anak Mama mengalami gejala yang sudah disebutkan, lebih baik segera mungkin dibawa ke dokter untuk perawatan medis.
Hal ini karena gigitan nyamuk akan lebih cepat menyebar dan berkembang biak dan membuat sakit yang semakin parah.
Dokter biasanya akan meminta anak Mama menjalani tes darah guna mengetahui apakah terdapat parasit untuk menyesuaikan pengobatan yang dijalani.
Untuk membantu mengatasi penyakit malaria pada anak dan keluarga lainnya, Mama bisa menerapkan penanganan yang tepat dilakukan di rumah.
Diantaranya dengan menyemprot dinding rumah dengan insektisida yang ampuh membunuh nyamuk dewasa yang masuk ke dalam rumah, melakukan fogging secara rutin, serta menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih, kering, dan higienis.
Meskipun masih jarang terjadi, namun fakta bahwa malaria bisa mengancam nyawa terlebih pada anak-anak tentu membuat para orangtua harus lebih waspada dan menjaga kebersihan tempat tinggal.
Jika gejala yang disebutkan terdapat pada anak Mama, segara membawanya ke dokter ya. Hal ini guna tidak semakin berkembang biak parasit penyebab malaria di dalam sel darah anak, serta membuatnya segera pulih dari rasa sakit yang menyerangnya.
Semoga bermanfaat dan tetap jaga kebersihan lingkungan rumah ya, Ma!
Baca juga:
- Anak Shareefa Daanish Terkejut Saat Lihat Mamanya Jadi 'Hantu'
- 5 Manfaat Jamur Tiram untuk Kesehatan si Kecil
- Waspada, Gerakan Anti-Vaksin Mengancam Kesehatan Anak-Anak!