Mulut Berbusa, Balita Tewas di Nagen Raya Diduga Menghirup Pertalite
Polisi masih menyelidiki kasus balita tewas yang diduga menghirup BBM Pertalite
18 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang balita berusia dua tahun di Desa Karang Anyar, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya ditemukan tewas diduga akibat menghirup uap BBM jenis Pertalite.
Sebelumnya, korban sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran mulutnya mengeluarkan busa. Sama seperti korban, kedua orangtua balita tersebut yakni Suherman dan Musbandia juga sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran mulutnya juga mengeluarkan busa..
Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Nagan Raya, Aceh masih terus menyelidiki kasus balita tewas tersebut yang diduga akibat menghirup aroma menyengat dari Pertalite.
Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
Editors' Pick
1. Menghirup aroma BBM Pertalite
Meninggalnya korban yang diketahui bernama Syafiqah terjadi lantaran dirinya menghirup BBM jenis Pertalite yang diduga bocor dari tempat penyimpanan di kediaman mereka.
Hal ini sebagaimana dilaporkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nagan Raya, Aceh, AKP Machfud kepada media setempat. Ia juga menjelaskan, korban telah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter yang menanganinya di Puskesmas Alue Bilie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya.
2. Kronologi kejadian
Kejadian ini mulaunya diketahui oleh adik dari Mama korban yakni Suryaningsih. Ia yang menemukan korban bersama dengan kedua orangtuanya tergeletak dengan kondisi mulut yang berbusa.
Dijelaskan oleh Machfud, hal ini bermula ketika sang Papa membeli BBM jenis Pertalite sebanyak 60 liter di SPBU Gunong Cut, untuk kemudian dijual di Pertamini di depan kediaman mereka.
BBM tersebut kemudian disimpan di dalam ruangan kosong yang jaraknya hanya sekitar lima meter dari ruang tamu tempat korban ditemukan tewas.
Pada Jumat malam (14/10), korban bersama dengan kedua orangtuanya memilih untuk tiduran bersama di ruang tamu sambil menonton televisi. Kemudian, Sabtu dini hari sekitar pukul 2.30 WIB, Suryaningsih mencium aroma BBM Pertalite yang menyengat dari dalam salah satu ruangan.
Mengetahui hal itu, Suryaningsih pun langsung menuju ruang tamu dan berniat membangunkan kakaknya. Namun, ia justru dikejutkan dengan ketiga anggota keluarganya yang mengeluarkan busa dari mulut mereka.
3. Orangtua korban selamat
Mengetahui kondisi ketiga keluarganya dalam keadaan yang mengerikan, Suryaningsih pun berteriak meminta bantuan warga sekitar untuk langsung membawa korban ke puskesmas terdekat, Puskesmas Alue Bilie.
Namun naas, setibanya di puskesmas, Syafiqah sudah dipastikan dalam kondisi yang tidak bernyawa atau dinyatakan telah meninggal dunia.
Sementara kedua orangtua korban, Machfud menjelaskan bahwa keduanya berhasil selamat dan sempat dilarikan ke RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya, Aceh untuk mendapatkan perawatan secara intensif.
Setelah mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit, kondisi Suherman dan Musbandia berangsur membaik dan diperbolehkan pulang oleh dokter beberapa jam setelah kejadian.
Bahkan, Machfud menjelaskan bahwa kedua orangtua korban juga telah mengantarkan putri kecil mereka yang tewas akibat terhirup Pertalite untuk dimakamkan di ke pemakaman umum sekitar.
Baca juga:
- Kali Krukut Meluap, Tiga Siswa MTsN 19 Tewas Tertimpa
- Penembakan di Thailand, 34 Orang Tewas dan 20 Diantaranya Anak-Anak
- Kementerian PPPA: Korban Anak Kanjuruhan 17 Tewas dan 7 Luka-luka