Panduan Mengatasi Anak yang Alami Speech Delay, Yuk Lakukan Ini Ma!
Jangan disepelekan, yuk atasi dengan hal-hal berikut
26 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Periode emas tumbuh kembang anak terjadi di usia batita atau usia 1-3 tahun. Di usia ini, akan banyak perubahan yang terus dialami oleh anak mama.
Selain perkembangan fisik, komunikasi menjadi proses perkembangan terpenting pada anak usia ini, Ma. Namun kenyatannya, tidak semua anak mengalaminya dengan baik.
Speech delay atau telat berbicara menjadi salah satu masalah yang sering ditemui. Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa anak yang telat berbicara meningkat sebanyak 5-10 persen setiap tahunnya.
Perlu diketahui, normalnya anak yang sudah memasuki usia 1 tahun ke atas sudah bisa mengucapkan setidaknya 5 kata konsisten seperti Mama, Papa, atau kata lainnya.
Namun saat usianya sudah memasuki 2 sampai 3 tahun dan tak kunjung berbicara dengan lancar, atau sekadar mengucapkan potongan kata saja, anak mama bisa saja masuk dalam golongan anak yang mengalami speech delay atau telat berbicara.
Untuk mengatasinya, berikut Popmama.com telah merangkum panduan untuk stimulus yang bisa Mama lakukan pada buah hati yang mengalami keterlambatan bicara.
Coba terapkan secara konsisten hal-hal berikut ini yuk, Ma!
1. Perhatikan gerak-gerik anak
Ketika si Kecil telat berbicara dan tidak sesuai dengan tahapan usia pada umumnya, cara yang bisa Mama lakukan adalah mencoba lebih memerhatikan gerak-gerik anak dan pahami maksudnya.
Misalnya saja saat si Kecil menunjuk sesuatu, Mama bisa berkata padanya, "Mau mainan yang mana? Yang ini?" atau bisa juga mengatakan "Dadah!" saat anak melambaikan tangannya ke arah orang lain.
Cara ini bisa membantu anak untuk melatih pengucapan pesan yang ingin ia sampaikan pada orangtua atau orang sekitarnya.
2. Bertanya dan bercerita
Meski usia batita belum bisa memahami maksud ucapan orangtuanya secara jelas, namun penting untuk selalu bertanya dan mengajak bicara anak. Misalnya saja melalui bacaan buku cerita.
Cara seperti ini bisa membantu anak untuk memancingnya lebih banyak berbicara, Ma. Caranya pun mudah, cukup dengan mengajak anak bercerita dan melakukan sesi tanya jawab singkat terkait buku cerita yang sudah Mama bacakan tadi.