Pemenuhan Nutrisi Anak untuk Mencegah Stunting
Ini kata Dokter Spesialis Gizi untuk membantu penuhi nutrisi si Kecil
22 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak menjadi salah satu aset kemajuan bangsa yang perlu diperhatikan dan dipenuhi segala hak hidupnya.
Dengan mendapatkan hak hidup yang tercukupi, maka anak diharapkan dapat tumbuh dengan baik dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Salah satu cara yang perlu diperhatikan adalah dengan memenuhi asupan nutrisi anak guna membantu proses tumbuh kembang yang maksimal.
Pemenuhan asupan nutrisi juga akan membantu anak mencegahnya dari permasalahan stunting.
Stunting sampai saat ini memang masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang patut menjadi perhatian nasional.
Itulah mengapa dibutuhkan penanganan yang terintegrasi mulai dari pemerintah, LSM, kader atau tenaga kesehatan dan masyarakat.
Melalui sesi sharing virtual pada Jumat (20/8/21) dalam Instagram Live Ibu-Ibu Canggih bersama Isi Piringku yang diwakili oleh dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi., Sp.GK adalah seorang Dokter Spesialis Gizi, disebutkan bahwa stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, mulai hamil sampai anak usia 3 tahun.
dr. Nurul pun menjelaskan bahwa, "1000 hari pertama kehidupan ini adalah masa periode penting, di mana kita masih bisa mengoreksi supaya stunting ini tidak berlanjut sampai usia dewasa."
Lantas apa saja pemenuhan nutrisi yang perlu diperhatikan orangtua untuk membantu mencegah stunting pada anak sejak dini?
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya
Editors' Pick
1. Membedakan anak stunting
Dalam penjelasannya, dr. Nurul menyebutkan bahwa tidak semua anak dengan perawakan pendek dapat dikatakan anak yang stunting. "Belum tentu anak pendek itu stutning, jadi harus tahu lebih lanjut," jelasnya.
Anak dengan tinggi badan yang relatif lebih rendah tidak selalu disebut stunting, Ma. Bisa juga memang anak dengan perawakan pendek. Anak yang memang memiliki perawakan pendek bisa dilihat dari tinggi badan sesuai dengan usia dan jenis kelaminnya.
Berbeda dengan anak yang pendek karena stunting, ini bisa terjadi karena gangguan kesehatan atau nutrisi yang tidak optimal, bahkan akan memengaruhi kinerja otaknya.
Itulah mengapa guna mencegah stunting, dibutuhkan asupan nutrisi atau gizi seimbang sejak kecil. Sebagaimana dijelaskan dr. Nurul, "Anak untuk tumbuh tinggi perlu status gizi yang baik sejak kecil, bahkan sejak dari masa kehamilan."
2. Dampak anak yang terkena stunting
Stunting sampai saat ini memang masih menjadi masalah kesehatan dunia yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah masing-masing negara, salah satunya Indonesia. Sebab jika tidak ditangani dengan optimal, maka akan berdampak serius bagi tumbuh kembang anak.
Dalam penjelasannya, dr. Nurul menerangkan bahwa stunting sangat berdampak serius dan berisiko di kemudian hari. Salah satu dampak yang sangat ditakutkan orangtua adalah masalah kecerdasan anak yang berkurang.
Selain itu, anak yang stunting juga akan mengalami gangguan imun tubuhnya. Itulah mengapa anak yang dinyatakan stunting jauh lebih mudah sakit, misalnya seperti mudah terserang penyakit batuk pilek, diare dan infeksi menular lainnya.
"Dan paling berbahaya (dampak), pada usia dewasa bisa meningkatkan risiko berbagai macam penyakit seperti diabetes, jantung, stroke dan penyakit lainnya hanya karena dari kecil status gizinya tidak diperbaiki," tambah dr. Nurul menjelaskan.
3. Pencegahan stunting dengan memenuhi asupan nutrisi
Adapun upaya dalam mencegah stunting pada anak adalah dengan memerhatikan asupan nutrisi sejak 1000 hari pertama kehidupan atau saat masa kehamilan hingga usia anak mencapai 3 bulan.
Ketika anak sudah melewati masa MPASI, dr. Nurul menyarankan kepada setiap Mama untuk memberikan makanan dengan mengikuti tumpeng gizi seimbang. Ia menjelaskan, "Jadi bagian paling banyak itu makanan pokok, olahan nasi, kemudian jagung, singkong, ubi, kentang."
Pada bagian selanjutnya setelah makanan pokok adalah sayur mayur dan buah-buahan, kemudian lauk pauk-pauk, serta bagian terkecil dalam tumpeng gizi seimbang adalah gula, garam dan minyak.
"Kalau kita implementasikan dalam sekali makan, itu bentuknya seperti isi piringku. Jadi ada makanan pokok, kemudian ada lauk, sayur dan ada snack atau buah-buahan," tambah dr. Nurul.
Setelah pemberian asupan nutrisi di atas sudah dilakukan, disarankan untuk terus melakukan pemantauan berat dan tinggi badan anak secara berkala untuk melihat kurva pertumbuhan anak.
Selain itu, pemberian imunisasi dasar yang sudah disediakan oleh pemerintah juga penting dilakukan guna membantu tumbuh kembang anak lebih optimal.
"Dan jangan lupa, jangan melewatkan program imunisasi dasar dari pemerintah. Dengen mengikuti imunisasi dasar dan menjaga kesehatan lingkungan, dapat membuat kita tercegah dari penyakit kronis atau infeksi menular yang bisa mencegah anak supaya tidak mengalami stunting," tutup dr. Nurul menambahkan.
Baca juga:
- Harganas 2021: Keluarga Berperan Penting dalam Penanggulangan Stunting
- Pakar Gizi Dorong Konsumsi Susu untuk Mencegah Stunting
- 5 Tips Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak Guna Mencegah Stunting