Bagi anak usia batita, menangis adalah salah satu cara yang biasa mereka lakukan sebagai bentuk komunikasi dengan orangtuanya. Ketika si Kecil mulai menangis, tak sedikit orangtua yang kebingungan penyebab dibalik tangisannya itu.
Nggak hanya saat usia bayi, usia kanak-kanak pun terkadang kita masih sulit mengidentifikasi alasan dibalik tangisan si Kecil. Bukan begitu, Ma?
Lalu, bagaimana caranya orangtua mengetahui alasan anak menangis dan apa yang harus dilakukan untuk menenangkan?
Untuk menemukan jawabannya, yuk simak informasi penyebab anak menangis yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber berikut ini.
1. Merasa lapar
Freepik/Nensuria
Bagi anak yang masih belum fasih berbicara, mereka sering kali kesulitan untuk menyampaikan bahwa dirinya tengah merasa lapar dan ingin makan sesuatu. Alhasil, menangis menjadi pilihan untuk menarik perhatian orangtuanya.
Cara yang bisa Mama lakukan ketika mengetahui si Kecil tiba-tiba menangis, cobalah mengingat kapan terakhir kali memberinya makan. Jika sudah berjarak 3-4 jam dan suasana hatinya menurun, Mama bisa menawarkan makan untuknya.
2. Kelelahan
Freepik
Sama seperti orang dewasa, anak-anak yang merasa lelah juga akan membuat suasana hatinya menurun dan berakhir dengan amukan atau tangisan. Untuk itu, cobalah untuk meminimalisir kelelahan anak dengan mengatur jadwal tidurnya secara rutin.
Ketika sedang asyik bermain tiba-tiba anak mulai rewel dan terlihat mengantuk, ini menjadi waktu yang tepat bagi Mama untuk menidurkannya. Biarkan anak beristirahat dengan cukup untuk menjaga energi pada tubuhnya.
Editors' Pick
3. Terlalu terstimulasi
Freepik
ilustrasi
Meski di tempat bermain seperti taman atau di pusat perbelanjaan, si Kecil juga bisa saja menangis, Ma. Hal ini terjadi karena mereka seringkali tidak dapat mengungkapkan apa yang salah dalam situasi tempatnya berada.
Saat si Kecil mulai menangis tanpa alasan dan berada di tempat keramaian, cobalah untuk memberikan waktu beristirahat padanya. Mama dan Papa bisa mengajak anak ke tempat yang lebih tenang, atau jika tidak berhasil, ajaklah anak untuk pulang lebih awal.
4. Mau diperhatikan Mama atau Papanya
Freepik/senivpetro
Tahukah Mama, menangis menjadi salah satu cara yang sering anak lakukan untuk mendapat perhatian dari orangtuanya. Itulah mengapa anak akan terus menangis dan berteriak ketika respon yang didapat adalah memarahinya.
Untuk itu, jangan langsung memarahi si Kecil, Ma. Sebaiknya abaikan perilaku anak yang seperti itu dan tunjukkan padanya bahwa mereka bisa kok mendapatkan perhatian Mama dan Papanya dengan cara yang lebih baik. Pastikan juga Mama dan Papa meluangkan waktu untuk bermain dengannya dan memberikan perhatian positif ya!
5. Menginginkan sesuatu
Freepik/Prostooleh
Penyebab dibalik tangisan anak yang banyak dirasakan orangtua adalah anaknya menangis karena meminta sesuatu. Saat Mama menolak memberikan apa yang si Kecil inginkan, biasanya ia langsung menggunakan senjata berupa tangisan.
Ketika anak mulai menangis, orangtua pun akan merasa tidak tega dan berakhir memberikan apa yang diinginkan anak. Padahal, cara seperti ini tidak benar lho! Jangan sampai menangis menjadi mengubah perilaku si Kecil, Ma. Nantinya ia akan terus melakukan hal serupa karena menurut anak, orangtua akan menuruti kemauannya ketika ia menangis.
6. Anak merasa stres
Freepik/user12952888
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa merasakan stres, Ma. Apa penyebabnya? Banyak hal. Misalnya saja merasakan masalah yang dihadapi kedua orangtua atau keluarganya.
Untuk itu, anak butuh bantuan dari kita sebagai orangtua untuk mengurangi stres yang dialaminya. Dari sini juga bisa dijadikan kesempatan bagi orangtua untuk belajar dalam mengelola emosi anak.
Melalui kegiatan yang sehat dan menyenangkan dalam mengatasi stres pada anak, ini juga dapat membantu anak untuk belajar mengendalikan emosi serta perasaan yang tengah dirasakannya.
7. Ingin melarikan diri dari tuntutan
Freepik/Lev.studio.x
Terakhir, anak menangis biasanya karena mereka ingin melarikan diri dari tuntutan yang diberikan orangtuanya. Misalnya membereskan mainannya sendiri, atau ketika diminta untuk pergi tidur.
Saat anak menolak perintah tersebut, biasanya menangis akan dijadikan senjata baginya agar orangtua bisa mengikuti kemauannya. Tetapi perlu Mama perhatikan juga, tangisan anak juga bisa sebagai tipuan belaka, Ma.
Untuk itu, yang bisa dilakukan orangtua adalah menjelaskan konsekuensi yang akan ia dapatkan jika tidka memathui aturan yang sudah dibuat bersama. Mengajarkan pentingnya konesukensi akan membuat anak belajar bertanggung jawab meski dirinya tengah sedih sekali pun.
Itulah beberapa penyebab anak menangis yang perlu orangtua ketahui. Hal-hal seperti ini penting diketahui agar Mama dan Papa bisa membedakan apakah tangis tersebut karena kesedihan, atau hanya tipuan belaka sebagai senjata yang anak keluarkan.