Ini Dia Ma, Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia 2-3 Tahun
Kenali perkembangannya sejak usia dini yuk, Ma
8 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak memiliki tahap perkembangan emosi yang berbeda-beda, ini tergantung dengan usianya yang semakin hari ikut menentukan perkembangan emosionalnya.
Ketika usia anak 0-2 tahun distimulus dengan ragam permainan untuk membentuk emosinya dengan baik, anak-anak usia 2-3 tahun juga demikian, Ma.
Tak berbeda jauh dengan anak usia 0-2 tahun, di fase usia ini anak juga masih harus distimulus dengan baik agar si Kecil dapat membentuk emosionalnya dengan baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka kelak nanti.
Di fase usia ini, si Kecil sudah lebih banyak mengekspresikan dirinya. Namun tetap, anak usia ini masih belum mampu mengendalikan emosi mereka, Ma. Untuk itu diperlukan cara terbaik dalam menstimulus emosi anak agar berjalan dengan baik sesuai usianya.
Lantas, apa saja ya tahap perkembangan emosi serta cara menstimulus emosional anak usia 2-3 tahun? Yuk, simak rangkuman yang sudah Popmama.com siapkan berikut ini!
Editors' Pick
1. Tahap perkembangan emosi anak usia 2-3 tahun
Di fase usia ini, si Kecil mulai mampu menguasai ragam kegiatan yang melemasan otot-otot pada tubuhnya. Dengan begitu, mereka sudah lebih mampu menguasai anggota pada tubuhnya. Di usianya ini, lingkungan akan sangat berperan dalam memberi kepercayaan pada anak.
SI Kecil juga mulai mencari aturan-aturan serta batasan yang ada di dalam lingkungannya. Biasanya mereka mulai melihat akibat dari perilaku yang diperbuat, serta mulai membedakan mana yang salah dan mana yang benar.
Meskipun di usia ini anak belum dapat menggunakan kata-kata sebagai bentuk ekspresi emosnya, tetapi Mama dan Papa bisa melihat emosi anak melalui ekspresi wajahnya untuk memperlihatkan emosi dan perasaan dalam diri mereka.
2. Cara menstimulus anak untuk mengekspresikan emosinya
Dari tahap perkembangan usianya, maka peran orangtua di sini sangatlah penting agar mereka dapat mengekspresikan emosinya dengan bahasa verbal. Mama bisa menerjemahkan mimik dan ekspresi wajahnya dengan menggunakan bahasa verbal.
Misalnya ketika anak menangis dan menunjuk botol susu, beri tahu ia jika ia menginginkan susu. Ajarkan anak menggunakan bahasa yang baik dan benar ya, Ma. Ini juga sangat memengaruhi anak dalam melatihnya untuk mulai berbicara.
dr. Margareta Komalasari, Sp.A dalam dalam sesi Kuliah Whatsapp bersama Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020 pada Kamis (01/10/2020) dengan judul 1001 Strategi untuk Generasi Unggul: Persiapan Anak Unggul di Masa Emas Tumbuh Kembang, menambahkan cara menstimulus anak di usia 2-3 tahun.
Menurut dr. Margareta, di usia ini Mama bisa menstimulusnya dengan mulai mengajarkan anak menggunakan bahasa tubuh untuk memperlihatkan benda atau kegiatan harian yang ada disekitarnya. Dengan begitu, anak akan lebih bisa mengekspresikan diri mereka ketika mengininkan sesuatu atau tak suka akan suatu hal.