Tega, Seorang Balita Asal AS Ditemukan Tewas karena Ditinggal Liburan

Seorang ibu rela tinggalkan anaknya liburan 10 hari hingga tewas

24 Maret 2024

Tega, Seorang Balita Asal AS Ditemukan Tewas karena Ditinggal Liburan
Freepik/jcomp
Ilustrasi

Kisah tragis dialami oleh seorang balita asal kota Cleveland, Amerika Serikat, yang ditemukan tewas di kediamannya karena ditinggal liburan oleh sang Mama selama 10 hari.

Balita yang diketahui bersama Jailyn ini dilaporkan media setempat tewas usai sang Mama,  Kristel Candelario, tega menelantarkan anaknya di rumah seorang diri hanya untuk berlibur di Puerto Rico bersama teman prianya.

Melansir dari media setempat, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya terkait tewasnya balita berusia 1,5 tahun asal AS lantaran ditinggal liburan sang ibu.

Editors' Pick

1. Ditemukan tewas dalam keadaan dehidrasi dan kurus

1. Ditemukan tewas dalam keadaan dehidrasi kurus
Unsplash/David von Diemar

Dilansir dari CNN setempat pada Jumat (22/3/2024), kasus ini terjadi pada bulan Juni 2023 lalu. 

Di mana dijelaskan oleh jaksa melalui video rekaman CCTV yang ada, sang Mama kala itu terlihat sedang mengangkut koper ke mobil pada tanggal 6 Juni lalu, dan kemudian dirinya kembali ke rumah pada 16 Juni 2023.

Dari hasil rekaman CCTV, tak berselang kembalinya Candelario dari liburannya saat itu, ia langsung menelepon nomor darurat untuk meminta pertolongan lantaran sang putri ditemukan dalam keadaan sekarat.

Jaksa menyebut bahwa Candelario telah merapikan Jailyn dengan pakaian yang lebih layak sebelum akhirnya petugas darurat datang ke kediaman mereka.

Saat ditemukan oleh petugas, gadis malang itu sudah dalam kondisi yang mengenaskan dengan kondisi mata cekung, bibir kering dan kotoran di mulut dan kuku jarinya.

Dari laporan yang ada, bahkan berat badan sang anak pun diketahui berkurang cukup banyak dari kunjungan terakhirnya ke dokter pada dua bulan terakhir.

2. Mama korban dihukum penjara seumur hidup

2. Mama korban dihukum penjara seumur hidup
Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA

Penyelidik pun menegaskan bahwa putri dari Candelario telah tewas dalam kondisi dehidrasi dan kurus karena ditinggal sendirian selama dua hari sebelum dirinya pergi berlibur.

Kasus ditemukannya seorang balita tewas akibat ditinggal liburan oleh Mamanya ini pun dikabarkan menjadi salah satu kasus paling mengerikan yang pernah terjadi di kota mereka.

Atas kelalaian sang Mama, seorang hakim dalam babak terakhir kasus tersebut kemudian menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Candelario pada Senin (18/3/2024) lalu.

Menanggapi putusan hakim yang baru saja menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Candelario, orangtuanya lantas memohon belas kasihan para hakim untuk mengurangi hukuman kepada anaknya.

Dari laporan yang ada, Mama dari Candelario yakni Ketty Torres menyebutkan, putrinya telah berjuang melawan masalah kesehatan, termasuk penyakit mental hingga harus mengonsumsi obat-obatan.

Saat Candelario tidak meminum obatnya, itu akan memperburuk depresi dan kecemasannya, yang mana membuat dirinya tidak mampu mengambil keputusan yang tepat sampai tega menelantarkan putri kecilnya untuk berlibur.

3. Hukuman yang setimpal untuk Mama korban

3. Hukuman setimpal Mama korban
Pexels/RODNAE Productions

Candelario bahkan sempat meminta pengampunan kepada hakim dan percaya bahwa Tuhan serta putri kecilnya yang telah meninggal, sudah memaafkan perbuatan kejinya itu.

"Saya tidak mencoba untuk membenarkan tindakan saya, tapi tidak ada yang tahu seberapa besar penderitaan saya dan apa yang saya alami," ujar Candelario sebagaimana dilansir dari media setempat.

Hakim Pengadilan Permohonan Umum Kabupaten Cuyahoga Brendan Sheehan, kemudian menegurnya sesaat hukuman seumur hidup diterimanya.

Dengan tegas, hakim Sheehan mengatakan bahwa apa yang ia dapatkan cukup sepadan karena ia tega meninggalkan anaknya "terjebak di penjara kecil" selama berhari-hari sementara dirinya justru sedang bersenang-senang.

“Bayi kecil itu bertahan, menunggu seseorang untuk menyelamatkannya. Sebaliknya, saya melihat fotomu di pantai sementara anakmu memakan kotorannya sendiri dalam upaya untuk bertahan hidup.”

Lebih lanjut, hakim itu juga kembali menegaskan kepada Candelario bahwa hukuman yang ia terima, sama seperti yang sang anak alami sebelum akhirnya tewas. 

"Sama seperti kamu yang tidak membiarkan Jailyn keluar dari rumah sampai dia meninggal, kamu juga harus menghabiskan sisa hidupmu di sel tanpa kebebasan. Satu-satunya perbedaan adalah penjara setidaknya akan memberimu makan," sambung hakim Sheehan.

Baca juga:

The Latest