Viral Kartun Berkonten LGBT Tayang di Indonesia, Waspada Ma!!
Bisa membahayakan anak-anak, kartun berbau LGBT perlu mendapat perhatian orangtua
20 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini, netizen di media sosial kembali dihebohkan dengan pemberitaan terkait LGBT yang kini mulai menyasar ke kalangan anak-anak.
Hal ini terbukti dari penayangan sebuah animasi kartun di salah satu stasiun televisi lokal yang kemudian viral di jagat maya.
Terlihat kartun yang biasa tayang di channel YouTube Kids melalui channel Lellobee City Farm itu tayang di sebuah kanal teleivisi swasta berbayar atau layanan media Over-The-Top (OTT).
Dalam cuplikan video yang kini sudah banyak dibagikan ulang oleh para netizen itu memperlihatkan seorang anak laki-laki yang kemudian ditolong oleh kedua lelaki dewasa.
Namun, anehnya adalah, anak tersebut justru mengatakan, "Tapi papa dan ayahku siap membantu."
Cuplikan tersebut dinilai tidak pantas untuk disaksikan anak-anak karena dapat dengan udah terserap dan diikuti oleh mereka.
Untuk tahu informasi selengkapnya, yuk simak bersama-sama dalam artikel yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini, Ma.
1. Isi cerita yang tidak pantas disaksikan anak
Sama seperti animasi kartun pada umumnya yang ciri khas dengan lagu-lagu menyenangkan untuk anak, kartun tersebut pun diawali dengan cuplikan lagu dengan lirik bahasa Indonesia yang berjudul 'Saat Kecelakaan Terjadi'.
Sesuai dengan judulnya, lagu ini mengisahkan seorang anak yang sedang bermain di taman bermain, kemudian ia tergelincir dan terjatuh ketika sedang asyik bermain perosotan.
Anak itu pun nampak sedih dan menangis setelah terjatuh dari perosotan. Tak lama setelahnya, dua lelaki dewasa yang disebut sebagai Papa dan Ayah dari sang anak datang membantu.
"Mainannya menyenangkan ada kecelakaan aku jatuh. Aku sedih sekali rasanya sakit sekali, tapi papa dan ayahku siap bantu," bunyi lirik yang mengiringi adegan dalam lagu anak-anak tersebut.
Editors' Pick
2. Disebut netizen mengandung unsur LGBT
Meski semula tak ada yang aneh dari cuplikan tersebut, nyatanya lirik yang menggambarkan bahwa kedua lelaki dewasa yang membantu sang anak adalah Papa dan Ayah diduga kuat adalah pasangan sesama jenis.
Hal ini tentu saja membuat netizen di jagat maya geram sekaligus resah dengan tayangan demikian yang dinilai mengandung unsur LGBT. Banyak dari netizen menilai tayangan tersebut tidak pantas untuk anak karena mereka bisa dengan mudah menyerap apa yang disaksikannya.
"Anak-anak tuh cepat hafal lagu-lagu, takut banget, mana banyak orangtua yang bolehin anak nonton HP tanpa diawasi, malah sekarang tuh banyak yang nitipin anak ke HP, takutnya kalau anak-kalau lihat ini jadi menganggap LGBT tuh normal," komentar salah satu akun di media sosial.
3. Tayangan anak-anak yang mengandung unsur LGBT
Tak hanya kartun yang saat ini tengah viral menjadi perbincangan netizen tersebut, para orangtua juga diminta waspada dan memerhatikan kembali tayangan yang diberikan kepada anak-anaknya.
Pasalnya, ada beberapa tayangan kartun yang seharusnya menghibur dan mendidik anak, jusrru bisa menyesatkan dan membuat anak terpengaruh akan konten yang ditayangkan.
Adapun beberapa tayangan animasi kartun yang diduga mengandung unsur LGBT dan perlu Mama hindari pada anak adalah sebagai berikut:
- 'The Loud House' menceritakan pasangan gay.
- 'Onward' mengisahkan pasangan gay.
- 'Doc McStuffins' mengisahkan pasangan lesbian.
- 'Steven Universe' mengisahkan pernikahan LGBTQ+.
- 'The Owl House' mengisahkan karakter non-biner.
- 'Elemental Forces of Nature' mengisahkan karakter non-biner.
4. Orangtua perlu lebih waspada
Cuplikan animasi kartun yang disebut memiliki unsur LGBT dan telah tayang di stasiun televisi lokal pun membuat banyak netizen mendesak lembaga-lembaga terkait, seperti Komisi Penyiaran Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk segera bertindak.
Pasalnya, penyebaran LGBT di kalangan anak-anak saat ini semakin membuat resah banyak orangtua. Terlebih lagi, belakangan juga marak pemberitaan yang menyebutkan sekolah swasta di Jakarta yang menyediakan toilet untuk gender netral.
Sebagai orangtua, kita tentu perlu lebih waspada dan harus bisa mengontrol apa yang bisa anak tonton. Pasalnya, isu LGBT yang kini merambah ke kalangan anak-anak dirasa sangat tidak pantas karena usia tersebut masih sangat mudah terpengaruhi.
Meski hanya sebatas pesan halus berdurasi singkat, tayangan apapun yang mengandung unsur LGBT tak sepantasnya menyasar kalangan anak-anak. Pasalnya, di usia balita rentan terpengaruh meski hanya melihat secara sepintas.
- Di usia 2 tahun, si Kecil mulai belajar menyadari perbedaan fisik yang ada pada laki-laki dan perempuan.
- Di usia 3 tahun, ia mulai bisa melabeli dirinya itu laki-laki atau perempuan.
- Di usia 4 tahun, pemahamannya terkait peran laki-laki dan perempuan juga sudah semakin terbentuk.
Itulah mengapa setiap orangtua perlu memiliki otoritas sendiri untuk memberi tahu anaknya terkait mana hal yang benar dan mana yang salah, termasuk dengan tontonan yang akan disaksikan oleh mereka.
Segala yang anak dengan maupun saksikan, itu akan membentuk persepsinya kelak tentang identitas gender serta orientasi seksualnya. Jadi, yuk, kita sama-sama lingungi anak kita dengan memberikan dampingan dan menyaring konten yang akan disaksikan oleh anak.
Baca juga:
- Daniel Mananta Ungkap Kekhwatiran soal LGBTQ di Kalangan Anak-anak
- Viral Anak SD Masuk Grup WhatsApp LGBT, Orangtua Diminta Waspada
- Kisah Nabi Kaum Luth Berpasangan dengan Sejenis, Sekarang Disebut LGBT