Penyebab Anak Kecil Sering Menangis Tengah Malam
Banyak penyebab yang bisa membuat anak rewel saat tengah malam, tapi inilah yang sering terjadi
21 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir selalu ada saja alasan ketika anak-anak di bawah usia 3 tahun menangis di malam hari. Menentukan apa penyebab tangisan anak di malam hari kadang bisa membuat orangtua sakit kepala.
Hal ini sering berakhir membuat orangtua dan anak kelelahan secara mental dan fisik. Banyak orangtua pernah mengalami hal ini.
Bangun tengah malam karena si Kecil menangis histeris, bahkan sudah digendong pun kadang mereka tidak mau berhenti menangis dan tetap meraung.
Kadang anak juga meneriaki hal yang random dan sulit dimengerti.
Ini bahkan umum terjadi pada anak antara usia 1-7 tahun. Anak-anak yang sudah lebih besar dapat bangun dan pergi ke tempat tidur orangtua untuk mencari kenyamanan.
Sementara untuk anak-anak yang lebih kecil, satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan adalah menangis.
Pahami Kebutuhan dan Gangguan Fisik pada Anak
Sebagian besar anak-anak di bawah usia 3 tahun, sangat sulit bagi mereka untuk menjelaskan apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya.
Anak-anak ini menggunakan tangisan sebagai cara untuk memberi tahu orang lain jika mereka membutuhkan bantuan.
Penyebab umum dari menangis bisa termasuk merasa terlalu dingin, terlalu hangat, haus, lapar atau makan terlalu banyak saat makan malam, popok terlalu basah, gatal, dalam satu posisi lama menyebabkan kekakuan atau ketidaknyamanan pada sebagian tubuh, tumbuh gigi, terlalu lelah atau tidak cukup lelah karena tidur siang terlalu lama.
Semua itu adalah masalah yang menyulitkan bagi anak-anak.
Pahami Kebutuhan dan Masalah Emosional dan Mental Anak
Anak-anak membutuhkan perawatan dan komunikasi emosional.
Penyebab anak rewel karena kondisi emosional yang sulit mereka kontrol, inilah yang paling sering terjadi:
- Bangun di malam hari dalam perasaan kesepian atau ketakutan dan membutuhkan perhatian ekstra pada saat itu,
- alasan lain bisa juga karena anak terbangun setelah bermimpi atau masalah emosional yang terjadi pada mereka di siang hari,
- anak tidak merasa lelah atau masih ingin bermain,
- kondisi di lingkungan rumah berisik, seperti malam menjelang hari raya. Terlebih lagi jika ada saudara sepupu yang ikut menginap di rumah, lalu mereka masih asik bermain dan mengeluarkan suara berisik saat bercanda.
Tentu anak mama bisa merasa jengkel karena ia merasa dipaksa masuk kamar. Namun karena ngantuk, ia pun tertidur. Tapi tanpa sadar anak akan terbangun dan menangis di tengah malam.
Penyebab Patologis Anak Menangis di Malam Hari
Dalam pengalaman klinis, setidaknya 40% penyebab anak-anak menangis di malam hari terkait dengan gangguan atau penyakit tubuh, demikian seperti dilansir dari parenting.firstcry.com.
Ini terutama karena banyak gangguan di malam hari dan anak-anak tidak tahu bagaimana menjelaskan ini. Rasa tidak nyaman yang muncul bisa memengaruhi kesehatan tubuh anak.
Penyebab Anak Menangis di Tengah Malam yang Paling Umum Terjadi
Secara garis besar ada 8 penyebab anak rewel dan menangis di malam hari.
Setelah memantau 3 penyebab tadi, berikut ini Popmama.com telah merangkum penyebab yang paling umum terjadi pada anak mama.
1. Teror mimpi buruk
Teror mimpi buruk adalah gangguan tidur di mana anak terbangun dari tidurnya nyenyaknya dengan kaget karena mimpi buruk atau ada suara mengejutkan. Mood anak bisa berubah drastis. Anak juga bisa ketakutan, biasanya disertai tangisan dan susah ditenangkan.
Dalam kondisi ini akan sulit bagi si Kecil untuk kembali tidur.
Saat anak mengalami mimpi buruk, biasanya ia tidak menyadari itu. Keesokan paginya, ia bahkan tidak ingat kalau tadi malam ia terbangun dan menangis histeris karena ketakutan.
Rata-rata yang mengalaminya berusia 3-5 tahun. Bisa dialami oleh anak perempuan maupun laki-laki.
Editors' Pick
2. mengalami gangguan pencernaan
Penyebab anak menangis malam hari ini karena gangguan patologis. Anak yang memiliki tangisan mengganggu karena tidak tenang, tidak merasa nyaman namun seperti menahan sakit. Suara tangisannya tidak terlalu keras namun anak tidak berhenti merengek.
Tipe tangisannya seperti datang dan pergi sementara mereka setengah terjaga dan setengah tidur.
Jenis tangisan ini menunjukkan bahwa anak tidak nyaman dengan perut mereka. Anak bisa saja bertingkah aneh, berguling di kasur dengan keringat di dahi dan mereka tidak tertarik pada makanan atau minuman.
Anak-anak yang mengalami ini juga memiliki gejala umum sebagai berikut:
- buang air besar yang tidak teratur,
- sembelit atau tinja yang terlalu besar,
- tinja yang berbau busuk yang mungkin berwarna hijau dengan makanan yang tidak tercerna,
- perut membengkak dan mengeluarkan banyak angin,
- muntah susu dengan bau yang kuat seperti bau asam atau basi.
3. Popoknya kotor atau basah
Beberapa anak dapat mentolerir popok basah atau kotor untuk sementara waktu, namun tidak semua begitu.
Ada anak kecil yang risih jika popoknya basah dan merasa perlu segera diganti.
Mengenakan popok segar akan membantu bayi kembali tidur dengan cepat.
Namun, pastikan Mama mengganti popok dengan cepat dan tidak banyak berinteraksi dengan bayi Mama saat melakukannya, sehingga ia dapat tertidur kembali.
4. anak butuh kenyaman seolah-olah keadaan mereka terjamin dan aman
Menyendiri dalam gelap bisa menjadi hal yang menakutkan bagi anak mama. Berikan sedikit cahaya dari lampu tidur yang redup.
Dia mungkin berteriak keras untuk perhatian dan cukup diyakinkan bahwa Mama ada di sampingnya.
Kadang anak memang suka sekali mengecek apakah ada Mama di dekatnya sebelum ia kembali tidur.
5. Merasa kedinginan
Penyebab anak menangis tengah malam biasanya karena ia merasa kedinginan. Membungkusnya dalam lapisan cahaya dapat membantunya tetap hangat dan memberinya kenyamanan.
Namun, pastikan Mama tidak membungkusnya dengan lapisan tebal, karena ini berisiko SIDS.
Sudden Infant Death Syndrom (SIDS) adalah kematian mendadak pada bayi sehat, umumnya berusia di bawah 1 tahun tanpa ada gejala apapun sebelumnya. Menyelimuti anak dalam selimut tebal dan meninggalkannya di ranjang sendiri bisa berisiko kematian.
Pastikan Mama sudah mengatur suhu ruangan si Kecil sesuai dengan kebiasaanya. Toleransi tubuh setiap anak berbeda. Pastikan pengaturan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak mama.
6. Mengalami masalah tumbuh gigi
Jika anak tampaknya menangis di malam hari tanpa alasan, periksa untuk melihat apakah ia mengalami masalah tumbuh gigi? Ini bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Rasa sakit pada gigi dapat menyebabkan anak ngiler, sariawan, gusi ngilu atau bahkan demam.
Jika si Kecil akan atau sudah mulai tumbuh gigi deraham, memijat gusi dengan lembut atau menawarkan sikat gigi sesuai usianya adalah solusi, terutama yang sudah didinginkan karena bisa memberikan efek lebih nyaman.
7. Anak terlalu aktif sepanjang hari
Membawa anak ke tempat ramai yang menuntut banyak interaksi atau bepergian untuk berbelanja kadang-kadang terbukti membuatnya jadi terlalu bersemangat. Terlebih jika ini dilakukan mendekati jam tidur malam si Kecil.
Misalnya, sampai di rumah tepat sebelum waktu tidur anak atau jika ia tertidur dalam perjalanan pulang, dan ini dapat mengakibatkan anak menangis hingga malam.
Kelebihan penggunaan indera, dapat memengaruhi kerja otak anak. Tubuh anak juga tentunya memerlukan adaptasi sebelum akhirnya tidur nyenyak.
Menempatkan anak dalam suasana yang akrab dan kembali pada rutinitas malam menjelang tidur akan membuat si Kecil merasa lebih nyaman.
Lakukan semua ritual secara satu-persatu agar anak menikmati momen sambil ia beradaptasi. Ini salah satu cara mencegah anak rewel di malam hari setelah bepergian.
Hindari tegesa-gesa membersihkan badan anak, mengganti pakaian dan cepat-cepat menyuruhnya tidur. Hindari mengomel dan mengeluarkan kata kasar meski kamu sedang kelelahan.
Mama juga perlu melakukan segalanya secara perlahan, santai sejenak dan biarkan kalian menciptakan momen yang biasa kalian lakukan.
8. Merasa sakit
Merasa sakit, lelah dan lelah dapat membuat orang dewasa bahkan ingin menangis! Jika si Kecil menangis lebih dari biasanya atau terdengar berbeda, maka itu mungkin karena beberapa penyakit.
Terlalu banyak berjalan dan berlarian juga bisa membuat kaki anak terasa pegal.
Periksa untuk melihat apakah si Kecil memiliki gejala lain seperti demam, batuk, muntah atau kehilangan nafsu makan, untuk mengetahui kondisinya. Konsultasikan dengan dokter anak jika ada hal yang bermasalah pada si Kecil.
Itulah penyebab anak rewel dan menangis di malam hari. Cobalah untuk membuat anak merasa nyaman setelah Mama mengetahui masalahnya.
Baca juga:
- 5 Tips Mencegah Gatal karena Eksim pada Malam hari
- Cara Mengatasi Anak Rewel di Malam Hari
- Cara Terbaik Menghadapi Balita Menangis