Saat anak mulai susah makan, memberikan multivitamin adalah cara yang dilakukan oleh orangtua demi mencukupi nutrisi anak.
Tapi, Mama perlu mempertimbangkan secara benar dosis multivitamin yang diperlukan untuk balita.
Selain memberikannya multivitamin, Mama dapat menambahkan makanan tambahan seperti susu, yogurt, atau sereal yang mengandung vitamin dan mineral.
Sebelum memberikannya multivitamin, Mama harus lihat dulu tanda-tanda yang mengisyaratkan kalau anak mama membutuhkan asupan nutrisi tambahan.
Dilansir dari bundoo.com, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa suplemen dapat menjadi pilihan yang tepat untuk anak mama.
1. Anak yang suka pilih-pilih makanan
foodandnutrition.org
Jika anak mama adalah picky eater yang memang dengan tegas menolak untuk makan apa pun di makanan yang dihidangkan, Mama dapat mempertimbangkan menambahkan multivitamin pada menunya.
Dalam kasus seperti ini, pertama-tama cobalah untuk melengkapi nutrisi yang hilang pada anak dengan makanan pengganti.
Misalnya, jika anak menolak semua produk susu, cari sumber kalsium, vitamin D, protein, dan sebagainya. Jika itu tidak berhasil, suplemen mungkin jadi pilihan terakhir.
2. Berjuang untuk menambah berat badan anak
Pixabay/mojzagrebinfo
Ketika memiliki anak dengan berat dibawah rata-rata, kamu sebagai orangtua pastinya merasa sangat khawatir. Anak dengan berat badan dibawah normal memerlukan tambahan kalori atau nutrisi.
Jika anak mama memiliki berat badan dibawah rata-rata, sebaiknya sebelum memberikannya suplemen multivitamin, Mama perlu berkonsultaasi ke dokter ya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Apakah anak mama baru mencicipi makanannya, tak lama kemudian sudah bosan dan meninggalkan makanannya?
Jika ya, balita mama akan makan sangat sedikit, sehingga ia dapat kehilangan banyak kalori dan nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangannya.
Kebiasaan makan yang buruk ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti makanan yang diberikan sulit dikunyah dan dicerna. Ketika anak sulit mencerna makanannya dengan baik, maka peran multivitamin bisa jadi pilihan.
4. Terlalu banyak makanan olahan
chocchildrens.org
Siapa sih yang nggak suka cemilan manis atau keripik asin yang gurih? Bukan hanya orang dewasa, balita juga sangat menyukai beragam jenis cemilan.
Meskipun anak mama dapat menikmati kerupuk dan makanan olahan lainnya, ini seharusnya tidak mengganggu makanan utamanya.
Tapi, jika balita lebih senang ngemil ketimbang makan makanan pokok, anak mama mungkin kehilangan nutrisi yang melimpah dalam makanan pokok, seperti serat, vitamin B, atau lemak sehat.
Ini menjadi perhatian penting bagi Mama untuk mengurangi cemilan pada anak dan beralih pada buah atau sayur. Jika ia masih sangat anti menikmati sayur atau buah, coba berikan multivitamin sebagai pengganti asupan nutrisinya.
Jika anak mama memiliki alergi makanan atau sedang diet terbatas karena pilihan gaya hidup, anak mungkin kekurangan nutrisi dari kelompok makanan yang dibatasi oleh ahli nutrisi keluarga.
Beberapa diet anak-anak mungkin dibatasi karena anak memiliki alergi makanan atau keluarga menjalani diet untuk memperbaiki gaya hidup.
Seperti halnya di mana kelompok makanan tidak hadir dalam diet anak, penting untuk mencari sumber alternatif nutrisi yang disediakan makanan tersebut.
Orangtua yang memberlakukan mengkonsumsi vegan pada keluarganya, perlu mencari sumber alternatif untuk tetap melengkapi nutrisi pada balita seperti vitamin B12 dan zat besi yang diambil melalui daging.
Jika Mama menemukan bahwa asupan makanan vegan tidak cukup untuk kebutuhan nutrisi anak, suplemen bisa dipilih untuk dikonsumsi anak.
6. Pertimbangkan dengan baik asupan multivitamin untuk anak
Freepik/katemangostar
Jika kamu telah memutuskan bahwa suplemen adalah yang terbaik untuk anak, pastikan untuk terus mendorong anak tetap makan makanan sehat, anak akan menyerap nutrisi jauh lebih efisien melalui makanan daripada melalui kapsul atau tablet kunyah.
Pertimbangkan juga jenis suplemen yang dipilih.
Suplemen harus mengandung tidak lebih dari 100 persen dari Recommended Dietary Allowance dan harus diberikan dalam dosis yang direkomendasikan untuk usia anak, yang mungkin hanya setengah tablet untuk balita.
Pastikan untuk menyimpan suplemen ini jauh dari jangkauan anak, dan pastikan bahwa anak memahami bahwa tablet ini bukan untuk sering dikonsumsi seperti permen.
Orangtua harus memberitahukan kalau terlalu banyak mengonsumsi multivitamin bisa menjadi racun bagi anak.