Cara Efektif Merespons Rengekan Balita, Lakukan Ini!

Hal yang wajar, karena rengekan balita kadang membuat orangtua frustasi

22 Februari 2025

Cara Efektif Merespons Rengekan Balita, Lakukan Ini
Pexels/Jep Gambardella

Setiap orangtua pasti pernah menghadapi momen di mana anak balita mereka mulai merengek. Entah karena ingin sesuatu, lelah, atau sekadar mencari perhatian, rengekan bisa menjadi tantangan tersendiri dalam mengasuh anak.

Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa berlanjut dan membuat anak semakin sulit dikendalikan. Namun, bukan berarti setiap rengekan harus ditanggapi dengan kemarahan atau langsung memenuhi keinginannya.

Ada cara efektif untuk merespons rengekan balita agar mereka belajar mengungkapkan keinginannya dengan lebih baik.

Dikutip dari akun Devon Kuntzman PCC yang seorang toddler experts menjelaskan di akun Instagramnya @transformingtoddlerhood.

Berikut Popmama.com rangkum cara efektif merespons rengekan balita, lakukan ini!

1. Afirmasi yang benar untuk menanggapi rengekan balita

1. Afirmasi benar menanggapi rengekan balita
Freepik/jcomp

Saat menghadapi rengekan balita, respons yang penuh empati dan bimbingan sangat penting agar anak merasa didengar sekaligus belajar mengelola emosinya.

Selain itu, pastikan nada bicara tetap lembut dan tenang.

Jika anak menolak sesuatu, validasi perasaannya agar mereka merasa dipahami, sekaligus membuka ruang diskusi tanpa harus terus merengek.

Berikut adalah contoh afirmasi yang bisa dikatakan orangtua ke anak saat merengek:

  • "Mama di sini untuk membantu kamu. Mari coba lagi"
  • "Gunakan nada bicara seperti ini ya"
  • "Mari kita sama-sama cari cara untuk menemukan yang kamu mau/inginkan/rasakan"
  • "Mama mendengar kamu tidak ingin melakukan ini?"

Editors' Pick

2. Cara yang salah untuk merespons rengekan balita

2. Cara salah merespons rengekan balita
Pexels/Jep Gambardella

Saat menghadapi rengekan balita, ada beberapa respons yang sebaiknya dihindari karena dapat membuat anak merasa tidak didengar atau justru semakin frustrasi. Begitu juga hindari respons dengan perintah yang terdengar menuntut tanpa memberikan contoh konkret, sehingga anak mungkin tidak memahami apa yang diharapkan darinya.

Berikut adalah contoh yang salah dalam merespons rengekan balita:

  • "Mama tidak akan membantu kalau kamu bicara seperti itu"
  • "Gunakan suara yang baik dan sopan!"
  • "Perhatikan kata-katamu!"
  • "Berhentilah merengek"

Sebagai gantinya, gunakan pendekatan yang lebih positif dan membimbing agar anak belajar menyampaikan keinginannya dengan lebih baik.

3. Orangtua jangan mengabaikan perasaan anak

3. Orangtua jangan mengabaikan perasaan anak
Pexels/Kaboompics.com

Dalam unggahan itu, Devon Kuntzman mengungkapkan terpenting adalah tidak adanya pengabaian perasaan. Dari pada mengabaikan mereka atau menghukum fokuslah mencari mengapa si Kecil melakukan hal itu.

Sehingga jika si Kecil kerap merengek, bisa dengan orangtua juga introspeksi dengan parenting yang diterapkan. "Apakah si Kecil memang bersikap buruk? Atau ini hanya bagian dari perkembangannya saja?"

Di tahap perkembangan apalagi masa emasnya, perilaku merengek ini mungkin adalah bagian dari komunikasinya yang masih terbatas.

4. Cara orangtua melewati 'terrible moment' anak tantrum

4. Cara orangtua melewati 'terrible moment' anak tantrum
Freepik

Tidak ada yang mudah dalam menjadi orangtua. Namun, Devon membagikan tips mengenai hal ini untuk membantu orangtua mengalami pengasuhan yang baik kepada si Kecil.

Mengetahui beberapa hal di bawah ini:

  • Alasan dibalik perilaku balita tertentu dan mengapa hal itu bisa menjadi sangat membuat frustasi
  • Bagaimana mengubah perspektif sebagai orangtua yang memahami dan bukannya menegur atau menghukum

Itulah tadi cara efektif merespons rengekan balita agar tidak manja atau berlebihan. Semoga tips diatas membantu ya!

Baca juga:

The Latest