Eksklusif: Pusing Hadapi Anak GTM, Kinal eks-JKT48 Dibantu Suami Agar Anak Lahap Makan
Frustasi hingga hampir menyerah, Kinal memutar otak agar anaknya tetap lahap makannya
31 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua baru, Devi Kinal Putri atau Kinal eks-JKT48 memiliki beragam tantangan saat mengasuh anaknya. Mulai dari kesulitan saat memberikan ASI hingga menghadapi anaknya yang GTM (gerakan tutup mulut).
Hal itu membuat Kinal hampir tak sabar dan menyerah. Mentalnya sempat turun dan merasa menjadi ibu yang tidak baik saat itu. Untungnya, Millennial Mama of the Month edisi Oktober 2022 akhirnya menemukan cara untuk menghadapi anaknya yang GTM.
Tidak sendiri, Kinal dibantu oleh suaminya, Geraldi Murod saat menghadapi masa-masa itu. Ia mengaku sang Suami banyak membantu dirinya saat menyuapi si Kecil, Kaluna Alika Murod (2) pada masa-masa GTM.
Berikut Popmama.com rangkum cerita selengkapnya.
1. Kinal sempat merasa rendah diri setelah drama ASI lalu GTM anak
Tantangan menjadi seorang mama cukup berat dirasakan Kinal. Setelah melahirkan, ia pernah merasakan PPD (postpartum depression) karena drama mengaASIhi buah hatinya.
Setelah anaknya sudah cukup besar, rupanya tantangan pun masih dihadapi oleh perempuan kelahiran Bandung, 2 januari 1996 ini. Kaluna mengalami GTM sejak putrinya tersebut tumbuh gigi pertama kali.
Dari sana ia sebagai ibu harus putar otak untuk memastikan gizi si Kecil terpenuhi sembari meredakan GTM yang anaknya alami. Kinal mengaku saat ini cukup frustasi dengan beragam tantangan yang dihadapi bertubi-tubi.
"Sempat frustasi, kenapa semua masalah terkait bayi itu saya alami. Dulu setiap dikasih ASi susah, terus makan susah. Pas GTM ada masa-masanya Kaluna hanya ingin makan nasi putih saja. Sedangkan kami sebagai orangtua khawatir kalau dia kurang gizi," tuturnya secara eksklusif di Popmama.com.
Saat masa-masa itu, Kaluna hanya ingin makan nasi atau mi goreng selama 2 minggu. Kinal yang sudah pusing dan hampir menyerah mencoba segala cara agar anaknya mau mencoba makanan lain.
"Akhirnya kenalin pelan-pelan lagi, mengubah bentuk dan rasa bagimana caranya biar mau makan daging dan sayur. Olahan dagingnya dicoba macam-macam," pungkasnya.
Editors' Pick
2. Kaluna mulai susah makan hingga GTM saat tumbuh gigi
Kinal mengaku problematika susah makan hingga menghadapi anaknya GTM dimulai saat Kaluna mulai tumbuh gigi. Sebagai informasi, gigi pertama bayi umumnya akan tumbuh saat memasuki usia 4-6 bulan.
Ketika sedang tumbuh gigi, bayi dan anak sering kali merasa tidak nyaman, terutama di bagian gusinya. Ini yang kemungkinan menyebabkan anak tersebut susah makan hingga mengalami GTM.
Kaluna diakui Kinal mengalami pertumbuhan gigi yang cukup terlambat. Di mana itu sangat memengaruhi putrinya itu untuk mengonsumsi makanan.
"Kaluna itu tumbuh giginya agak telat, jadi pas tumbuh gigi mungkin tidak enak rasanya, tidak nyaman. Jadi pas masa-masa dia kalau lagi tumbuh gigi ya makannya yang simpel saja," pungkasnya.
Belum lagi, Kinal harus menghadapi anaknya yang cukup picky alias pemilih terhadap makanan. Misalnya, saat tumbuh gigi dan tidak nyaman biasanya mama akan memberikan bubur sebagai pengganti nasi.
Namun, Kaluna sendiri tidak menyukai bubur sejak usianya 10 bulan. Setelah itu, Kinal harus mencari cara lain agar anaknya tetap mau makan saat masa-masa pertumbuhan gigi dialami putrinya.
"Dia tidak suka bubur dari usia 10 bulan. Jadi kalau menghadapi masa-masa itu cukup frustasi sekali. Akhirnya, kalau sudah mentok yang penting dia mau makan," ucap Kinal.
3. Cara Kinal membujuk Kalunan agar makannya lahap
Untuk membujuk anaknya saat susah makan atau ketika mengalami GTM, Kinal punya cara tersendiri. Di atas disebutkan selain mengolah makanannya menjadi beragam bentuk, Kinal juga bereksperimen dengan memberikan Kaluna beragam makanan berbeda yang belum pernah ia coba.
Selain itu, Kinal juga tidak mau terlalu memaksakan ketika Kaluna sangat tidak mau makan. Ia tidak mau membuat anaknya trauma karena dipaksa untuk makan oleh mama atau papanya.
"Kita ganti makanannya. Terus, kalau saya merasa tidak usah kaku-kaku juga, kalau dia 30 menit tidak mau makan ya sudah diturunin dari kursinya. Tidak usah dipaksa, yang penting jangan sampai Kaluna trauma. Kita biarkan dulu saja, karena kalau dia lapar pasti nanti dia makan kok," tuturnya.
4. Peran suami dalam membantu Kinal menghadapi anak GTM
Melewati masa-masa pasca melahirkan dan mengasihi yang menantang, GTM anak diakui Kinal cukup menguras tenaga dan mental. Peran suami saat itu untuk membantu dan mendukungnya sangat bermanfaat untuk menjaga mental Kinal tetap baik.
Kinal menceritakan sang Suami kerap membantunya untuk menyuapi Kaluna. Karena ada momen saat kesabarannya hampir habis, bantuan suaminya itu sangat berperan agar putrinya itu mau makan dengan lahap.
"Wah, Penting banget! Kalau tidak ada suami, kayaknya saya sudah tidak kuat, sudah habis kesabaran saya. Jujur pas GTM saya lelah sekali, saat itu juga masih ASI karena ingin full mengASIhi (2 tahun), tapi dia GTM juga. Jadi yang banyak kasih makan Kaluna waktu GTM ini justru suami," pungkasnya.
5. Tips menjadi mama yang sabar menghadapi GTM anak
Tantangan menghadapi anak GTM ini cukup banyak dirasakan para orangtua di Indonesia. Terutama bagi orangtua baru kadang bingung menghadapi anak yang tidak mau makan tetapi khawatir gizinya tidak terpenuhi jika dibiarkan terus-menerus.
Kinal sendiri punya tips yang bisa diterapkan untuk orangtua di seluruh Indonesia yang punya pengalaman mirip dengannya. Untuk anak-anak yang baru mengalami GTM, Kinal dulu menyiasatinya dengan memberikan camilan bergizi ke anak saat snack time.
"Cara menyiasati kalau anak lagi susah makan, aku kasih makanan bergizi di waktu snack time-nya. Kadang aku kasih keju dicampur apa, lalu ada abon sama daging apa, dan sebagainya. Pokoknya pintar bagaimana kita mengaturnya sesuai selera anak," tutur Kinal.
Selain itu, bisa mencoba cara dengan anak disuapi selain oleh ibunya. Karena mungkin anak malas makan karena bosan selalu disuapi oleh mamanya terus.
"Mungkin bisa dilihat, karena anak juga bisa bosan disuapi kita. Jadi bisa minta tolong orang-orang disekitar untuk suapi anak," ucapnya.
Lalu, Kinal juga selalu membangkitkan mood anaknya sebelum makan. Karena perempuan mantan kapten Tim J dan Tim KIII ini percaya anak butuh mood yang baik untuk bisa makan dengan nyaman.
"Anak itu akan makan kalau mood dia bagus, jadi kita pun harus pintar cari mood dia agar bagus, baru dikasih makan. Terus yang paling penting jamnya harus disiplin, kalau waktunya makan ya makan jangan dinanti-nanti," jelas Kinal.
Tantangan menghadapi GTM anak memang gampang-gampang susah. Oleh karenanya sebagai orangtua kita harus paham karakter anak agar bisa memberikan solusi terbaik untuk si Kecil seperti yang Kinal lakukan.
Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2022: Devi Kinal Putri
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Ediarti
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Michael Andrew P.
Videographer - Iqbal Pratama, Krisnaji Iswandi
Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist & Hair Do - Linda Kusumadewi
Wardrobe - AYACO
Location - OMDC Playground
Baca juga:
- Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2022: Devi Kinal Putri
- Eksklusif: ASI Tidak Mau Keluar, Devi Kinal Putri sempat Merasa Stres saat Fase Menyusui
- Eksklusif: Cara Suami Devi Kinal Putri Dukung sang Istri saat Postpartum Depression