5 Daftar Tontonan Anak yang Bisa Bikin Overstimulasi
Perlu ada pengawasan ketat dari orangtua, anak umur 2 tahun maksimal lihat layar 1 jam!
24 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelumnya tayangan CocoMelon sempat kontroversial di Amerika Serikat karena bisa overstimulasi untuk anak-anak. Dikutip dari The New York Post, Jerrica Sannes, seorang ahli anak usia dini dalam perkembangan dan pendidikan mengklaim CoComelon tidak hanya terlalu merangsang anak.
Tayangan ini juga cenderung menyebabkan masalah perilaku dan gangguan perhatian. Stimulan berlebihan kepada anak bisa mengubah perilaku dan sikapnya menjadi lebih tantrum atau mudah marah.
Selain CoComelon, ternyata ada beberapa tontonan lain yang juga punya kemungkinan overstimulasi. Ini butuh pengawasan dari orangtua agar anak tidak diberikan tontonan tersebut terlalu lama dan sering.
Berikut Popmama.com rangkum daftar tontonan anak yang bikin overstimulasi, perlu pengawasan!
1. CoComelon
Sudah disinggung sebelumnya pendapat dari Jerrica Sannes ke The New York Post. Ia memperhatikan kalau tontonan CoComelon tidak hanya terlalu merangsang. Tetapi juga cenderung menyebabkan masalah perilaku dan gangguan perhatian.
"CoComelon sangat merangsang sehingga bertindak sebagai stimulan. Otak menerima dopamin dari screentime saat menyaksikannya, dan tampaknya semakin kuat 'obat', semakin kuat efeknya ke anak," ujarnya.
Efek CoComelon kepada anak bekerja layaknya dopamin yang kuat. Sehingga menyebabkan otak anak mengalami gejala kecanduan yang mengakibatkan mereka memukul saat menghentikan tayangan tersebut.
Editors' Pick
2. Hey Bear Sensory
Video sensorik adalah cara terkini untuk menstimulasi indera bayi. Ini membantunya berkembang sekaligus orangtua untuk beristirahat. Salah satunya adalah konten Hey Bear Sensory secara khusus menampilkan gambar dan pola sensorik kontras tinggi.
Konten video mereka memiliki warna cerah atau gambar hitam putih dengan kontras tinggi, pengulangan, dan musik yang menenangkan. Namun, jangan sampai membiarkan anak menonton terlalu sering karena hal diatas bisa menjadi pemicu overstimulasi untuk anak dan balita.
Dikutip dari Priya and Peanut, jika hanya mendapatkan stimulasi dari layar akan terlalu berlebihan. Stimulasi berlebihan ini menyebabkan kegelisahan dan sulit tidur. Selain itu, perubahan gambar dan suara yang terus-menerus dapat membebani perkembangan otak mereka sehingga membuat mereka rewel dan gelisah.