Eksklusif: Tika Bravani Selalu Ajak Anak Aktif Bicara untuk Dukung Kecerdasan Bahasanya
Mengajak anak aktif bicara mendukung kecerdasan bahasa dan IQ-nya kelak lho
26 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengajak anak bicara sejak bayi rupanya bukan hal yang terkesan sia-sia. Meski ia belum mengerti maksudnya, manfaat dari mengajak anak bicara sejak bayi memiliki berbagai manfaat.
Dikutip dari berbagai sumber, manfaat dari mengajak anak bicara sejak bayi bisa melatih kelancaran bicaranya kelak. Sebab, bayi sudah mengenal berbagai kosa kata dari ia kecil. Selain itu, bisa meningkatkan rasa percaya diri hingga memengaruhi kecerdasan bicara dan IQ-nya.
Hal itu rupanya disadari oleh Tika Bravani. Mama satu anak ini menyebut ia sering mengajak bica anaknya, Kalam Mahardika Yusuf sejak bayi. Millennial Mama of The Month edisi April 2021 ini mengungkapkan kalau ia tak ingin menyinyiakan masa emas pertumbuhan Kalam yang memang sedang aktif-aktifnya.
"Misal kita sebagai orangtua berbicara ke dia, mungkin dia terkesan cuek, tapi percaya atau tidak dia mendengar lho. Menurut saya itu sangat berpengaruh (pertumbuhannya) sekalipun dia belum mengerti," jelas Tika dalam wawancara khusus bersama Popmama.com.
Bagaimana cara Tika mengasah perkembangan anak untuk mendukung kecerdasan bicaranya? Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
Editors' Pick
1. Mengajak bicara anak secara repetitif melatih anak cepat paham dengan kosa kata baru
Salah satu cara Tika dalam mengajarkan Kalam berbicara secara benar adalah melakukan pengulangan atau repetitif. Meski pada awalnya tak paham, lama-lama anaknya itu akan memahami bukan hanya kata tapi juga konsep dari perkataan Tika.
Dicontohkan Tika, ia sering menyebut kata bus misalnya. Meski Kalam belum bisa mengulang, tapi karena ia mengajari dan menunjukkan konsep 'bus' lama-lama Kalam paham apa maksudn dari Mamanya itu.
Begitu pun dengan kata lain seperti mandi, minum, makan dan sebagainya. Saat ini diceritakan Tika jika Kalam sudah bisa menyebutkan beberapa kata, salah satunya kata minum.
"Jadi penting untuk Mama istilahnya bawel, dan tidak menyerahkan semua pendidikannya ke gadget tanpa pengawasan," jelas Tika Bravani.
Tika Bravani yang juga memilih mengasuh anaknya tanpa bantuan suster atau pembantu ini mendukung agar Mama-Mama di luar sana bisa menempatkan ketika berbicara dengan anak layaknya seperti ke orang dewasa. Sebab, kosa kata dan pengetahuan anak akan cenderung mengikuti konsep yang diajarkan orangtuanya.
"Seperti di umur Kalam, si Anak lagi butuh sekali perhatian. Jadi menurut saya jauh lebih penting untuk memerhatikan perkembangan mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan, kebutuhan mereka dan segala proses tumbuh kembangnya itu harus direspons oleh kita sebagai orangtua," tutur Tika.
2. Bagi Tika Bravani dan Kalam, kegiatan dongeng dan becerita tidak ada waktu khusus
Mendongeng biasanya jadi kegiatan seru antara Mama dan anak untuk saling bonding. Biasanya kegiatan ini dilakukan sebelum anak tidur.
Bagi Tika, ia tidak ingin ada waktu khusus untuk dirinya bisa bercerita atau mendongeng suatu hal kepada Kalam. Memang, setiap mau tidur ia tak pernah absen mengajak bicara putranya itu. Namun, disela-sela kegiatan beberes rumahnya pun Tika selalu memberikan kesempatan untuk bercerita banyak hal kepada Kalam.
"Seperti kegiatan sehari-hari. Misal aku bisa sambil jemur pakaian, terus ada Kalam disitu, saya bisa sambil bercerita istilahnya. Misalnya,'Ibu lagi jemur, ini baju siapa ya? Oh, ini baju Kalam? Baju kalam ukurannya berapa ya?. Oh, ini tempat masuk tangan, ini untuk masukkan kepala' seperti itu. Jadi natural aja ceritanya, tidak perlu harus cerita sesuatu hal yang besar," pungkas aktris yang terkenal dengan peran Denok ini.
Tika memilih pendekatan cerita sesuai dengan kehidupan sehari-hari dan kegiatan yang ia jalankan bersama Kalam. Selain mengajak anaknya tahu berbagai kosa kata baru dengan mendengar ucapannya, kegiatan ini juga akan bermanfaat untuk Kalam karena bisa langsung memahami konteks kata baru dalam pikirannya.
"Meski saya tidak sempat membandingkan dengan anak lain, di satu sisi dia seperti sudah mulai mengerti dan itu membuat saya kagum dengan pertumbuhan dia. Misal, ketika saya ajak mandi, 'Yuk, Kalam mandi, ada di mana ya kamar mandi Kalam?' dia bisa datang sendiri ke kamar mandi gitu," tutur Tika.