Memasuki usia 2 tahun, anak-anak akan mengalami perkembangan yang semakin meningkat di berbagai aspek, yaitu fisik, emosi, sosial, kognitif, sensorik dan motorik.
Hal ini membuat si Kecil melakukan banyak hal baru sebagai bagian dari proses tumbuh kembangnya. Mungkin Mama terkadang merasa bingung apakah tingkah laku anak mama bisa dikatakan normal pada anak seusianya.
Jangan khawatir, berikut ini Popmama.com sudah merangkum 10 tingkah laku anak usia 2 tahun yang harus Mama ketahui. Disimak ulasannya ya, Ma!
1. Punya rasa ingin tahu yang besar
Pexels/Tetyana Kovyrina
Tingkah laku anak usia 2 tahun yang pertama adalah mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Si Kecil selalu bertanya tentang apa pun, senang mengeksplorasi banyak hal baru, aktif dan tidak suka berdiam diri. Jika anak mama banyak bertanya, Mama harus menjawab dengan sabar ya, Ma. Ajak si Kecil berdiskusi dan mencari tahu jawabannya bersama-sama.
2. Lebih banyak memahami sesuatu
Pexels/Katalin Fábián
Anak sudah bisa belajar memahami dan menanggapi perintah orang dewasa, contohnya seperti ketika dimintai tolong untuk mengambil barang. Ini terjadi karena si Kecil sedang mengalami perkembangan kognitif dan sosial.
3. Menyadari barang-barang miliknya sendiri
Pexels/ Breno Cardoso
Anak usia 2 tahun sudah memasuki masa posesif pada balita. Dia sudah menyadari barang-barang miliknya sendiri, sering menganggap bahwa semua benda adalah miliknya dan belum mengerti cara berbagi. Pada fase ini, Mama perlu mengajarkan anak bagaimana pentingnya menjaga barang sendiri, meminta izin sebelum meminjam barang orang lain dan meminta maaf jika mengambil barang orang lain.
4. Memori semakin berkembang
Pexels/ Andy Kuzma
Pada usia ini, si Kecil memiliki kemampuan memori yang semakin meningkat. Dia akan lebih mudah mengingat sesuatu, contohnya adalah mempelajari beberapa kata lalu menyebutkannya kembali, dan senang meniru suara yang sering didengarnya.
Pada usia 2 tahun, anak mulai ingin belajar mandiri, contohnya seperti menggosok gigi, mengambil barang, menaiki tangga, memanjat, berpura-pura meniru Mama saat menyapu, dan sebagainya. Walaupun si Kecil ingin melakukannya sendiri, Mama bisa memberi sedikit bantuan dan memastikan keamanannya.
6. Suka memainkan makanan
Pexels/Nadin Sh
Anak yang suka memainkan makanannya berarti sedang mempelajari hal-hal seperti tekstur, bau, dan rasa makanan. Ini terjadi karena mereka ingin melatih stimulasi sensorinya. Namun, terkadang si Kecil juga bisa merasa bosan dengan makanannya. Jadi, Mama perlu bertanya kepada anak Mama untuk memastikan apakah dia masih ingin makan atau tidak.
7. Suka mencoret-coret
Pexels/cottonbro studio
Pada usia ini, si Kecil suka sekali mencoret-coret atau menggambar garis dan lingkaran. Hal ini ternyata sangat baik untuk perkembangan tangan, jari, dan juga untuk melatih kreativitas. Mama hanya perlu menyediakan alat tulis yang aman dan mudah dibersihkan.
8. Sering tantrum
Pexels/Helena Lopes
Hampir semua orangtua pasti merasa pusing ketika anaknya sedang tantrum karena pada usia ini si Kecil sedang dalam tahap perkembangan emosionalnya. Jika anak tantrum, Mama harus berusaha menenangkan hati dan pikiran terlebih dahulu, kemudian memberi waktu sampai si Kecil tenang. Setelah itu, ajak si Kecil berbicara dan katakan bahwa hal yang dilakukannya tidak benar.
9. Belajar mengatur emosi
Pexels/Alexander Dummer
Anak di usia 2 tahun mulai menunjukkan emosi yang lebih jelas, seperti marah, sedih, senang, takut, dan kecewa. Ini lah yang membuat mood-nya terlihat berubah-ubah. Si Kecil sudah bisa mengekspresikan perasaannya dan belajar mengontrol diri.
10. Terkadang memukul dan menggigit
Pexels/Jep Gambardella
Tingkah laku anak usia 2 tahun yang terakhir adalah terkadang suka memukul dan menggigit. Jika ini terjadi, mungkin anak mama sedang merasa kesal, terancam, atau tidak nyaman. Hal tersebut adalah hal yang normal, namun Mama tetap perlu mengajarkan bahwa si Kecil harus menggunakan tangannya dengan baik.
Nah, itu dia 10 tingkah laku anak usia 2 tahun yang sering terjadi. Bagaimana pun sikap dan tingkah lakunya saat memasuki fase ini, Mama tidak boleh menggunakan kekerasan ya, Ma. Sebaiknya Mama tetap sabar dan bijaksana dalam menghadapi anak mama. Mama juga harus memastikan bahwa si Kecil selalu mendapatkan makanan yang bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.