Memahami Keluarga Bahagia sebagai Bagian dari Hak Anak
Aktivitas akhir minggu untuk Mama dan si Kecil
29 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
My Malo mengajak Mama dan anak Indonesia untuk merayakan Hari Anak Nasional 2023 lewat acara bertema "Children's Day by Malo".
Acara ini menampilkan berbagai kegiatan seperti bazaar produk mama dan anak yang dihiasi oleh lebih dari 30 brand-brand lokal milik perempuan, aktivitas storyteling untuk si Kecil, kelas sensori, screening pertumbuhan dan gigi anak serta talkshow dengan influencer mama dan praktisi tumbuh kembang anak.
Berdasar dari tema peringatan Hari Anak Nasinal 2023 "Anak Terlindungi, Indonesia Maju", acara ini berharap anak Indonesia dapat terpenuhi hak-haknya. Hak tersebut mencakup pemenuhan kebutuhan dasar hingga hak untuk dibesarkan di keluarga bahagia.
Lantas, apa definisi keluarga bahagia? Bagaimana bisa bahwa keluarga bahagia sebagai bagian dari hak anak? Simak penjelasan Popmama.com di bawah!
1. Apa itu keluarga bahagia?
Semua orang memiliki pandangan yang berbeda tentang keluarga bahagia. Namun, Rini Handayani, SE.MM selaku Plt. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), dokter anak dr. Yuni Astria, SpA, Caroline Robianto, Co-Founder Kerokoo dan Felicia Idama Pardede, Co-founder MALO Indonesia memiliki visi yang serupa tentang keluarga bahagia.
Keluarga bahagia menurut keempat perempuan tersebut adalah keluarga yang segala anggotanya berbahagia. Untuk mewujudkan anak yang bahagia, orangtua harus pula bahagia sebagai teladan yang dapat dicontoh anak.
Begitu juga dengan kebahagiaan orangtua yang datang dari kebahagiaan anak. Jadi, kebagiaan dalam suatu keluarga bersifat saling berkaitan satu sama lain.
Tidak ada satu anggota keluarga yang lebih berkuasa dan melebihi anggota yang lain. Seluruh anggota keluarga memiliki hak yang sama untuk memilih, bersuara, mengembangkan diri dan berdiskusi.
Editors' Pick
2. Hak-hak anak yang harus dipenuhi
"Dari perspektif tumbuh kembang anak, keluarga bahagia adalah keluarga yang konsisten memenuhi kebutuhan dasar tumbuh kembang anaknya, yaitu ASUH, ASIH dan ASAH. Terwujudnya ASUH, ASIH dan ASAH tidak lepas dari peran ibu. Ibu adalah salah satu aktor utama tumbuh kembang anak karena ibu yang hebat melahirkan generasi yang hebat,” ungkap dr. Yuni Astria, SpA pada hari Kamis, (27/7/2023)
Asuh berarti memenuhi hak anak untuk mendapatkan kebutuhan dasar sandang, pangan, dan papan. Mengasuh merupakan upaya pemenuhan hak anak yang paling mendasar. Memastikan anak mendapatkan makanan bergizi, imunisasi lengkap, pakaian, dan tempat tinggal memadai adalah wujud nyata dari asuh.
Sedangkan asih adalah pemenuhan kebutuhan emosional, sosial dan psikologis anak. Mengasihi dapat berupa memberikan pujian dan reward atas pencapaian sesimpel apapun. Penting bagi anak untuk mendapat dukungan dari orangtuanya sehari-hari.
Yang terakhir, asah berkaitan dengan stimulasi anak untuk mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, kognitif, spiritual hingga kepemimpinan. Salah satu cara untuk menstimulasi anak adalah dengan membiarkan si kecil terlatih untuk membuat pilihan sejak kecil.
“Para orang tua sebaiknya membiarkan anak membuat pilihan karena melatih anak untuk berpikir kritis, mandiri, percaya diri dan agar anak merasa bahwa mereka diberi kebebasan yang bertanggung jawab. Banyak nilai baik yang bersumber dari kebiasaan memilih yang merupakan cikal bakal karakter pemimpin masa depan,” lanjut dr. Yuni.