Benarkah Anak Usia Balita Harus Diajarkan Membaca?

Benarkah anak yang masih berusia balita wajib bisa membaca?

30 Agustus 2024

Benarkah Anak Usia Balita Harus Diajarkan Membaca
Freepik

Mengajarkan anak membaca adalah salah satu langkah penting dalam perkembangan mereka. Membaca membuka pintu bagi dunia pengetahuan dan imajinasi, membantu anak memahami lingkungan sekitar serta dapat mengembangkan kemampuannya. Namun, benarkah mengajarkan anak membaca perlu dilakukan sejak usianya dini? dan apakah anak yang masih berusia balita sudah diwajibkan untuk bisa membaca?

Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar benarkah anak usia balita harus diajarkan membaca? Simak informasinya di bawah ini.

Editors' Pick

1. Anak yang masih balita sebaiknya hanya diperkenalkan bukan dipaksa!

1. Anak masih balita sebaik ha diperkenalkan bukan dipaksa
Freepik/opolja

Mengutip dari akun Instagram @norankids anak yang masih berusia di bawah 7 tahun sebaiknya jangan dipaksa untuk bisa membaca. Namun, Mama dan Papa boleh jika hanya ingin sekedar memperkenalkan huruf-huruf saja.

Karena bagi anak pada usia tersebut, terutama jika usianya masih balita yang paling penting adalah dipupuk atau ditanamkan untuk menyukai buku dan gemar membaca saja, bukan dipaksa untuk belajar membaca. Jika anak terlalu dipaksa untuk bisa membaca sejak usia balita, ia justru dapat merasa trauma dan akan menghambat kemampuannya.

2. Cara yang tepat untuk mengenalkan membaca pada anak yang masih balita

2. Cara tepat mengenalkan membaca anak masih balita
Freepik

Mama dan Papa dapat memulai mengenalkan huruf-huruf pada si Kecil dengan cara-cara yang sederhana dan tidak memaksa. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:

Bangun Suasana yang Menyenangkan:

Mama dan Papa harus selalu membangun suasana yang menyenangkan tiap kali ingin memulai mengenalkan membaca pada anak. Hindari suasana hati yang sedang tidak enak, dan perasaan ingin marah ketika sedang mengajarkannya.

Mulai dari Mengenalkan Huruf-huruf yang Ada Di Sekitarnya

Mama dan Papa dapat memulainya dengan mengenalkan huruf-huruf yang ada pada namanya, atau objek-objek yang ada di sekitarnya. Atau bisa juga nama-nama hewan yang sering dilihat, atau makanan sehari-hari. Hal tersebut bertujuan agar mereka familiar dengan apa yang sedang Mama dan Papa ajarkan.

Membacakan Buku Cerita Bergambar

Mama dan Papa dapat membacakan si Kecil buku cerita bergambar yang kata-kata di setiap halamannya sedikit, dan gunakan metode read aloud atau membaca dengan suara yang lantang. Metode ini sangat cocok untuk anak-anak yang masih berusia 2-3 tahun dan mulai tertarik dan menyerap nama-nama huruf.

Memasang Poster Huruf

Mama dan Papa juga dapat memasang poster huruf-huruf alfabet pada tempat yang mudah terlihat, atau di sekitar area bermainnya. Hal tersebut dapat membantunya mengingat bentuk-bentuk huruf tersebut dan semakin familiar di setiap harinya.

Belajar Menyusun Kata-kata Sederhana

Jika anak sudah semakin familiar, Mama dan Papa dapat mengajarkannya untuk menyusun kata-kata sederhana seperti 'Mama', 'Papa', 'Kakak', 'Adik'. Medianya bisa menggunakan mainan-mainan huruf sederhana yang dapat dengan mudah ditemukan di toko mainan anak, atau bisa membuatnya sendiri.

3. Setiap anak memiliki perkembangannya masing-masing

3. Setiap anak memiliki perkembangan masing-masing
Freepik/jcomp

Perlu diingat yang paling penting untuk anak yang masih di usia balita adalah untuk tidak memaksanya segera bisa membaca. Jika Mama dan Papa takut anak tidak bisa membaca saat usianya sudah 7 tahun dan ingin masuk SD, perlu diingat bahwa anak memiliki tahap perkembangannya masing-masing. Jika pada umur 3-4 tahun ia belum lancar membaca, bukan berarti pada umur 7 tahun ia tetap belum lancar.

Itulah informasi tentang benarkah anak usia balita harus diajarkan membaca? Yang paling penting adalah bagaimana Mama dan Papa mencari berbagai cara yang tepat untuk mengenalkannya huruf-huruf sejak masih balita.

Baca juga:

The Latest