6 Cara Stimulasi Speech Delay pada Anak
Speech delay merupakan salah satu kekhawatiran terbesar bagi tiap orangtua
16 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pasti menginginkan melihat anaknya tumbuh dengan sehat dan lancar, mulai dari pertumbuhan fisik hingga perkembangan bahasa. Namun, ternyata untuk menuju hal tersebut tiap orangtua harus melewati berbagai tantangan.
Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi orang tua adalah keterlambatan berbicara pada anak. Fenomena yang dikenal sebagai speech delay ini bisa menjadi sumber kekhawatiran dan kebingungan bagi banyak orang tua.
Speech delay, atau keterlambatan berbicara, adalah kondisi di mana anak mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berbicara sesuai dengan perkembangan usianya.
Meskipun banyak anak mengalami periode di mana perkembangan bahasa mereka berjalan dengan lambat, namun ada saat-saat di mana keterlambatan ini menimbulkan kekhawatiran yang serius.
Penyebab keterlambatan berbicara pada anak bisa bermacam-macam.
Faktor genetik, masalah pendengaran, gangguan perkembangan, lingkungan yang kurang stimulatif, atau bahkan masalah emosional bisa menjadi pemicu dari masalah ini.
Namun, seringkali, sulit bagi orangtua untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari keterlambatan berbicara pada anak mereka.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki keunikannya masing-masing, dan mereka akan berkembang pada tingkat yang berbeda-beda. Namun, ketika keterlambatan berbicara mengganggu kehidupan sehari-hari anak, langkah-langkah tertentu mungkin perlu orangtua lakukan.
Banyak program intervensi dan terapi yang tersedia untuk membantu anak mengatasi speech delay pada si Kecil.
Terapi wicara, terapi fisik, atau intervensi pendidikan khusus mungkin diperlukan, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan keterlambatan.
Namun, Mama tidak perlu khawatir. Mama juga dapat melakukan berbagai cara di rumah untuk membantu si Kecil dalam melatih kemampuan bicara mereka.
Salah satunya dengan memberikan stimulasi-stimulasi yang dapat merangsang kemampuan si Kecil dalam berbicara.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang 6 cara stimulasi speech delay pada anak. Simak informasinya berikut ini.
1. Rajin ajak si Kecil berbicara
Rajin mengajak Si Kecil berbicara, dapat menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak. Ajak anak berdiskusi mengenai hal-hal yang menarik bagi mereka, misalnya membahas tentang kartun kesukaan atau kegiatan yang dilalui selama satu hari.
Tidak perlu menggunakan kalimat yang panjang, gunakan kalimat-kalimat sederhana yang mudah dimengerti anak, sehingga anak tidak kesulitan untuk menjawab semua pertanyaan Mama. Dengan begini, Mama dapat menciptakan suasana diskusi yang menarik untuk si Kecil. Ke depannya ia juga akan tertarik jika Mama kembali mengajaknya berbicara.
2. Bernyanyi
Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan menyenangkan untuk anak kecil. Ciptakan suasana menyanyi sesantai mungkin, berikan lagu anak-anak yang memiliki kata-kata sederhana dan nada sederhana. Lakukan nyanyian dengan memberikan sedikit gerakan tarian agar anak merasa tertarik.
Selain melatih gerak, bernyanyi bersama akan membuat anak memiliki tambahan kosakata. Tidak perlu berganti lagu setiap hari, yang penting si Kecil bisa bertambah kosakatanya. Jika satu lagu sudah berhasil dinyanyikan dengan baik, boleh berganti lagu lain agar si Kecil bisa belajar kosakata baru.
Editors' Pick
3. Mendongengkan anak
Bercerita dengan menggunakan buku-buku dongeng yang dilengkapi gambar-gambar menarik merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi speech delay pada anak. Selain bisa meningkatkan daya imajinasi dan menambah kosakata pada anak, bercerita atau dongeng juga bisa menambah waktu berkualitas antara anak dan orangtua.
4. Menggunakan mainan yang interaktif
Belikan mainan yang dirancang untuk merangsang perkembangan bahasa mereka, seperti mainan yang mengajarkan kata-kata, huruf, atau kalimat sederhana. Mainan interaktif ini bisa membantu anak dalam memperluas kosa kata dan memahami konsep-konsep dasar dalam sebuah bahasa.
5. Konsisten dan sabar
Lalu semua langkah-langkah tersebut harus Mama lakukan dengan sabar dan konsisten. Karena untuk melatih kemampuan berbicara anak dan menghilangkan speech delaynya, pasti memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sehingga, konsistensi dan kesabaran sangat Mama perlukan meski merasa proses yang sudah di dapat begitu lambat.
6. Deteksi kemampuan berbicara sesuai usia
Melansir dari laman National Institute on Deafness and Other Communication Disorder, perkembangan bicara setiap anak memang berbeda-beda. Namun, ada patokan dasar yang bisa digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan bicara anak, sesuai usianya. Hal ini bisa Mama gunn untuk mendeteksi apakah anak mengalami keterlambatan dalam berbicara atau tidak. Berikut adalah patokan kemampuan berbicara anak sesuai usia:
- Usia 3 bulan: Di usia ini, bayi biasanya sudah mulai mengeluarkan suara yang tidak memiliki arti atau bisa dibilang bahasa bayi (blabbing). Selain itu, ia juga sudah mulai bisa mengenali dan mendengarkan suara serta memperhatikan wajah orangtuanya saat sedang berbicara kepadanya. Jadi, berusahalah untuk jeli dengan tiap tangisan yang ia keluarkan. Sebab, pada usia tiga bulan, bayi sudah bisa menangis untuk kebutuhan yang berbeda-beda.
- Usia 6 bulan: Bayi mulai mengeluarkan suara-suara yang berbeda, dan suku katanya mulai terdengar lebih jelas, seperti “pa-pa” atau “ba-ba”. Barulah ada akhir usia enam bulan, ia akan mulai bersuara untuk mengekspresikan kondisinya saat senang atau sedih, menoleh ke arah datangnya suara, dan memperhatikan alunan musik.
- Usia 9 bulan: Menginjak usia 9 bulan, bayi akan mulai memahami beberapa kata dasar seperti ‘”tidak” atau “ya”. Ia juga akan mulai menggunakan nada suara yang lebih luas.
- Usia 12 bulan: Bayi sudah bisa mengucapkan kata “mama” atau “papa” dan menirukan kata-kata yang diucapkan orang terdekat di sekitarnya. Pada usia ini, bayi juga sudah bisa memahami beberapa perintah seperti, “ayo, sini” atau “ambil botolnya”.
- Usia 18 bulan: Di usia ini, bayi sudah bisa mengulang kata-kata yang orangtua ucapkan kepadanya dan akan menunjuk ke sebuah benda atau bagian tubuh yang orangtua sebutkan. Selain itu, bayi juga sudah bisa mengucapkan sekitar 10 kata dasar. Namun, jangan khawatir jika ada beberapa kata yang masih belum jelas pengucapannya seperti kata “makan” disebut “mam”.
- Usia 24 bulan: Bayi sudah bisa mengucapkan setidaknya 50 kata dan berkomunikasi memakai dua kosa kata.
- Usia 3-5 tahun: Kosakata yang dimiliki anak pada usia ini akan berkembang dengan cepat. Di usia tiga tahun, sebagian besar anak-anak sudah dapat menangkap kosakata baru dengan cepat. Mereka juga sudah bisa memahami perintah yang lebih panjang.
Itulah 6 cara stimulasi speech delay pada anak. Stimulasi yang tepat dan konsisten dapat membantu anak mengatasi keterlambatan berbicara mereka dan mengembangkan kemampuan komunikasi yang lebih baik. Dengan perhatian dan dukungan yang tepat dari orangtua dan lingkungan sekitarnya, banyak anak dapat mencapai potensi maksimal mereka dalam berbicara.
Baca juga:
- 5 Cara Menjaga Keamanan Balita di Rumah yang Perlu Orangtua Ketahui
- 7 Cara Membantu Perkembangan Komunikasi Anak Usia 2 Tahun
- Kenali Tahapan Perkembangan Kepribadian Anak dan Cara Menghadapinya