Perbedaan Alergi dan Infeksi pada Anak
Yuk ketahui perbedaan dari alergi dan infeksi pada anak beserta cara penanganannya
1 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan anak merupakan hal utama dan menjadi prioritas dari setiap orangtua. Salah satu tantangan terbesar dalam menjaga kesehatan si Kecil adalah mengenali gejala-gejala yang muncul dan menjadi tanda bahwa mereka sedang sakit. Salah satu kondisi dan gejala yang membingungkan adalah alergi dan infeksi.
Gejala yang ditimbulkan oleh keduanya sangat mirip. Namun, ternyata penyebab dan cara penanganannya pun berbeda.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar perbedaan alergi dan infeksi pada anak. Simak informasinya di bawah ini.
Editors' Pick
1. Apa itu alergi dan infeksi?
Sebelum mengetahui perbedaannya, Mama harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan alergi, dan apa yang dimaksud dengan infeksi. Berikut adalah penjelasannya:
Alergi
Mengutip dari laman Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, alergi merupakan sebuah respon sistem kekebalan terhadap zat asing yang biasanya, tidak berbahaya bagi tubuh kebanyakan orang. Reaksi tersebut dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti pilek, ruam kulit yang gatal, atau bahkan sesak napas.
Zat asing yang membuat tubuh bereaksi itu dapat disebut juga sebagai alergen. Sistem kekebalan tubuh menghasilkan zat yang dikenal sebagai antibodi. Ketika memiliki alergi, sistem kekebalan tersebut membuat antibodi yang mengidentifikasi alergen tertentu sebagai sesuatu yang berbahaya dan memberikan reaksi, meskipun sebenarnya tidak.
Terdapat berbagai macam alergi. Beberapa alergi dapat bersifat musiman, sepanjang tahun, bahkan hingga seumur hidup. Dikutip dari laman Asthma and Allergy Foundation of America, terdapat 7 (tujuh) jenis alergi yang banyak terjadi : alergi terhadap obat-obatan, alergi terhadap makanan, alergi terhadap serangga, alergi terhadap lateks, alergi terhadap jamur, alergi terhadap hewan peliharaan, dan alergi terhadap serbuk sari (pollen).
Terdapat berbagai macam alergi. Beberapa alergi dapat bersifat musiman, sepanjang tahun, bahkan hingga seumur hidup. Dikutip dari laman Asthma and Allergy Foundation of America, terdapat 7 (tujuh) jenis alergi yang banyak terjadi : alergi terhadap obat-obatan, alergi terhadap makanan, alergi terhadap serangga, alergi terhadap lateks, alergi terhadap jamur, alergi terhadap hewan peliharaan, dan alergi terhadap serbuk sari (pollen).
Infeksi
Mengutip dari laman Siloam Hospital, infeksi adalah permasalahan kesehatan yang muncul akibat adanya kontaminasi organisme yang sangat kecil, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit. Penyakit ini bisa menular terutama melalui kontak fisik, seperti berjabat tangan.
Selain itu, seseorang juga berpotensi terkena infeksi melalui kontak tidak langsung saat menyentuh benda yang telah terkontaminasi mikroorganisme penyebab infeksi. Hal ini sering kali terjadi karena aktivitas di ruang publik yang melibatkan penggunaan fasilitas umum secara bersama-sama.
Penyakit infeksi sendiri dapat terjadi dan memengaruhi bagian tubuh tertentu saja (bersifat lokal) atau menyebar melalui pembuluh darah dan dapat memengaruhi seluruh bagian tubuh (bersifat sistemik).
Berdasarkan penyebabnya, infeksi dibagi menjadi 4 jenis yaitu infeksi bakteri, infeksi virus, infeksi jamur, dan infeksi parasit
2. Perbedaan alergi dan infeksi
Dalam sebuah webinar online "Tangani Alergi Susu Sapi (ASS) pada Anak dengan Cepat dan Tepat sebelum Terlambat" yang diselenggarakan oleh PrimaKu pada Selasa (25/06/24) lalu. Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. Budi Setiabudiawan mengatakan bahwa meski gejala yang muncul pada alergi dan infeksi mirip, namun ada tiga gejala yang dapat ditekankan yaitu:
- Apakah disertai demam?
- Apakah saat siang lebih dominan dibandingkan saat pagi atau malam?
- Apakah dahak/ingus kental dan bewarna?
"Bila salah satu dijawab iya mungkin infeksi, bila semua dijawab tidak mungkin alergi," kata Prof. Budi.