Seorang Anak Usia 19 Bulan di Malaysia Terkena Kanker Ovarium
Seberapa umum jenis kanker ini terjadi pada anak-anak?
16 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang anak yang masih berusia 19 bulan berinisal D di Malaysia didiagnosis terkena kanker ovarium. Meskipun kanker jenis ini umumnya dialami oleh orang dewasa.
Awalnya, pihak keluarga sedang berupaya mencari pengobatan untuk anaknya yang dikira terkena gangguan pencernaan. Namun, ternyata dokter mendeteksi ada tumor berukuran 13,5 cm di tubuh anak tersebut.
Setelah menjalani operasi, dokter pun mendiagnosis jika D terkena kanker ovarium. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? dan seberapa umum kanker ovarium dapat menyerang anak-anak?
Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut.
Editors' Pick
1. Awalnya mengalami gejala sembelit
Sang Mama Fallarystia Storm curiga karena D mengalami gejala sembelit dan perut kembung pada awal Agustus, anaknya pun menjadi kurang aktif dan hanya mau digendong.
“Anak saya tidak nyaman dan karena dia belum bisa berbicara, dia hanya menangis saat kesakitan,” kata Fallarystia, diberitakan The Straits Times, Kamis (10/10/2024).
2. Setelah diperiksa ternyata terdapat tumor di dalam tubuh anak tersebut
Keluarga pun berupaya mencari pengobatan untuk D yang dikira mengalami gangguan pencernaan. Namun, ternyata dokter mendeteksi ada tumor berukuran 13,5 cm di tubuh bayi tersebut. Setelah menjalani operasi pada 2 Oktober 2024, dokter mendiagnosis D menderita kanker ovarium stadium tiga.
Kondisi ini berarti kanker ovarium pada bayi tersebut telah menyebar dari indung telur ke area luar panggul seperti perut, kelenjar getah bening, atau permukaan hati.
3. Kanker ovarium yang terjadi pada anak termasuk langka
Kanker ovarium umumnya dialami oleh wanita yang berusia 40 tahun ke atas. Kasus ini bisa dikatakan jarang terjadi pada anak-anak, terlebih jika usianya masih balita.
Mengutip dari laman National Cancer Institute, tumor ovarium yang terjadi pada anak-anak umumnya bukan merupakan kanker. Dan jika kanker pun, biasanya menyerang anak di usia 15-19 tahun.
Laporan yang terbit melalui De Gruyter pada 2001 juga menunjukkan, anak balita di bawah dua tahun, biasanya lebih umum mengalami kista ovarium, bukan tumor atau kanker ovarium. Sementara itu, National Library of Medicine mencatat, tumor ovarium yang ganas atau bersifat kanker jarang dialami anak.
Risiko kanker ovarium baru meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagai gambaran, pada bayi berumur setahun, angka kejadiannya 0,43 dari 100.000 kasus kanker ovarium. Sementara angka kejadian pada penderita berumur 35 tahun mencapai 152 dari 100.000 kasus kanker ovarium. Kasus bayi 19 bulan terkena kanker ovarium bukan hal baru di dunia kesehatan.
Penelitian yang terbit di JAMA pada 1948 silam menunjukkan, operasi tumor ovarium pada anak kali pertama dilakukan pada Giraldes yang baru berusia 13 tahun pada 1866 silam.
Itulah informasi tentang seorang anak usia 19 bulan di Malaysia terkena kanker ovarium. Mari kita doakan semoga ia cepat pulih, dan keluarga selalu diberikan kekuatan dan ketabahan demi anaknya yang sedang berjuang melawan kanker tersebut ya!
Baca juga:
- 7 Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai Sejak Awal
- Mengenal Perawatan Paliatif, Pengobatan Kanker pada Anak
- 8 Gejala Kanker pada Anak yang Jarang Orangtua Sadari