Tanda-tanda Anak Harus Sering Dibacakan Buku!
Yuk Ma lebih aware dengan kemampuan komunikasi si Kecil!
30 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan anak yang tidak boleh diabaikan. Sejak usia dini, anak-anak mulai belajar mengekspresikan diri melalui kata-kata, gerak tubuh, dan ekspresi wajah. Orangtua dapat membantu mengembangkan kemampuan komunikasi si Kecil dengan berbagai cara, salah satunya adalah membacakan buku.
Membacakan buku memiliki peran penting dalam perkembangan otak, bahasa, dan imajinasi anak. Dengan mendengarkan cerita, anak-anak dapat belajar mengenal kata-kata baru, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Selain itu, momen kebersamaan saat membacakan buku juga mempererat hubungan antara orang tua dan anak.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk membacakan buku pada anak? Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang tanda-tanda anak harus sering dibacakan buku!. Simak informasinya di bawah ini.
1. Jumlah kosakata tidak sesuai umurnya
Anak yang kosakatanya tidak sesuai dengan usianya mungkin menunjukkan keterlambatan perkembangan bahasa. Maka dari itu ia harus distimulasi dengan membacakan buku. Berikut adalah penjelasakan mengenai kemampuan berbicara anak sesuai dengan umurnya:
- 3 bulan: Cooing (aah, uuh).
- 6 bulan: Babling (mamama, papapa, tatata).
- 12 bulan: Mengerti sekitar 70 kata tapi hanya mampu mengucapkan 3-6 kata.
- 18 bulan: Mampu mengucapkan 5-50 kata dan sebagian dapat dimengerti.
- 18-24 bulan: Membuat kalimat berisi 2 kata, dan 50% dapat dimengerti.
Editors' Pick
2. Terlalu banyak screentime
Anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar, seperti menonton televisi, bermain game, menggunakan perangkat digital, serta lebih memilih screen time dibandingkan bermain bisa menunjukkan perlunya lebih sering dibacakan buku. Penggunaan layar yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, terutama dalam hal kemampuan berbahasa dan kognitif.