Cuci Hidung Anak: Cara Melakukan, Manfaat, dan Efek Samping
Cuci hidung (irigasi nasal) merupakan salah satu metode untuk mengatasi hidung tersumbat
20 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menjaga kesehatan anak. Salah satunya adalah dengan membiasakan untuk mencuci hidung anak demi kesehatan pernapasan.
Sayangnya, masih banyak orangtua di luar sana yang tidak berani alias takut melakukan cuci hidung, baik dengan alasan kasihan melihat anak atau tidak tahu bagaimana cara melakukannya.
Nah, kali ini Popmama.com siap membahas selengkapnya tentang metode cuci hidung anak, mulai dari cara melakukannya, manfaat, hingga efek samping.
Manfaat Cuci Hidung pada Anak
Cuci hidung (irigasi nasal) merupakan salah satu metode yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi hidung tersumbat, khususnya pada anak-anak. Cuci hidung dilakukan dengan cara membasahi lapisan mukosa hidung dengan cairan saline atau Natrium Klorida (NaCl).
Cuci hidung dilakukan menggunakan alat khusus, seperti penyemprot atau alat suntik. Nantinya, cairan saline dimasukkan ke dalam salah satu lubang hidung dan akan keluar lewat lubang hidung lainnya. Manfaat dari cuci hidung, di antara lain:
- Mengurangi keluhan hidung tersumbat,
- Mengendalikan produksi cairan dan kelembapan rongga hidung,
- Melunakkan dan mengalirkan lapisan lendir pada rongga hidung,
- Mengurangi kekentalan dahak,
- Mencegah kerusakan sel,
- Membantu perbaikan sel selama proses radang,
- Dan mengurangi kematian sel epitel.
Editors' Pick
Cara Cuci Hidung yang Baik dan Benar
Meski aman dilakukan, para orangtua juga perlu tahu bahwa cuci hidung tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Sejatinya, tindakan cuci hidung bisa dilakukan di rumah tanpa perlu ke rumah sakit, asalkan langkah yang dilakukan benar.
Berikut beberapa langkah cara cuci hidung yang baik dan benar:
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih
- Siapkan spuit/alat penyemprot dan cairan NaCl dalam kondisi yang steril
- Posisikan anak dalam keadaan tegak, baik duduk atau berdiri, di depan baskom atau wastafel
- Jika memungkinkan, minta anak untuk membuka mulut. Hal ini bertujuan untuk menghindari cairan NaCl tertelan
- Semprotkan spuit yang telah diisi NaCl ke dalam salah satu lubang hidung, nantinya cairan bekas cucian akan keluar dari lubang hidung lainnya dengan ingus yang tertinggal di dalam
- Ulangi cuci hidung anak dengan lubang hidung yang satunya
- Bersihkan wajah anak dari sisa bekas cucian hidung
Mama tidak perlu panik jika anak tidak sengaja menelan cairan NaCl karena tidak akan memberikan efek buruk ke depannya.
Efek Samping Cuci Hidung dengan NaCl
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kegiatan cuci hidung termasuk aman dilakukan dan minim efek samping. Efek samping cuci hidung justru lebih sering dialami orang dewasa dibanding anak-anak.
Kebanyakan, efek samping cuci hidung dengan NaCl yang muncul pada orang dewasa di antara lain iritasi hidung, nyeri telinga, dan berkumpulnya cairan di rongga sinus. Meski aman dilakukan, orangtua juga tetap memerhatikan kebersihan alat-alat yang digunakan.
Hal yang perlu diperhatikan, seperti temperatur cairan pencuci yang digunakan, kebersihan cairan pencuci, hingga kebersihan peralatan yang digunakan.
Demi meminimalisir risiko terjadinya kontaminasi kuman pada peralatan, Mama bisa mencuci setiap peralatan yang digunakan dengan air bersih mengalir.
Berapa Kali Harusnya Anak Cuci Hidung?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cuci hidung bisa membantu membersihkan bagian dalam hidung anak dari penyebab iritasi, seperti bakteri, virus, dan lendir. Metode ini biasanya mampu mengatasi gejala alargi, flu, sinus, atau pilek.
Selain itu, cuci hidung juga dapat membantu menjaga membrane mukosa di dalam hidung tetap lembap. Lantas, berapa kali harusnya cuci hidung bisa dilakukan dalam sehari? Sebenarnya, berapa kali cuci hidung bisa dilakukan dalam sehari itu tergantung pada tingkat keparahan yang dialami anak.
Namun, kuantitas cuci hidung tetap harus berdasarkan anjuran dokter ya, Ma. Jika gangguan atau masalah hidung cukup parah, Mama bisa mencuci hidung anak 2-3 kali per hari. Sedangkan, jika anak baru menjalani operasi sinus, maka bisa mencuci hidung hingga 6 kali sehari untuk beberapa saat.
Bila anak hanya mengalami gejala masalah pernapasan ringan, maka cuci hidung tidak harus dilakukan secara sering. Mama bisa mencuci hidung anak beberapa hari atau bahkan seminggu sekali, tergantung dari anjuran dokter.
Bolehkah Cuci Hidung Pakai Air Biasa?
Membersihkan hidung anak tidak disarankan menggunakan aliran air keran, sekali pun Mama mengklaim air tersebut termasuk bersih. Bagaimana pun juga, air keran belum tentu steril dan bebas kuman, sehingga tetap berisiko untuk kesehatan hidung anak.
Agar lebih aman, cuci hidung disarankan untuk menggunakan semprotan saline yang dijual di toko obat atau apotek. Kadar pH cairan saline mirip dengan pH cairan tubuh, sehingga tidak akan mengacaukan ekosistem di dalam hidung.
Saline mampu menjaga silia (rambut-rambut kecil dalam hidung) tetap sehat. Selain itu, cairan tersebut juga dapat mengencerkan lendir yang menjadi penyebab hidung tersumbat. Itu sebabnya, cairan satu ini dapat membantu mengatasi gejala alergi rinitis dan sinusitis.
Nah, jadi itu dia ulasan terkait cuci hidung anak. Jika Mama tertarik untuk melakukannya kepada anak, jangan lupa untuk senantiasa menjaga kebersihan alat-alat yang digunakan, ya.
Baca juga:
- 7 Rekomendasi Balsem Anak untuk Hidung Tersumbat
- Cerita Sada Anak Fitrop Masukan Mutiara Kecil ke Hidung, Waspada Ma!
- 10 Rekomendasi Essential Oil Batuk Pilek atau Hidung Tersumbat Anak