13 Karakteristik Anak Usia Dini, Ketahui untuk Dukung Tumbuh Kembang!
Ciri anak usia dini perlu dipahami orangtua untuk membantu masa golden age si Kecil
20 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak usia dini adalah masa di mana anak sedang berada di fase golden age yang mana perkembangan si Kecil sedang pesat-pesatnya. Pada fase ini, anak menampilkan beberapa karakter yang mencerminkan dirinya.
Anak usia dini memiliki karakter yang berbeda dengan anak pada usia lebih besar. Meski begitu, perlu dipahami pula bahwa anak usia dini memiliki karakter yang beragam.
Melansir dari How to Adult dan modul Hakikat Anak Usia Dini karya Dr. Sri Tatminingsih, M.Pd dan Iin Cintasih, S.Pd., M.Pd, berikut Popmama.com siap membahas 13 karakteristik anak usia dini.
1. Suka bersifat spontan
Umumnya, anak usia dini tidak pandai berpura-pura. Mereka cenderung bersikap spontan dan apa adanya dalam melakukan sesuatu.
Anak usia dini juga tidak berpikir terlebih dahulu untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya secara langsung. Dia tidak terlalu memperdulikan pendapat orang lain karena kerap bersikap spontan.
2. Memiliki sifat unik
Setiap anak unik dengan cara yang berbeda-beda. Masing-masing dari anak memiliki ciri, minat, latar belakang, kesukaan, dan budaya yang berbeda-beda, sehingga tidak ada yang dapat dikatakan ‘mirip’ sepenuhnya.
Keunikan yang dimiliki setiap anak dapat dilihat dari kemampuan, cara belajar, dan hal-hal mampu menarik perhatiannya. Sekali pun meski berada di kelas yang sama, setiap anak memiliki perkembangan dan pola pikir berbeda.
3. Aktif dan energik
Bukan hal aneh jika Mama melihat anak usia dini kebanyakan memiliki energi yang tidak ada habisnya. Mereka cenderung terus akan ke sana ke mari untuk menyalurkan energi yang dimiliki.
Anak usia dini hanya akan diam saat sudah mulai lelah atau tertidur. Jadi, Mama tidak perlu khawatir jika melihat si Kecil memperlihatkan keaktifannya.
4. Bersifat ceroboh
Dengan sifat spontan yang dimiliki si Kecil, anak juga cenderung tidak mempertimbangkan tindakan yang akan diambil. Apabila anak menginginkan sesuatu, dia akan melakukannya saat itu juga sekali pun hal tersebut akan melukainya.
Itu sebabnya, penting bagi Mama untuk memantau sekaligus membimbing anak agar kecerobohan yang diperbuat tidak melukai dirinya.
5. Egois
Pada dasarnya, anak usia dini akan memikirkan apa pun berdasarkan cara pandang dan pengetahuannya saja. Dia juga menganggap hal apa pun yang diinginkan dan disukai menjadi miliknya.
Jadi, jangan heran jika Mama menemukan beberapa anak bersifat egois karena kemungkinan besar dia memang berada di fase golden age dan perlu bimbingan lebih.
Editors' Pick
6. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Anak usia dini mempunyai rasa ingin tahu yang begitu besar. Dia akan selalu bertanya dan mencari tahu jawaban dari segala hal yang membuatnya penasaran. Tentu ini merupakan hal yang bagus untuk Mama dalam membimbingnya.
Dengan keingintahuan yang tinggi, anak akan selalu menambah dan mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan lebih baik. Sebagai orangtua, Mama harus berhati-hati saat menjawab pertanyaan anak.
7. Mempunyai sifat pemarah
Mama perlu tahu bahwa perkembangan emosional dan sosial anak usia dini belum stabil. Ia dapat marah dengan mudah dan mengekspresikannya dengan bebas tanpa memikirkan orang sekitar.
"Anak mungkin lebih sering marah, lebih cepat merasa frustasi, atau mungkin terlalu bersemangat dibandingkan dengan teman-temannya. Meski tidak ada yang salah dengan anak terlalu emosional, hal itu dapat membuat hidup mereka sedikit lebih sulit," jelas psikoterapis Amy Morin, LCSW, mengutip dari Very Well Family.
8. Berjiwa petualang
Karena memiliki rasa penasaran yang tinggi, membuat anak usia dini mempunyai minat untuk mengeksplor benda serta lingkungan yang ada di sekitarnya. Bahkan, objek apa pun yang berada di jangkauan anak juga akan berusaha dieksplor anak.
"Objek apa pun dalam jangkauan anak akan menjadi permainan untuk eksplorasi," kata Meri Wallace LCSW selaku ahli parenting serta terapis anak dan keluarga, dilansir dari Psychology Today.
9. Kemampuan mengingat terbatas
Secara intelektual, anak usia dini sadar akan dunia yang sedang dijalankan. Beberapa anak akan mengingat dengan baik objek yang menarik perhatiannya.
Namun, beberapa anak juga tidak mampu mengingatnya karena kemampuan yang terbatas. Karena rentang ingatan anak yang masih terbatas, Mama bisa membantunya dengan mengingatkannya berulang kali.
10. Mahir dalam berkata-kata
Anak usia dini memiliki kemampuan lebih dalam merangkai atau mengungkapkan kalimat yang ingin diutarakan. Alhasil, anak juga sangat pandai mengoceh dan meniru suara-suara hewan seperti kucing atau anjing.
Ketika kemampuan anak semakin berkembang, maka ia akan membentuk lebih banyak kalimat setiap kali berbicara.
11. Memiliki imajinasi dan fantasi yang tinggi
Perlu Mama ketahui bahwa daya imajinasi dan fantasi anak usia dini sangat tinggi. Sehingga, Mama perlu menormalisasi jika anak berceloteh tentang imajinasi unik yang sedang dipikirkannya.
Nah, agar anak tidak salah persepsi dengan pikirannya, Mama sebagai orangtua perlu membimbing dan mengingatkan hal-hal yang sebenarnya.
12. Mudah frustasi dan tidak sabar
Anak usia dini cenderung muka sekali frustasi, putus asa, dan bahkan kesabarannya mudah habis terhadap sesuatu yang dianggapnya sulit untuk diraih.
Ketika ada sesuatu yang membuat anak tidak nyaman, dia juga akan segera meninggalkannya. Kemudian, mencari hal baru yang lebih menyenangkan.
13. Sulit diajak fokus pada satu hal
Fokus perhatian anak usia dini tidak terlalu panjang. Biasanya, mereka bisa fokus hanya berkisar 10 menit saja. Itu sebabnya, anak tidak bisa diam dan sulit diajak fokus pada kegiatan yang membutuhkan ketenangan.
Jika sesuatu yang dilakukannya terlalu monoton, anak akan cepat bosan dan mengalihkan perhatian pada kegiatan lainnya. Dia akan lebih memilih untuk mencari kegiatan yang dianggapnya menyenangkan.
Nah, itu dia 13 karakteristik anak usia dini. Semoga bisa menjadi ilmu baru bagi para orangtua, ya!
Baca juga:
- Kesalahan Orangtua Mengajarkan Waktu pada Anak, Ini Solusi Efektifnya!
- 5 Tahapan Membantu Anak 3 Tahun Mengenali Emosi, Perlu Dibiasakan!
- 7 Alasan Anak Perempuan Terkadang Lebih Dekat dengan Sang Papa