Eksklusif: Punya Anak Beda Jarak Usianya Jauh, Mona Ratuliu Merasa Terbantu
Mona Ratuliu ungkap kelebihan memiliki anak dengan masing-masing usia cukup jauh
30 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jarak usia anak menjadi salah satu pertimbangan orangtua ketika berbicara tentang menambah momongan. Beberapa dari Mama mungkin ingin punya anak dengan jarak usia dekat, namun ada pula yang menginginkan anak dengan jarak usia saling berjauhan karena alasan tertentu.
Melansir dari VeryWell Family, terdapat beberapa keuntungan bagi orangtua yang memiliki anak dengan selisih jauh, di antara lain mampu memberi jeda bagi tubuh sebelum hamil lagi, dapat memberikan perhatian kepada setiap anak dengan optimal, dan si kakak bisa lebih mandiri serta lebih paham akan kehadikan adiknya.
Selain memiliki banyak anak, Mona Ratuliu juga dikenal sebagai artis yang memiliki anak dengan perbedaan usia jauh. Dari pernikahannya bersama Indra Brasco, Mona Ratuliu dikaruniai tiga anak perempuan dan satu orang anak laki-laki.
Anak-anak Mona Ratuliu adalah Davina Syafa Felisha (19), Baraka Rahadian Nezar (13), Syanala Kania Salsabila (10), dan si bungsu Numa Kamala Srikandi (2). Selain itu, Millennial Mama of the Month edisi Januari 2023 ini juga punya tanggungan mengasuh keponakannya, Balint Daniyal Zabda (1).
Lantas, bagaimana ya pandangan Mona Ratuliu tentang memiliki anak yang punya perbedaan selisih umur jauh? Yuk, simak ulasannya telah Popmama.com siapkan.
1. Mona Ratuliu ungkap keuntungan memiliki anak dengan masing-masing usia cukup jauh
Dikaruniai banyak anak dengan selisih umur cukup jauh, Mona mengaku hidupnya merasa dimudahkan. Apalagi, ketiga anaknya sudah beranjak dewasa, sehingga membuat sikap mandiri mereka sudah terlihat seiring berjalannya waktu.
Artis kelahiran 1982 ini justru merasa kesulitan ketika memiliki anak dengan jarak usia berdekatan. Hal itu dirasakan persis ketika perlu mengasuh Numa dan Balint yang hanya punya selisih umur satu tahun.
“Numa sama Balint jarak usianya cuma setahun, aku sebelumnya nggak pernah punya anak begitu. Setelah ngerasain ternyata repot juga ya. Beda sama yang usianya agak jauh, pasti salah satu dari mereka ada yang lebih mandiri. Kalau usianya dempet banget baru itu susah,” kata Mona Ratuliu ketika diwawancai secara eksklusif dengan Popmama.com.
Mona menyadari kesulitan merawat anak dengan usia berdekatan ialah ketika Numa dan Balint pernah melakukan vaksin di waktu bersamaan.
Sebab, setelah itu, Numa dan Balint mengalami demam di waktu yang sama. Kondisi tak terduga itu membuat Mona sedikit kesulitan merawat kedua anaknya yang jatuh sakit.
“Numa sama Balint pernah vaksin bareng dan demam barengan juga. Numa mau aku, Balint juga mau sama aku. Agak ribet karena rebutan pada saat itu. Kalau sakitnya di waktu yang beda baru deh mendingan,” ungkap Mona Ratuliu.
Editors' Pick
2. Tidak pernah menerapkan konsep kakak harus mengalah pada adik
Ada kalanya, orangtua menaruh beban pada anak yang berstatus sebagai kakak agar senantiasa menjaga dan melindungi adik-adiknya. Tak hanya itu, peran kakak yang ditanggung anak juga kadang membuatnya harus berusaha mengalah dengan adiknya, apa pun itu situasinya.
Dalam keluarga Mona, ia tidak pernah menerapkan konsep seorang kakak harus mengalah kepada adiknya. Karena sering kali, yang mencari masalah dalam situasi tersebut adalah adiknya, bukan sang kakak.
“Aku nggak pernah ngebebanin para kakak untuk jadi apa-apa, mereka cukup jadi diri mereka sendiri. Aku juga nggak pernah meminta mereka mengalah sama adiknya. Contoh, kalau adik pengen mainan yang dimainkan kakaknya, aku nggak pernah minta si kakak buat pinjemin, adiknya harus minta izin buat minta mainan itu, kan biar bisa belajar kepemilikan juga,” terang Mona Ratuliu.