Mindful Parenting Bantu Orangtua Mengenal Karakter Anak, Kok Bisa?

Rutin mengajak anak mengobrol sama saja menerapkan mindful parenting

22 Agustus 2024

Mindful Parenting Bantu Orangtua Mengenal Karakter Anak, Kok Bisa
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Bukan rahasia lagi kalau dunia parenting yang dihadapi orangtua merupakan hal penuih tantangan. Di tengah banyaknya pola asuh yang bisa diterapkan mindful parenting muncul sebagai pendekatan untuk lebih memahami karakter anak secara mendalam. 

Mindful parenting memungkinkan orangtua untuk hadir sepenuhnya, mendengarkan, dan merespons kebutuhan anak dengan cara yang bijak. Gaya parenting satu ini bisa diterapkan bahkan sejak anak berusia 0 bulan alias bayi. 

Mengingat betapa pentingnya ilmu soal gaya parenting ini, berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut terkait mindful parenting bantu orangtua mengenal karakter anak

1. Pentingnya melakukan pendekatan karakter sejak anak lahir

1. Penting melakukan pendekatan karakter sejak anak lahir
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Setiap orangtua di dunia ini, pasti menginginkan apa pun yang terbaik untuk anak. Namun, ada kalanya pilihan yang dianggap terbaik bagi orangtua, belum tentu terbaik untuk anak. 

“Kita sebagai orangtua pasti maunya yang terbaik untuk anak. Tapi, ada kalanya yang terbaik bagi orangtua, belum tentu terbaik untuk anak. Manusia itu makhluk individu, anak punya kesukaan dan yang nggak disukai, punya karakter sendiri. Di situ, kita perlu melihat anak sebagai manusia seutuhnya,” kata Vicky Nastasha, Early Childhood Educator and Parenting Consultant di Jerman dalam sesi Popmama Talk edisi Agustus 2024

Meski si Kecil adalah darah daging kita, bukan berarti Mama bisa langsung mengklaim hal yang terbaik untuk mereka. Dibutuhkan pengenalan karakter lebih dahulu. Setidaknya, Mama perlu tahu apa yang suka dan tidak disukai anak. 

“Walaupun dia anak kita, ada baiknya kita melakukan perkenalan dulu karena pasti ada karakter yang berbeda. Ibaratnya kayak anak kembar, meski wajahnya sama, bisa aja satu anak itu introvert dan satu lagi ekstrovert. Perbedaan karakter itu normal, karena setiap manusia memiliki karakter indivodu yang berbeda. Jadi, orangtua, perlu kenalan dulu,” lanjutnya. 

“Setelah kenalan dengan anak, kita bisa tahu mereka butuhnya apa. Di situ kita support. Penerapan mindful parenting atau gentle parenting bisa membantu orangtua dalam mengelola emosinya terlebih dahulu,” tambahnya. 

Editors' Pick

2. Orangtua perlu memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu sebelum mementingkan anak

2. Orangtua perlu memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu sebelum mementingkan anak
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Orangtua perlu mementingkan kebutuhan dasar mereka terlebih dahulu sebelum dapat sepenuhnya mementingkan kebutuhan anak. 

Hal ini karena kebutuhan dasar orangtua, seperti kesehatan fisik, mental, stabilitas emosional adalah fondasi penting untuk memberikan perhatian, kasih sayang, dan dukungan optimal kepada anak. 

“Kalau kita keadaannya lagi capek, ngantuk, stres, lalu, anak minta A dan B, butuh perhatian lah. Gimana kita bisa beri yang anak butuhkan kalau kebutuhan sendiri nggak terpenuhi? Jadi, kalau kita mau bantu anak, kita lihat kebutuhan kita dulu. Sesimpel kalau lapar, ya makan dulu. Kalau sudah kenyang, baru handle anak,” ujar Vicky Nastasha. 

Jika Mama tidak menjaga diri sendiri, pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas dalam pengasuhan anak. Dengan memenuhi kebutuhan dasar sendiri terlebih dahulu, orangtua akan lebih siap secara fisik dan emosional untuk memahami, merespons, dan memenuhi kebutuhan anak dengan cara lebih efektif . 

“Bayangin, kita yang dalam kondisi laper ngeladenin anak, pasti ujungnya jadi emosi. Akhirnya, jadi salah. Tapi, kalau penuhi kebutuhan kita dulu, kita bisa membantu anak lebih efektif. Jadi, konflik-konflik tersebut bisa terhindari. Memenuhi kebutuhan dasar orangtua itu bukan hal yang egois,” lanjutnya. 

3. Memenuhi kebutuhan dasar orangtua terlebih dahulu bukanlah hal yang egois

3. Memenuhi kebutuhan dasar orangtua terlebih dahulu bukanlah hal egois
Freepik

Memenuhi kebutuhan dasar orangtua terlebih dahulu bukanlah hal yang egois. Pasalnya, kita sebagai manusia sudah sepatutnya mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi. Memenuhi kebutuhan merupakan hak dasar kita sebagai manusia. 

“Sama sekali nggak egois kalau kita ngambil 1 jam aja ketemu sama teman atau me time. Nanti sampai rumah, fokus lagi ke anak dibanding 24 jam non stop untuk anak, karena itu sama sekali nggak optimal. Setelah bersosialisasi dengan teman rasanya jadi senang. Tapi, kalau selalu sama anak bawaannya cepat kesel, itu tandanya kita ada kebutuhan sosial yang tidak terpenuhi,” ucap Vicky Nastasha. 

Bahkan, ibu rumah tangga juga membutuhkan sosialisasi dan kontak dengan orang lain karena sebagai makhluk sosial, interaksi dengan sesama merupakan kebutuhan dasar manusia. 

Berhubungan dengan orang lain membantu menjaga kesehatan mental, memberikan dukungan emosional, dan menciptakan rasa kebersamaan. 

Sosialisasi juga bisa memberikan perspektif baru dan mengurangi rasa kesepian, yang penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan. 

Dengan menjaga hubungan sosial, ibu rumah tangga dapat merasa lebih seimbang dan bahagia. Sehingga, pada akhirnya berdampak positif pada pengasuhan dan kehidupan keluarga. 

“Ibu rumah tangga juga butuh sosialisasi, kontak dengan orang lain, itu kebutuhan manusia makanya kita dinamakan makhluk sosial karena harus bersosialisasi,” tambahnya. 

4. Penerapan mindful parenting bisa dimulai dengan rutin mengajak bicara anak

4. Penerapan mindful parenting bisa dimulai rutin mengajak bicara anak
Pexels/Ketut Subiyanto

Mindful parenting merupakan gaya pengasuhan yang berorientasi pada kebutuhan anak. Sering kali, orangtua di luar sana cenderung langsung menolak permintaan anak dengan cepat, bahkan sebelum mendengarkan apa yang sebenarnya diinginkan oleh anak. 

Tindakan ini bisa membuat anak merasa tidak didengar atau dihargai, yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional mereka. 

Penting bagi orangtua untuk memberikan ruang bagi anak untuk berbicara dan mengungkapkan keinginannya sebelum memberikan respons, sehingga kebutuhan serta perasaan anak dapat dipahami dengan lebih baik.

“Gimana anak bisa berkembang kalau orangtua nggak pernah ngasih anak kesempatan untuk berbicara? Mungkin kita sering bareng anak, tapi berapa lama ajak ngobrol anak? Bahkan, anak masih bayi seharusnya sudah diajarkan bicara, dalam artian mereka itu sudah mendengarkan apa yang dikatakan orangtua. Dengan mendengarkan, bayi secara tidak langsung jadi bisa belajar komunikasi,” jelas Vicky Nastasha. 

5. Rutin ajak anak mengobrol sama saja menerapkan mindful parenting

5. Rutin ajak anak mengobrol sama saja menerapkan mindful parenting
Freepik/tirachardz

Mengajak anak berbicara adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang kuat dan memahami karakter mereka. Meskipun si Kecil adalah darah daging kita, perlu disadari kalau setiap anak memiliki kepribadian dan cara berpikir yang unik. 

Lewat berdialog secara rutin, orangtua tidak hanya memperkuat ikatan emosional tetapi juga mengenal karakter anak lebih dalam. 

“Kadang orangtua gak tau lho anak sukanya apa, itu sedih ya. Ajaklah anak ngobrol. Jangan karena dia anak kita, kita merasa nggak perlu ajak ngobrol karena merasa mengenalnya,” ungkapnya. 

Dengan mengajak anak mengobrol, Mama secara tidak langsung sudah menerapkan mindful parenting. Mindful parenting adalah pola asuh di mana orangtua hadir sepenuhnya dalam momen bersama anak, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan merespons dengan bijak. 

Ketika Mama meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak, mendengarkan perasaan dan pemikirannya tanpa terburu-buru memberikan penilaian, Mama menciptakan ruang bagi anak untuk merasa dihargai dan didengar. 

Ini membantu Mama memahami karakter dan kebutuhan anak dengan lebih baik, serta membangun hubungan yang lebih kuat sekaligus harmonis.

Mindful parenting itu meluangkan waktu seutuhnya. 20 menit dipakai quality time bareng anak, bisa lewat ngobrol atau main bersama. Bahkan, belanja juga bisa dijadikan quality time,” pungkas Vicky Nastasha.

Demikian pembahasan soal mindful parenting bantu orangtua mengenal karakter anak. Jika Mama ingin mengetahui lebih lengkap soal mindful parenting, Mama bisa menonton pembahasannya di video Popmama Talk edisi Agustus 2024

Baca juga:

Popmama Star

Popmama Talk: Vicky Nastasha
Popmama Star

Popmama Talk: Vicky Nastasha

Mindful Parenting: Raising Resilient Kids

The Latest