5 Teknik Parentese agar Anak 1 Tahun Cepat Bicara, Orangtua Wajib Coba
Stop bicara cepat pada anak, begini 5 teknik parentse yang dapat diajarkan anak agar mudah bicara
25 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orangtua diluar sana yang berbicara dengan anak kecil menggunakan baby talk, seperti susu menjadi cucu atau cantik menjadi tantik. Padahal, penggunaan bahasa yang tidak sempurna justru akan mempersulit kemampuan bahasa anak.
Berbicara yang tepat dikenal dengan istilah parentese atau percakapan dari orangtua kepada anak mereka. Penggunaan teknik parentese juga akan membuat anak tidak hanya mendengar, melainkan juga berbicara.
Dr. Patricia Kuhl selaku Profesor Ilmu Bicara dan Pendengaran sekaligus direktur Institut Pembelajaran & Ilmu Otak di University of Washington menemukan bahwa anak yang diajak berkomunikasi dengan teknik parentese di usia 11 dan 14 bulan akan dapat lebih banyak berceloteh serta memiliki kosakata yang lebih kaya di usia 24 bulan.
Lantas, bagaimana teknik parentese yang bisa diterapkan pada anak agar lebih cepat berbicara? Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan melansir dari laman Seattleite.
1. Berbicara dengan nada lembut, diayun, dan menggunakan huruf vokal dipanjangkan
Penggunaan tempo bahasa sehari-hari terhadap anak rupanya memiliki peranan besar, lho. Tak bisa dipungkiri, mungkin ada Mama atau Papa yang secara tidak sadar berbicara secara cepat kepada anak.
Hal tersebut justru akan membuat anak kesulitan menangkap kosa kata yang dimaksud. Sebagai gantinya, orangtua bisa berbicara kepada anak dengan pengucapan vokal lebih lambat serta menggunakan huruf vokal dipanjangkan.
Contohnya: “Haaaaai,” atau “selamaaat pagiiiii,”
Editors' Pick
2. Ceritakan kegiatan atau deskripsikan benda yang anak lihat dengan tempo lambat
Untuk memancing anak berbicara, orangtua dapat menceritakan kegiatan yang sedang dilakukan. Serta, bisa pula mendeskripsikan objek yang anak lihat menggunakan tempo lambat.
Hal ini perlu dilakukan karena otak anak usia satu tahun membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses informasi yang ia dengar atau lihat.
Contohnya: “Inii kacamataaaa untuk dipakai di mataaa,”