Anak Tya Ariestya 'Ketempelan' Hingga Muntah, Ini Penjelasan Medisnya!
2 jam muntah dan pingsan, anak Tya Ariestya 'ketempelan' di rumah baru
11 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini selebriti sekaligus mantan atlet karate, Tya Ariestya harus mengalami keadaan yang tak mengenakan.
Pasalnya, putra pertama Tya, Muhammad Kanaka Ratinggang baru saja merasakan hal buruk di rumah barunya.
Ya, Tya dan sang Suami, Irfan Ratinggang memutuskan untuk menyewa rumah yang disebut dengan 'rumah hijau'.
Tak disangka, ternyata rumah tersebut menyimpan aura mistis hingga membuat anak pertama mereka 'ketempelan'.
Nah, penasaran bagaimana kronologis kejadiannya?
Berikut Popmama.com telah merangkum 3 informasi pentingnya, termasuk penjelasan menurut medis.
Editors' Pick
1. Kanaka alami hal aneh saat pindah ke rumah baru
Dalam vlognya yang berjudul 'KETEMPELAN MAKHLUK GAIB, KANAKA SAMPE LEMES BANGEET!!!', Tya menjelaskan bahwa saat itu anaknya baru saja mengalami hal buruk.
Ya, Kanaka diketahui mengalami muntah-muntah hingga pingsan setelah bermain di rumah barunya. Mengetahui hal tersebut, Tya pun menganggap bahwa sang Anak sedang tidak enak badan.
Oleh karena itu, ia segera bergegas untuk memanggil Nenek Narti, tukang pijat langganannya untuk memijat sang Anak.
Tak disangka, Nenek Narti ternyata mengungkapkan kepada Tya bahwa Kanaka mengalami 'ketempelan'.
"Kirain keseleo, kalau keseleo kan biasanya pas dipegang urat-uratnya tuh langsung kena. Tapi ini kok aneh, pas baca untuk ngusir yang gaib gitu eh panas Kanaka langsung turun. Cuma tadi sempat pingsan," ungkap Nenek Narti.
Mendengar penjelasan Nenek Narti, Tya pun mencoba menerangkan kronologis kejadian yang menimpa putra pertamanya tersebut.
"Jadi gini guys, sebenarnya kita itu baru nyewa satu rumah, cuma kan tetap setiap rumah pasti ada yang nungguin dan kita belum sempat selametan. Kanaka tuh happy banget kalau dateng kesitu, cuma memang kita yang salah nggak permisi dulu, nggak selametan dulu gitu. Mungkin dia pengin kita pamit-pamitan dulu," jelas Tya.
2. Menurut medis, ini penyebab umum muntah pada anak
Selain alasan di atas, tenyata ada pula beberapa alasan yang menjadi penyebab muntah-muntah pada anak.
Berikut beberapa penyebab muntah yang mungkin saja dialami oleh Kanaka, anak pertama Tya Ariestya:
- Gastroenteritis atau infeksi mikroorganisme yang terjadi pada sistem pencernaan, juga dikenal dengan istilah stomach flu atau flu perut. Tanda-tanda yang muncul biasanya berupa diare, demam, dan nyeri.
- Anak tidak sengaja menelan zat beracun, seperti obat-obatan, bahan kimia, atau makanan dan minuman yang terkontaminasi.
- Alergi makanan. Selain muntah, gejala yang muncul bisa disertai kulit merah dan gatal (biduran). Selain itu bisa muncul bengkak pada bagian wajah, sekitar mata, bibir, lidah, atau langit-langit mulut.
- Apendisitis atau radang usus buntu yang menyebabkan nyeri pada perut yang makin parah seiring waktu.
- Selain itu, muntah juga bisa disebabkan oleh gerakan tubuh yang berlebihan (misalnya berayun, berlari-lari, atau melompat-lompat), infeksi telinga, infeksi saluran kemih, migrain pada anak, meningitis atau radang selaput otak, hingga stres atau cemas.
3. Cara mengatasi muntah pada anak menurut medis
Untuk mengatasi muntah hebat pada anak, Mama bisa memberinya banyak air putih untuk menghindari si Kecil dari dehidrasi.
Mama juga bisa memberikan cairan elektrolit berupa oralit. Takaran oralit bisa disesuaikan dengan anjuran dokter berdasarkan kondisi fisik anak.
Namun jangan paksa anak untuk minum cairan ini jika masih muntah-muntah. Oralit tersedia dalam bentuk bubuk yang kemudian dicampur dengan air sebelum diminum.
Oralit mengandung gula dan mineral yang membantu menggantikan unsur-unsur yang hilang dari tubuh akibat muntah.
Untuk itu, berikan cairan oralit sebanyak 1-2 sendok makan pada anak, kemudian tambah jumlah cairan 15 menit setelahnya menjadi sekitar 2-3 sendok makan.
Tambahkan terus secara bertahap setiap 15 menit. Jika masih saja muntah, kurangi lagi jumlah pemberian cairan.
Selain oralit, seduhan teh atau jahe hangat juga bisa diberikan sebagai pereda rasa mual dan muntah pada anak.
Asupan lain yang bisa diberikan adalah sup kaldu untuk membantu mencegah dehidrasi sekaligus memberi rasa nyaman.
Berikan makanan setiap 15-20 menit, secara bertahap. Pilihlah makanan yang mengandung cukup kalori dan mudah dicerna.
Jika anak sudah tidak mengalami muntah lebih dari 6 jam, Mama bisa mulai memberikannya makanan padat berupa buah atau sereal.
Pada anak berusia lebih besar bisa diberikan nasi, kentang, atau roti. Setelah 24 jam tidak muntah, anak dapat diberikan makan dan minum seperti biasa.
Pemberian obat-obatan untuk mengurangi muntah pada anak perlu disesuaikan dengan kondisi anak dan penyebabnya, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.
Nah, itulah ketiga informasi penting terkait kondisi Kanaka, anak pertama Tya Ariestya.
Semoga sehat selalu dan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.
Baca juga:
- Berat Badan Sulit Naik, Anak Kedua Tya Ariestya Ternyata Kena ISK
- Ragu Menyekolahkan Anak Sejak Dini? Tya Ariestya Ungkap Manfaatnya!
- Tya Ariestya Berbagi Tips Atasi Anak Aktif Agar Tidak Mudah Sakit