Bocah 2 Tahun dengan Leukimia Positif Terinfeksi Virus Corona
Ketahui juga tiga kondisi seseorang yang rentan terinfeksi COVID-19!
27 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang anak laki-laki asal Malaysia yang masih berusia dua tahun dinyatakan positif COVID-19. Sebelum terinfeksi corona, bocah malang tersebut mengalami leukimia atau kanker darah.
Menurut Persatuan Sokongan Anak-Anak Kanser (Pesona), Mohd Nazmeem, bocah yang bernama Muhammad Fateh Aqil ini telah mengalami leukemia dan seharusnya menjalani perawatan kemoterapi di Kampus Kesehatan Universitas Sains Malaysia (USM), Kubang Kerian.
Namun sayang, perawatan harus ditunda karena tes darah anak itu mengungkapkan bahwa ia positif terinfeksi COVID-19. Menanggapi kasus terseut, Departemen Kesehatan Kelantan kemudian meminta Fateh Aqil menerima perawatan di Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II di Kota Baru.
Tak hanya mendapatkan bantuan dari Departemen Kesehatan Kelantan, keinginan baik pun didapatkan Fateh dari netizen yang mengetahui berita mengenai dirinya di media sosial.
Kasus Fateh tersebut dibagikan oleh orangtuanya di Facebook yang kemudian diunggah ulang oleh Persatuan Sokongan Anak-Anak Kanser (Pesona) pada Selasa, 24 Maret 2020 yang lalu.
Editors' Pick
1. Orang dengan kanker rentan terinfeksi corona
Studi baru menemukan, pasien kanker berisiko lebih tinggi terinfeksi COVID-19 dibanding orang lain. Selain karena sistem imun atau sistem kekebalan tubuhnya yang rendah, hal ini juga disebabkan karena pasien kanker kerap berkunjung ke rumah sakit yang membuat mereka makin rentan terpapar virus corona.
Data mengungkapkan bahwa tingkat infeksi pasien kanker dengan COVID-19 adalah 0,79 persen. Angka tersebut lebih besar jika dibanding dengan tingkat infeksi pada populasi umum warga Wuhan yang hanya 0,37 persen. Dari angka tersebut, dengan kata lain pasien kanker berisiko dua kali lipat terinfeksi COVID-19 dibandingkan dengan warga yang sehat.
Dilansir dari Newsweek, pada Rabu (25/03/2020) yang lalu, sebanyak 228 pasien yang ditinjau memiliki bentuk kanker yang dikenal sebagai karsinoma paru non-sel kecil (NSCLC).
"Temuan kami menyiratkan bahwa masuk ke rumah sakit atau melakukan kunjungan rumah sakit berulang adalah faktor risiko potensial untuk terinfeksi COVID-," ujar para peneliti dalam laporannya.
Dr. Melvin Chua, ilmuwan klinis di National Cancer Centre Singapore juga mengatakan bahwa penelitian ini menambah riset multicenter sebelumnya dari Cina yang menemukan pasien kanker memiliki risiko lebih tinggi terkena COVID-19.
Chua mengatakan, timnya ingin melihat apakah pengobatan kanker seperti kemoterapi dapat membuat pasien juga berisiko terpapar COVID-19, karena bagaimanapun terapi tersebut dapat menekan sistem kekebalan tubuh pasien.
"Kami menyadari bahwa kebanyakan pasien (kanker) berkunjung ke rumah sakit untuk melakukan perawatan rutin. Namun itu juga adalah faktor risiko bagi mereka untuk terpapar COVID-19," jelas Chua.