Pijat Gusi Hentikan Ngeces pada Anak 1 Tahun ke Atas
Meskipun normal, Mama harus tetap waspada saat anak terus mengeces!
4 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ngeces atau ngiler pada anak biasanya disebabkan oleh tumbuhnya gigi.
Namun, jika ia masih ngeces meskipun sudah berumur 1 hingga 2 tahun ke atas, apakah ada yang salah?
Pertanyaan seperti itu mungkin pernah Mama dengar atau bahkan Mama alami sendiri pada si Kecil. Ngiler atau ngeces (drooling) konon dipercaya sebagai akibat keinginan ibu hamil yang belum tersampaikan. Namun, tentu saja kepercayaan yang tersebar itu hanyalah mitos semata.
Mengeces atau tidak, dipengaruhi oleh pematangan fungsi otot mulut anak. Sampai umur 18-24 bulan, fungsi gerakan mulut masih kurang sempurna sehingga wajar saja kalau anak sering ngeces atau ngiler.
Meskipun begitu, jangan anggap remeh! Ternyata anak yang sering ngiler akan ada komplikasinya. Jika ia masih sering mengeces, maka kulit di sekitar mulutnya akan mudah basah dan mudah infeksi. Tak hanya itu, Mama juga harus sering mengganti celemek dan baju si Kecil, mainan dan bukunya pun selalu basah dan mudah rusak.
Oleh karena itu, jika si Kecil tetap mengeces setelah umur 2 tahun, maka ia harus melakukan pemeriksaan tertentu, seperti:
- Pemeriksaan saraf secara lengkap
- Foto untuk melihat pembesaran adenoid
- Foto khusus untuk mempelajari mekanisme menelan
- Pemeriksaan dengan radioisotop untuk menilai kelenjar ludah
- Nasofaringoskopi, dengan pipa untuk melihat langsung keadaan hidung dan adenoid
Selain dilakukan pemeriksaan, Mama juga perlu segera mengambil tindakan untuk mengatasi ngeces pada bayi atau anak yang satu ini, misalnya dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Terapi perilaku
Pertama adalah terapi perilaku. Terapi yang satu ini dapat dilatih dengan memberikan perintah sederhana pada anak seperti menyuruhnya menelan atau tidak memainkan air liurnya. Jika ia bisa melakukannya dengan baik, maka tidak ada salahnya jika Mama memberikannya reward atau hadiah.
- Terapi obat
Pada umumnya obat yang dianjurkan untuk masalah yang satu ini adalah antikolinergik. Namun, sayangnya dosis yang dibutuhkan akan menyebabkan beberapa efek samping. Anak akan menjadi gelisah, mengantuk, sulit mengatur suhu tubuh, susah buang air besar, wajahnya menjadi kemerahan.
Selain terapi perilaku dan terapi obat, Mama juga dapat melakukan cara lain yang dipercaya ampuh menghentikan ngeces atau ngiler pada anak. Memijat gusi bayi adalah salah satu cara membantunya mengurangi nyeri dan rasa sakit akibat tumbuh gigi.
Selain itu, cara ini juga dapat membantu melatih otot di mulut bayi agar mengurangi produksi air liur yang berlebihan. Pijat gusi terbukti dapat membantunya menelan dan menjaga air liur di dalam mulut dengan lebih baik.
Memijat gusi juga bisa diiringi dengan pijatan pada bagian pipi dan bibir bayi, untuk merangsang pertumbuhan otot di area tersebut.
Namun sebelumnya, pastikan dulu bahwa Mama telah mencuci tangan sampai bersih sebelum melakukan pijatan di sekitar mulut bayi.
Agar optimal, berikut Popmama.com telah merangkum 3 langkah mudahnya!
Editors' Pick
1. Pijat melingkar
Ketika Mama baru pertama kali melakukan hal ini pada si Kecil, maka jangan langsung meijatnya begitu saja. Cobalah stimulasi terlebih dahulu dengan cara memijat area pipinya.
Langkah pertama, Mama dapat melakukan pemijatan gusi secara melingkar di kedua area pipinya.
Lakukanlah beberapa kali putaran secara rutin setiap kali ia tidur agar mempermudah Mama melakukannya.
2. Pijatan di wajah
Setelah itu, untuk mengobati bayi ngeces, Mama dapat mulai beralih ke area wajah si Kecil tepatnya pada bibir atas dan bibir bawahya.
Pada bagian inilah Mama dapat menekan agak kencang. Pasalnya, target Mama yakni gusi, berada pada area bibir atas dan bibir bawahnya. Mama dapat menekan-nekan bagian tersebut lebih lama daripada memijat area pipi.
Hal ini dimaksudkan untuk menstimulasi area gusinya serta mengurangi produksi air liur yang berlebihan.