Emosi dengan Istri, Seorang Suami Tega Banting Anaknya Hingga Kejang!
Agar hal tersebut tak terjadi pada Mama, ketahui juga cara meredam emosi pasangan dengan mudah
13 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hanya karena bertengkar dengan sang Istri, seorang suami nekat menganiaya anak perempuan yang masih berusia dua tahun hingga tewas, pada Jumat (8/2).
Balita tersebut merupakan anak tiri pelaku atau anak kandung sang Istri.
“Pelaku merupakan bapak tirinya dan sudah ditangkap malam itu juga,” ungkap Kompol Suyud saat dikonfirmasi, pada Senin (11/2) pagi.
Kasubbag Humas Polresta Depok, AKP Firdaus mengatakan, peristiwa itu bermula saat pasangan suami istri Hary Kurniawan (20) dan Eny (19) terlibat pertengkaran.
Hary kesal dengan sang Istri lalu melampiaskan emosinya dengan membanting bayi malang itu.
“Setelah dianiaya ayahnya, sore itu juga korban alami panas tinggi dan kejang-kejang,” jelas Firdaus.
Bayi itu sempat dilarikan ke rumah sakit tetapi setelah sampai di rumah sakit bayi tersebut sudah tak bernyawa.
Firdaus megatakan, Hary dan Eni belum lama menikah. Saat menikah, pasangan itu sama-sama mempunyai anak dari pasangan mereka sebelumnya.
“Pelaku memiliki anak berusia 3,5 tahun dan istrinya membawa anaknya yang berusia 2 tahun," tambah Firdaus.
Menurut Firdaus, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih dalam terkait kasus itu.
“Pelaku masih dalam pemeriksaan intensif. Sementara bayinya sedang divisum di RS Polri Kramatjati,” tutupnya.
Berkaca dari kasus tersebut sekaligus mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan ketika sedang bertengkar, berikut Popmama.com telah merangkum 5 langkah mudah mendinginkan emosi pasangan yang sedang marah.
1. Dinginkan kepala
Meredakan amarah tentu tidak bisa dengan emosi yang juga sama tinggi. Emosi itu menular. Maka, jangan mudah terpancing emosi ketika pasangan marah.
Jika emosimu terpancing, yang ada situasi malah semakin tambah runyam. Maka dari itu, cobalah diam sejenak di tengah adu mulut untuk tarik dan hembuskan napas dalam-dalam.
Hitung perlahan dari 1-10 dan tenangkan diri agar bisa berpikir jernih.
Editors' Pick
2. Buat ia nyaman
Begitu kamu merasa emosinya makin menjadi-jadi, segeralah ajak pasangan duduk di sofa atau pergi ke luar rumah untuk menghirup udara segar.
Misalnya dengan berkata, “Kita bicarakan ini sambil duduk aja, yuk.” atau “Diskusikan ini di luar saja, yuk. Takut terdengar anak-anak kalau di sini.”
Mengganti suasana bisa mengalihkan perhatiannya sehingga ia punya cukup waktu untuk menenangkan pikiran sejenak.
3. Bicara pelan dan nada yang rendah
Ingat, emosi itu menular. Namun, jangan biarkan emosi yang salah yang justru menular.
Maka daripada bicara dengan nada tinggi apalagi sampai menjerit-jerit, kecilkan suara mu.
Bicaralah dengan tenang, gunakan volume pelan dan nada yang rendah. Kalau kamu bisa tenang, pasangan mu juga lama-lama menyadari bahwa emosi tidak ada gunanya.
Ia pun akan ikut tenang dan menurunkan volume suaranya.
4. Akui amarahnya
Marah adalah bentuk reaksi dari ketidakpuasan. Mungkin karena dipicu oleh rasa insecure, kecewa, malu, atau pengkhianatan.
Daripada berkata, “Sudahlah! Aku capek mendengarkan kamu ngomel-ngomel terus!” atau “Lho, kenapa kamu yang jadi marah? Harusnya aku yang ngomel!” yang malah bisa membuat masalah semakin runyam, maka ketika pasangan marah, akui perasaannya.
Marah adalah emosi alamiah setiap manusia. Katakan dengan penuh kasih sayang dan lembut bahwa kamu tahu ia sedang marah.
Misalnya dengan berkata seperti, “Aku tahu kamu sedang marah dan kecewa sama aku…” atau “Aku tahu kamu mungkin tersinggung, kecewa, sedih, atau bahkan marah. Tapi aku nggak bisa baca pikiranmu. Kenapa kamu marah?”
Pernyataan-pernyataan seperti ini bisa sedikit membantu meredakan amarah pasangan, dan justru membuka ruang diskusi yang lebih manusiawi.
5. Tetap diam dan dengarkan
Setelah bertanya dan ia menjawabnya (meski mungkin masih tetap marah), kamu sebaiknya diam dan dengarkan baik-baik.
Memotong pembicaraan saat ngobrol biasa saja bakal membuatnya kesal, apalagi kalau memotong pembicaraan orang yang sedang marah.
Bisa-bisa ia tambah panas melihatmu. Jadi, lebih baik dengarkan saja omelannya sampai ia merasa cukup puas dan akhirnya berhenti sendiri.
Dengan mendengarkan, kamu juga akan lebih memahami apa sumber masalah sebenarnya.
Sementara mendengarkan, tunjukkan ke pasangan bahwa kamu benar-benar tulus mendengarkannya dengan satu atau dua kata, misalnya “oke” atau “iya aku mengerti” tapi tidak bernada memojokkan, serta dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mu.
Jangan lupa untuk minta maaf benar-benar dari hati apabila sumber masalahnya memang dari kamu sendiri.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai kasus seorang Papa yang membanting anaknya ketika sedang bertengkar dengan istri, beserta cara tepat mengatasi masalah rumah tangga.
Mengetahui bahwa emosi setiap orang dapat naik dan turun dengan mudah, maka ada baiknya jika kita dapat lebih pintar untuk menjaga ritme emosi agar tidak melakukan hal-hal buruk.
Cobalah mulai lakukan dengan 5 langkah mudah di atas ya!
Baca juga:
- Lakukan 5 Hal Ini saat Pasanganmu Sedang Marah
- Lagi Marah dengan Pasangan? Kontrol Emosi Kamu dengan Cara Ini
- Curhat di Instagram, Rachel Vennya Sempat Melakukan Terapi Emosi