Pernah Dengar Tentang Penyakit Kawasaki? Ketahui 5 Fakta Pentingnya!
Ternyata, penyakit kawasaki dapat sebabkan masalah jantung!
27 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit kawasaki adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan di dinding arteri berukuran sedang di seluruh tubuh, termasuk arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung. Penyakit kawasaki juga disebut mucocutaneous lymph node syndrome, karena ia juga mempengaruhi getah bening, kulit, dan selaput lendir di dalam mulut, hidung, dan tenggorokan.
Tak hanya itu, penyakit yang satu ini juga menyerang pembuluh darah arteri dan menyebabkan inflamasi atau peradangan pada dinding pembuluh darah sepanjang tubuh.
Pada kasus lebih lanjut, penyakit ini bisa merambat ke pembengkakan pembuluh darah arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang membawa darah ke jantung, dan menyebabkan berbagai penyakit pembuluh darah dan jantung yang lebih lanjut.
Ini adalah kondisi langka yang terutama menyerang anak yang berusia di bawah lima tahun, sering kali pada kisaran umur satu hingga dua tahun.
Mengetahui ada begitu banyak bahaya yang terjadi jika keluarga atau kerabat terdekatmu mengalami penyakit yang satu ini, maka dari itu berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta pentingnya dari laman Mayo Clinic.
1. Apa saja yang menjadi penyebab penyakit kawasaki?
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kemunculan penyakit Kawasaki.
Para ahli menilai penyakit ini mungkin disebabkan oleh 3 faktor utama, yaitu infeksi, keturunan, dan teori-teori lain.
Berikut penjelasan detailnya:
- Infeksi
Gejala-gejala penyakit kawasaki ini mirip dengan infeksi, sehingga bakteri atau virus mungkin bertanggung jawab, tetapi sejauh ini penyebabnya belum teridentifikasi.
Penyakit ini tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain, sehingga tidak mungkin jika kondisi ini disebabkan oleh virus saja.
Penyakit kawasaki biasanya tidak mempengaruhi bayi di bawah enam bulan, meskipun terkadang anak yang sangat muda dapat mengembangkan kondisi.
- Genetik
Anak-anak yang mengidap penyakit kawasaki mungkin cenderung disebabkan oleh genetik. Ini berarti orangtua berpengaruh pada penyakit init.
Dan bisa jadi tidak hanya satu gen saja yang bertanggung jawab, mungkin ini juga hasil dari banyak gen. Penyakit kawasaki lebih sering terjadi pada anak-anak dari timur laut Asia, terutama Jepang dan Korea.
Ini juga menunjukkan genetik sangat berpengaruh.
- Teori lainnya
Ada teori yang mengatakan bahwa penyakit ini mungkin disebabkan oleh kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dan organ.
Teori lain juga menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin adalah reaksi dari obat tertentu atau polusi lingkungan, seperti bahan kimia atau toksin (racun).
Editors' Pick
2. Apa saja fase dan gejala yang dialami oleh pengidapnya?
Saat seseorang di diagnosa mengalami penyakit kawasaki, maka ada beberapa fase yang akan mereka lalui.
Diantaranya adalah:
Fase pertama
Tanda dan gejala pada fase pertama mungkin termasuk:
- Demam yang seringnya lebih tinggi dari 39°C dan berlangsung lebih dari 5 hari
- Mata sangat merah (konjungtivitis) tanpa banyak cairan
- Ruam pada bagian utama dari tubuh dan di daerah genital
- Bibir merah, kering, dan pecah-pecah, serta lidah bengkak dan sangat merah
- Kulit di telapak tangan dan telapak kaki membengkak dan memerah
- Pembengkakan di kelenjar getah bening di leher dan mungkin di tempat lain
- Sifat mudah marah
Fase kedua
Pada tahap kedua penyakit ini, penderita dapat mengembangkan:
- Pengelupasan kulit tangan dan kaki, terutama di ujung jari, seringkali dalam lembaran besar
- Nyeri sendi
- Diare
- Muntah
- Sakit perut
Fase ketiga
Pada fase ketiga, tanda dan gejala perlahan-lahan pergi, kecuali jika komplikasi berkembang. Ini mungkin terjadi selama delapan minggu sebelum tingkat energi tampak kembali normal.
Fase kronis
Fase kronis hanya terjadi pada pasien yang mengalami komplikasi jantung yang parah.
Hal ini biasanya dapat berlanjut hingga dewasa, mengingat penyumbatan pembuluh darah yang terbentuk pada masa kanak-kanak bisa pecah pada saat dewasa.
Komplikasi lainnya yang mungkin terjadi antara lain adalah inflamasi otot jantung (miokarditis), inflamasi perikardium (perikarditis), detak jantung tidak normal (aritmia), pembesaran ukuran jantung (kardiomegali), hingga gangguan pada katup jantung yang menyebabkan darah mengalir dari ventrikel kiri ke atrium kiri (regurgitasi mitral).