Awas Gegar Otak! Ini yang Perlu Mama Ketahui Saat si Kecil Terjatuh
Apakah normal ketika ia sering terjatuh?
7 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Panik, hal tersebut mungkin sering Mama lakukan saat si Kecil terjatuh, apalagi hingga benjol dan memar di beberapa bagian tubuh mungilnya.
Hal tersebut wajar terjadi, karena pada usia 1 hingga 3 tahun, seorang anak sedang dalam masa-masa aktifnya.
Keaktifan si Kecil itulah yang memungkinkannya menyakiti diri sendiri. Tak heran jika pada tahun-tahun tersebut, balita penuh dengan benjolan dan memar.
Belum lagi akibat kelakuannya yang sedang belajar berjalan dan memanjat sesuatu.
Namun pertanyaanya, seberapa wajar Mama perlu mengkhawatirkan keadaan si Kecil? Lalu, apa yang harus diwaspadai ketika ia terjatuh?
Segala pertanyaan yang Mama alami tersebut akan dijawab oleh Popmama.com melalui artikel yang satu ini.
Ketahui sebelum terlambat ya, Ma!
Editors' Pick
1. Seberapa sering si Kecil terjatuh?
Ketika seorang balita mulai berjalan, maka ia akan sering jatuh dan terus-menerus mendapatkan benjolan atau memar di dahinya. Hal tersebut sangatlah normal.
Sejak anak-anak mulai mengalami rasa penasaran akan sesuatu, kemudian mengambil langkah akan hal tersebut, maka hampir tidak mungkin bagi Mama untuk mencegahnya jatuh.
Balita adalah anak-anak yang sangat aktif, tetapi keseimbangan mereka belum cukup benar hingga si Kecil menginjak usia sekitar 2 tahun, jadi bersabarlah Ma.
Dengan memar dan luka yang si Kecil ciptakan sendiri, maka bukan tidak mungkin jika Mama mengalami kekhawatiran yang tinggi.
Namun Kim G, seorang Psikolog anak, mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Maka dari itu, selama frekuensi jatuhnya balita masih bisa ditoleransi dan masih bisa di kurangi, maka jangan terlalu ambil pusing.
Namun, ketika hal tersebut sering sekali terjadi, dan membuatnya semakin tersiksa setiap harinya, maka mungkin saja ia memiliki gangguan fisik yang belum Mama ketahui.
Lebih baik, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan.
2. Apa yang harus Mama lakukan setelah ia terjatuh?
Melihat anak mama terjatuh memang mengkhawatirkan, setidaknya ketika pertama kali terjadi.
Banyak orangtua yang mengatakan bahwa hal tersebut penting untuk membuatnya belajar.
Maka dari itu, ketika ia jatuh ringan, hal terbaik yang bisa Mama lakukan adalah berusaha untuk tidak membuatnya menjadi masalah yang besar.
Selama Si Kecil tidak terluka, cobalah untuk tidak mengkhawatirkannya. Mama hanya perlu mengecupnya dan mengatakan bahwa dia akan baik-baik saja.
Namun, jika terjadi pembengkakak atau memar, maka segeralah oleskan es ke area yang membengkak. Jika jatuhnya parah, ibuprofen dapat membantu meredakan pembengkakan dan rasa sakit yang ia alami.
Jika terdapat benjolan di kepalanya, maka Mama perlu membiarkannya terjaga. Jika sama sekali tidak yakin apakah benjolan di kepalanya bisa menyebabkan gegar otak atau tidak, maka sebaiknya biarkan anak mama terjaga hingga Mama dapat berkonsultasi dengan dokter.
American Academy of Pediatrics setuju bahwa cedera kepala ringan biasanya tidak memerlukan perawatan, tetapi jika anak mama menunjukkan tanda-tanda gegar otak, maka jalan terbaik yang perlu Mama lakukan adalah membawanya ke rumah sakit.