Terlambat bicara adalah masalah yang paling sering dikeluhkan orangtua terhadap anaknya.
Pada umumnya, anak terlambat bicara dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor kelainan perkembangan bicara, gangguan pendengaran, disabilitas intelektual ataupun karena minimnya komunikasi dari orangtua.
Itu sebabnya, anak butuh dukungan dan stimulasi dari para orangtua untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa tips yang bisa Mama lakukan untuk merangsang stimulan dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak.
Catat baik-baik ya, Ma!
Editors' Pick
1. Penyebab anak terlambat bicara
Pixabay/MiguelRPerez
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa anak mengalami keterlambatan bicara, antara lain adalah:
Keturunan dan temperamental
Salah satu faktor yang menyebabkan kondisi anak yang terlambat bicara adalah keturunan dan temperamental.
Adanya faktor keturunan atau riwayat dari keluarga sebelumnya yang mengalami kondisi terlambat bicara memunkinkan jika hal tersebut dapat menurun kepada keturunannya.
Untuk faktor temperamental, biasanya ini dikarenakan kebiasaan orangtua yang kurang mengantisipasi kebutuhan anak.
Orangtua cenderung membiarkan anak memintanya sendiri dibandingkan bertanya sehingga menyebabkan anak cenderung mengalami terlambat bicara.
Kelahiran prematur
Kelahiran preamtur menjadi penyebab utama lainnya yang menyebabkan anak cenderung mengalami terlambat bicara.
Bayi yang lahir dini memang memakan waktu yang lebih lama dibandingkan anak-anak lainnya. Namun kondisi ini akan membaik ketika usia anak sudah mencapai 2 tahun.
Kelipatan
Terapis wicara menjelaskan setidaknya terdapat sekitar 50% dari semua kelipatan dapat mengalami kecenderungan terlambat bicara.
Prematuritas, berat badan bayi lahir yang rendah, dan intervensi medis ketika lahir merupakan hal yang sering terjadi diantara kelipatan yang mana menyebabkan anak mengalami keterlambatan bahasa.
Memiliki infeksi kronis telinga
Penyebab anak telat bicara lainnya dikarenakan adanya infeksi kronis pada telinga. Jika cairan yang ada di dalam telinga terus berlanjut bahkan setelah mencapai tahun pertama.
Maka menyebabkan pendengaran anak menjadi buruk ketika mulai memproses bahasa. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan anak terlambat dalam berbicara.
Selain keempat penyebab diatas, masalah terlambat bicara juga dapat disebabkan karena anak mengalami beberapa kelainan semisal autis, cerebral palsy, apraxia (sulit berbicara disebbakan masalah otot), dan down sindrom.
2. Patokan anak berbicara sesuai dengan usianya
Freepik
Sebenarnya, perkembangan bicara tiap anak berbeda-beda. Namun, ada patokan dasar yang bisa Mama gunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan bicara anak sesuai dengan usianya.
Hal ini bisa diterapkan untuk mendeteksi apakah anak mengalami keterlambatan dalam berbicara atau tidak.
Berikut ini adalah patokan kemampuan berbicara anak usia 6-12 bulan:
Usia 6 bulan
Bayi usia 6 bulan mulai mengeluarkan suara-suara yang berbeda dan terdengar lebih jelas suku katanya, walau tidak memiliki arti, seperti mengucapkan “da-da” atau “ba-ba”.
Pada akhir usia enam bulan, bayi sudah bisa bersuara untuk mengekspresikan kondisinya saat senang atau sedih, melihat ke arah yang menimbulkan suara, dan memerhatikan alunan musik.
Saat namanya disebut, bayi juga sudah bisa menoleh ke arah Mama.
Usia 9 bulan
Setelah usia sembilan bulan, bayi akan memahami beberapa kata dasar seperti ‘”tidak” atau “ya”. Dia juga mulai menggunakan nada suara yang lebih luas.
Usia 12 bulan
Di usia yang sudah menginjak 1 tahun ini, ia sudah bisa mengucapkan kata “Mama” atau “Papa” dan menirukan kata-kata yang Mama ucapkan.
Pada usia ini, ia juga sudah bisa memahami beberapa perintah seperti, “Ayo, kemari” atau “Ambil botolnya”. Selain itu, bayi pun sudah bisa mengenal beberapa benda seperti sepatu, boneka, atau botol susu.
3. Terapi anak terlambat bicara
cdn.techpp.com
Kondisi anak yang terlambat bicara bukanlah sebuah kondisi yang tidak dapat diatasi dan disembuhkan. Ada beberapa jenis terapi yang dapat dilakukan.
Tak hanya menggunakan bantuan psikiater maupun psikolog, namun peranan orangtua juga sangat penting dalam mengatasi masalah anak yang terlambat bicara.
Berikut beberapa hal yang dapat Mama lakukan:
Belajar dengan musik
Mendengarkan musik dan nyanyian dapat menjadi salah satu media terapi yang baik untuk anak-anak dengan kondisi terlambat bicara.
Nyanyian dan musik akan menarik perhatian anak-anak. Jika ia sudah tertarik, maka anak pun akan berusaha menirukan bahasa, gerakan, maupun isyarat.
Cara ini memang cukup menarik dan efektif dalam terapi penyembuhan. Bahkan saat musik dimatikan sekalipun, anak-anak tetap cenderung bernyanyi maupun menari dengan sendirinya.
Tentunya musik dan nyanyian yang diperdengarkan haruslah sesuai dengan umur anak. Sehingga nantinya juga dapat menambah kekayaan bahasa bagi anak-anak.
Sering bertanya kepada anak
Sebagai orangtua, cobalah untuk sering berkomunikasi dengan anak-anak. Hal ini dapat dimulai dengan sering bertanya sehingga secara tidak langsung membuat anak-anak akan tertarik dengan kegiatan ini.
Sebagai orangtua, Mama bisa mulai menanyakan tentang pertanyaan-pertanyaan umum semisal “siapa namamu?”, “berapa usiamu?” dan masih banyak lainnya.
Bahkan Mama bisa menambahkan beberapa kata-kata manis pada pertanyaan yang Mama ajukan sehingga anak menjadi lebih tertarik mendengarkannya.
Mungkin saja anak belum dapat menjawabnya dengan baik, namun anak akan merasa senang dan terpancing untuk lebih banyak berbicara panjang.
Mengajarkan bahasa isyarat
Anak-anak dengan kondisi terlambat bicara memang sebaiknya diajari mengenai bahasa isyarat yang nantinya dapat mewakili kosakata.
Anak dengan kondisi terlambat bicara memang cenderung mudah marah karena kesulitan dalam berkomunikasi yang menyebabkan keinginannya akan sulit terpenuhi .
Untuk itu, penting bagi orangtua untuk memahami bagaimana cara mengatasi anak pemarah. Mungkin di awal bahasa isyarat akan sulit dipahami oleh anak-anak.
Namun setelah beberapa waktu kemudian anak akan memahami dan muali berlatih bicara. Mama dapat memberikan bahasa-bahasa isyarat yang dipergunakan untuk beberapa benda yang mungkin sering dibutuhkan anak.
Jangan lupa pula untuk selalu mengucapkan kosakata secara jelas ketika memberikan bahasa isyarat.
Bicara lambat kepada anak
Banyak orangtua yang mungkin terlalu cepat berbicara pada anak-anak yang masih berusia balita.
Sehingga secara tidak langsung membuat anak-anak mengalami kondisi terlambat bicara dikarenakan kurang memahami terkait hal-hal yang disampaikan oleh orangtua mereka.
Untuk memancingnya, cobalah berbicara lebih lambat lagi kepada anak. Namun jangan pula terlalu lambat dan beri sedikit ketegasan.
Anak-anak harus dapat mengerti mengenai kata-kata yang Mama ucapkan, mulai dari awal hingga akhir kata. Cara ini membuat anak dapat melihat bagaimana ekspresi orangtua dan kemudian menirukannya
Menirukan dan membenarkan kosakata anak
Saat anak-anak menunjuk pada sesuatu, maka Mama harus bisa mengatakan dan menjelaskan mengenai nama benda yang dituju oleh anak.
Jelaskan dengan perlahan sehingga anak dapat memahami. Jika anak-anak mulai belajar bicara namun masih terdapat beberapa kesalahan, maka cobalah untuk membenarkannya secara lembut.
Jika perlu ketika melakukan komunikasi, sentuh wajah anak sambil membenarkan setiap perkataannya dengan penuh kasih sayang.
Bermain sambil bicara
Saat anak-anak bermain, sebenarnya anak-anak sedang merasa jika dunia miliknya sendiri. Dan waktu inilah yang paling tepat untuk memulai berkomunikasi dengan anak.
Mama dapat ikut bermain bersama anak dan berbicara sesuai dengan hal apa yang sedang dimainkannya. Misalnya saja, saat anak bermain boneka hewan, Mama dapat menirukan suara hewan dan membuat ekpresi yang jelas.
Terapi ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tak hanya membuat anak senang, terapi ini juga akan melatih anak untuk mulai ikut berbicara.
Bermain dengan banyak benda
Sama seperti penjelasan sebelumnya, waktu bermain anak menajdi waktu yang tepat untuk melatih komunikasi dengan anak. Banyak anak yang mengalami terlambat bicara dikarenakan kosakatanya yang sangat sedikit.
Untuk mengatasinya, Mama bisa mencoba memberikan banyak benda saat anak-anak bermain yang mana nantinya secara tidak langsung menambah kosa kata anak.
Mama bisa memberikan mainan sepert miniatur dengan beragam tema untuk permainan anak. Mama tak harus memberikan mainan dalam bentuk fisik namun juga dapat diberikan dalam bentuk alat peraga seperti halnya gambar.
Jangan lupa pula menjelaskan maksud dari gambat-gambar yang tersedia dengan penuh kesabaran.
Berbicara dengan ejaan yang benar kepada anak
Saat anak baru mulai mencoba mengembangkan kemampuannya dalam berbicara, maka hal yang wajar jika anak tidak dapat mengucapkan kata-kata yang jelas.
Banyak orangtua yang terkadang tetap menirukan yang dibicarakan anak, namun ternyata metode ini kurang tepat.
Sebagai orangtua, Mama harus memberikan bagaimana cara pengucapan yang jelas dan benar serta menjelaskan kepada anak dengan penuh ekspresi.
Gerakan bibir harus jelas dan benar sehingga anak dapat memahami kosa kata tanpa adanya kesalahan.
Berlatih dengan sedotan
Anak-anak dengan kondisi terlambat bicara biasanya juga dapat disebabkan permasalah pada koordinasi otot-otot yang terdapat pada wajah dan mulut.
Padahal otot wajah dan mulut sangat mendukung saat sedang berbicara didukung dengan sinyal dari otak. Untuk melatih kekuatan dari otot-otot pada wajah dan mulut ini lah, Mama bisa melakukannya dengan menggunakan sedotan.
Mulailah dengan mengajarinya minum dengan menggunakan sedotan. Agar anak tidak merasa terganggu, Mama bisa menyiapkan sedotan dalam bentuk dan warna yang disenangi oleh anak.
Cara ini juga akan membantu anak untuk menghilangkan kebiasaannya menggunakan botol susu.
Berikan kesempatan anak bermain dengan teman
Mungkin beberapa orangtua merasa khawatir jika mengijinkan anak-anaknya bermain di luar rumah. Namun sebenarnya cara ini menjadi terapi yang efektif bagi anak-anak yang mengalami terlambat bicara.
Anak-anak akan belajar bagaimana cara berbahasa yang indah. Untuk itu tidak ada salahnya untuk memberikan anak kesempatan bermain dengan teman-teman seumurannya.Sehingga anak mem
iliki dorongan yang cukup kuat untuk dapat berbicara dengan teman-teman lainnya.
Penuhi asupan vitamin D
Terdapat sebuah studi yang menjelaskan jika anak-anak yang mengalami kondisi terlambat bicara dikarenakan saat berada dalam kandungan, ibu hamil kekurangan vitamin D.
Vitamin D berfungsi cukup penting dalam merangsang kemampuan otak serta kemampuan bahasa yang ada di dalam otak. Sehingga ketika ibu hamil kekurangan vitamin D, maka akan
membuat anak cenderung mengalami terlambat bicara.
Sehingga selain terapi-terapi yang diberikan penting bagi orangtua untuk memberikan asupan vitamin D yang cukup kepada anak.
Mulai dari sinar matahari (dengan cara berjemur), ikan-ikanan (ikan salmon, ikan tuna), susu, kuning telur, jamur kancing, hati sapi, sereal, dan minyak ikan.
Lakukan terapi dengan psikolog anak
Jika semua jenis terapi sudah Mama terapkan namun tetap belum memicu perkembangan anak dalam berbicara, maka segeralah untuk membawa anak pada ahli psikologi.
Ahli yang emmang profesional ini nantinya akan mencari tahu mengenai penyebab anak-anak yang sulit berbicara. Jika nantinya masalah yang ada berkaitan dengan otak, syaraf, maupun telinga maka nantinya dapat dirujuk pada ahli yang lainnya.
Kondisi anak yang terlambat bicara tentunya bukanlah sebuah kondisi yang tidak dapat disembuhkan.
Meskipun butuh kesebaran dari orangtua untuk dapat menerapkan terapi-terapi yang dianjurkan, namun kondisi ini nantinya dapat membaik seiring dengan perjalanan waktu.
Selain itu perhatikan bagaimana pola asuh anak usia dini yang Mama terapkan sehingga nantinya dapat membantu mengatasi kondisi ini pada anak-anak.
Nah, itulah beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk melatih anak yang terlambat bicara.
Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk Mama dan si Kecil, ya.