5 Tahap Perkembangan Anak Usia 3 Tahun yang Wajib Diketahui
Sudahkah si Kecil menguasainya?
28 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Si Kecil yang kini sudah berusia 3 tahun pasti sedang lucu-lucunya ya, Ma? Tak hanya lucu, pada usia tersebut si Kecil juga sudah cukup besar untuk menyenangkan orangtuanya saat memamerkan keterampilan dan kemampuan yang ia miliki.
Anak yang berusia 3 tahun tindakannya lebih bisa diprediksi ketimbang anak 2 tahun. Ia lebih bisa fokus dengan apa yang dipegangnya, dan tidak mudah terdikstraksi perhatiannya.
Ia juga tidak lagi menjadi pengacau di dapur, tidak lagi sering terbentur perabotan, dan yang pasti Mama sudah bisa meninggalkannya di ruang tamu tanpa perlu merusak barang-barang di sana.
Namun seiring dengan tingkah lakunya yang sering membawa kegembiraan di tengah keluarga, Mama mungkin juga bertanya-tanya apakah tumbuh kembangnya saat ini sudah normal?
Sudahkah ia sesuai dengan usia anak 3 tahun pada umumnya?
Atau, jangan-jangan ia mengalami banyak hambatan?
Nah, jika Mama belum yakin akan keterampilan apa saja yang idealnya sudah mampu dilakukan oleh anak berusia 3 tahun, berikut Popmama.com telah merangkum 5 tahap perkembangan anak beserta tips yang dapat Mama lakukan untuk meningkatkan tumbuh kembangnya.
1. Perkembangan fisik anak usia 3 tahun
Waktu memang begitu cepat berlalu. Rasanya, baru kemarin si Kecil masih membutuhkan pelukan dan digendong, kini ia sudah mengalami begitu banyak perubahan khususnya dilihat dari perkembangan fisiknya.
Ada beberapa perkembangan fisik yang sudah bisa dicapai oleh anak berusia 3 tahun.
Anak Mama tentu tidak hanya bisa berlari, berjalan, melompat, dan menyeimbangkan diri sambil berdiri dengan satu kaki dengan penuh percaya diri.
Anak berusia 3 tahun bahkan sudah mampu menuruni tangga jauh lebih cepat, karena ia sudah bisa menggunakan kakinya secara bergantian dengan lebih seimbang.
Pada usia tersebut, Mama tidak perlu terkejut jika melihat anak mulai menyukai tantangan dan bermain dengan cara melompat untuk turun ke bawah melewati beberapa anak tangga.
Pada usia 3 tahun, umumnya mereka juga sudah bisa mencuci tangan dan kaki sendiri serta menggunakan baju atau seragam, secara mandiri.
Namun, untuk memasang kancing dan tali sepatu masih menjadi salah satu tantangan bagi mereka.
Keterampilan motorik halus anak usia 3 tahun bisa dilihat dari kemampuannya untuk menyalin gambar lingkaran dan kotak, menggambar menggunakan krayon, serta menulis beberapa huruf kapital sederhana.
Tips untuk orangtua:
- Untuk membantu meningkatkan koordinasi, seringlah mengajak anak ke luar rumah untuk bermain bola terutama jika keterampilan melempar dan menangkapnya masih belum baik.
- Cobalah untuk mencari buku aktivitas seru untuk anak. Carilah buku yang dapat melatihnya untuk mewarnai, melipat, memotong untuk mempertajam keterampilan motorik halus mereka.
- Jika punya banyak waktu, cobalah mengajak si Kecil berkreasi melakukan DIY sehingga bisa membantu mereka mengisi waktu dan melatih kreativitas saat sedang dalam ruangan.
- Pastikan bahwa rumah sudah aman, karena pada usia tersebut, anak akan begitu aktif dan memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi di rumah.
Kapan Mama harus khawatir dan konsultasi dengan dokter?
- Ketika anak tidak dapat melempar bola terlalu besar, takut untuk melompat, atau tidak berani untuk naik sepeda roda tiga.
- Perhatikan juga apakah anak sudah mampu memegang krayon atau alat tulis lainnya.
- Memiliki masalah dalam mencorat-coret dan tidak dapat menyalin lingkaran.
Editors' Pick
2. Perkembangan kognitif anak usia 3 tahun
Pada usia 3 tahun, anak akan lebih sering bertanya pada orangtuanya. Mungkin Mama akan merasa jengkel mendengar kalimat tanya yang diajukannya setiap hari.
Namun, ketahuilah bahwa hal ini memang merupakan bagian dari tumbuh kembangnya. Agar ia berkembang dengan baik, jangan pernah berpikir untuk menjawab dengan asal-asalan dan membohonginya.
Jika Mama belum tahu jawabannya, lebih baik ditunda saja lebih dulu. Selain lebih sering bertanya, kemajuan dalam keterampilan kognitif juga akan memungkinkan anak untuk mengenali huruf, kata atau bahkan warna.
Misalnya, anak mungkin dapat mengenali nomor-nomor tertentu di telepon atau mengaitkan warna merah dengan apel.
Mungkin anak mama saat ini juga sudah piawai menghitung sampai angka 10. Tapi ada beberapa anak yang mungkin baru mampu sampai angak 3 atau angka 5.
Kemampuan lain yang bisa dilakukan oleh anak usia 3 tahun adalah kemampuan mengingat bagian-bagian kecil cerita dari buku favoritnya.
Lebih seru lagi, mereka juga sudah bisa memerankan tokoh idolanya saat bermain peran.
Anak usia 3 tahun biasanya juga sudah mampu memberi tahu pada Mama kapan dia harus pergi ke toilet, tetapi dia mungkin saja sesekali masih suka mengompol pada malam hari.
Tips untuk orangtua:
- Untuk mengembangkan pemikiran dan kemampuan logis anak, ajak mereka untuk terlibat dalam pekerjaan sehari-hari yang sederhana. Ajari anak mengenai pentingnya menjaga kebersihan.
- Teruslah mendorong minat mereka dalam kegiatan yang memancing kreativitas dan imajinasinya. Bisa dengan mewarnai, menggambar, dan memastikan agar tangan mungil mereka sibuk bermain-main dengan berbagai jenis permainan sensorik lainnya.
- Anak tentu akan tertarik pada warna-warna cerah, jadi beri dia beberapa balok berwarna-warni serta teka-teki sederhana seperti permainan puzzle. Mama bisa mengukur perkembangan kognitif anak dengan memerhatikan bagaimana ia menggunakan penalaran dan logika untuk memahami apa yang sedang terjadi pada lingkungan terdekatnya.
- Jangan lupa berikan reaksi yang positif jika anak tanpa sengaja mengompol pada malam hari selama mereka belajar toilet training. Anak perempuan biasanya dapat lebih cepat melawati proses pelatihan ke toilet jika dibandingkan anak lelaki.
Jadi, tidak perlu memarahinya, ya, karena si kecil sedang melewati proses belajar.
Kapan Mama harus khawatir dan melakukan konsultasi dengan dokter?
- Ketika anak tidak dapat menyelesaikan teka-teki sederhana atau membedakan warna yang satu dengan yang lainnya.
- Jika anak tidak bisa mengikuti instruksi sederhana yang Mama berikan.