Saat lahir, berat otak anak sekitar 27% berat otak orang dewasa. Pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai 90% dari berat otak orang dewasa atau sekitar 1.200 gram. Hal ini menunjukkan bahwa pada usia ini, masa perkembangan otak sangatlah pesat. Maka dari itu, pertumbuhan ini memberikan implikasi terhadap kecerdasan anak.
Pada usia 1-3 tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Tak hanya itu saja, pada usia ini, anak juga akan mengembangkan rasa keingintahuannya melalui beberapa hal. Lalu, apa saja tahapan kognitif yang akan si Kecil lalui pada usia 1-3 tahun? Berikut Popmama.com telah merangkum 14 tahapannya.
1. Belajar melalui pengamatan atau mengamati
Pexels/Pixabay
Mulai usia 13 bulan, anak sudah mulai mengamati hal-hal di sekitarnya. Banyak keajaiban di sekitar anak yang mendorong rasa ingin tahunya.
Tak heran, jika kemudian anak lebih sering bermain. Meski terlihat sedang bermain, namun sebenarnya saat itu ia tengah mencari tahu apa yang akan terjadi kemudian setelah melakukan suatu hal sebagai pemuas rasa ingin tahunya.
Pada usia 19 bulan, anak sudah dapat mengamati lingkungannya lebih detail dan menyadari hal-hal yang tidak semestinya terjadi berdasarkan pengalamannya.
2. Meniru orangtua
Freepik
Anak belajar dari lingkungan sekitarnya. Sekitar usia 17 bulan, anak sudah mulai mengembangkan kemampuan mengamati menjadi meniru.
Hal yang ditirunya adalah hal-hal yang umumnya dilakukan orangtua. Pada usia 19 bulan, anak sudah banyak dapat meniru perilaku orangtuanya.
3. Belajar konsentrasi
Pexels/Pixabay
Pada usia 14 bulan, anak sudah mengarahkan daya pikirnya terhadap suatu benda. Hal ini dapat dilihat pada ketekunan anak dengan satu mainan atau satu situasi.
Kemampuan anak untuk berkonsentrasi tergantung pada keadaan atau daya tarik berbagai hal yang ada di sekelilingnya. Kemampuan anak untuk berkonsentrasi pada usia ini adalah sekitar 10 menit.
4. Mengenal anggota badan
Freepik/Freepic.diller
Pada usia sekitar 15 bulan, anak sudah dapat diajarkan untuk mengucapkan kata-kata.
Anak-anak akan merasa sangat senang jika orangtua mengajarkan kata-kata yang bernamakan anggota tubuhnya sambil menunjukkan anggota tubuhnya.
5. Memahami bentuk, kedalaman, ruang dan waktu
omnihotels.com
Pada tahun kedua, anak sudah memiliki kemampuan untuk memahami berbagai hal.
Melalui pengamatannya, anak menemukan adanya bentuk, tinggi atau rendah benda (kedalaman) dan membedakan kesempatan berdasarkan tempat (ruang) dan waktu.
Pemahaman ini mulai tampak pada usia 18-24 bulan.
6. Mulai mampu berimajinasi
pexels/fujikama
Kemampuan berimajinasi atau membentuk citra abstrak berkembang mulai usia 18 bulan. Anak sudah mulai menampakkan kemampuan untuk memikirkan benda yang tidak dilihatnya.
Editors' Pick
7. Mampu berpikir antisipatif
njfamily.com
Kemampuan ini mulai tampak pada anak usia 21-23 bulan. Anak tidak sekedar mengimajinasikan benda yang tidak ada di hadapannya, lebih jauh lagi dia mulai dapat mengantisipasi dampak yang akan terjadi pada hal yang dilakukannya.
8. Memahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata
parents.com
Pada usia 12-17 bulan, anak sudah dapat memahami kalimat yang terdiri atas rangkaian beberapa kata. Selain itu, anak juga sudah dapat mengembangkan komunikasi dengan menggunakan gerakan tubuh, tangisan dan mimik wajah.
Pada usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti Mama atau Papa.
Pada usia 17 bulan, umumnya anak sudah dapat mengucapkan kata ganti diri dan merangkainya dengan beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan-pesan seperti “Adik mau susu”.
9. Cepat menangkap kata-kata baru
PBS
Pada usia 18-23 bulan, anak mengalami perkembangan yang pesat dalam mengucapkan kata-kata. Perbendaharaan kata anak-anak pada usia ini mencapai 50 kata.
Selain itu, anak sudah mulai sadar bahwa setiap benda memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya untuk melancarkan kemampuan bahasanya dan belajar kata-kata baru lebih cepat.
10. Berpikir simbolik
Freepik
Anak usia 2 tahunan memiliki kemampuan untuk menggunakan simbol berupa kata-kata, gambaran mental atau aksi yang mewakili sesuatu.
Salah satu bentuk lain dari berpikir simbolik adalah fantasi, sesuatu yang dapat digunakan anak ketika bermain.
Mendekati usia ketiga, kemampuan anak semakin kompleks, dimana anak sudah mulai menggunakan obyek subtitusi dari benda sesungguhnya.
Misalnya, anak mulai dapat menyusun bantal-bantal sehingga menyerupai mobil dan dianggapnya sebagai mobil balap.
11. Mengelompokkan, mengurut dan menghitung
Freepik
Pada tahun ketiganya, anak sudah dapat mengelompokkan mainannya berdasarkan bentuk, misalnya membedakan kelompok mainan mobil-mobilan dengan boneka binatang.
Selain mengelompokkan, anak juga mampu menyusun balok sesuai urutan besarnya dan mengetahui perbedaan antara satu dengan beberapa (kemampuan menghitung).
12. Meningkatnya kemampuan mengingat
forskoleforum.se
Kemampuan mengingat anak akan meningkat pada usia 8 bulan hingga 3 tahun. Sekitar usia 2 tahun, anak dapat mengingat kembali kejadian-kejadian menyenangkan yang terjadi beberapa bulan sebelumnya.
Mereka juga dapat memahami dan mengingat dua perintah sederhana yang disampaikan bersama-sama. Memasuki usia 2,5 hingga 3 tahun, anak mampu menyebutkan kembali kata-kata yang terdapat pada satu atau dua lagu pengantar tidur.
13. Berkembangnya pemahaman konsep
heysigmund.com
Ketika mencapai usia 18 bulan, anak memahami waktu untuk pertama kalinya yaitu pemahaman “sebelum” dan “sesudah”. Selanjutnya pemahaman “hari ini”.
Pada usia 2,5 tahun, anak mulai memahami pengertian “besok”, disusul dengan “kemarin” dan pengertian hari-hari selama seminggu di usia 3 tahun.
14. Puncak perkembangan bicara dan bahasa
todaysparent.com
Pada usia sekitar 36 bulan, perbendaharaan kata anak dapat mencapai 1.000 kata dengan 80% kata-kata tersebut dapat dipahaminya.
Pada usia ini biasanya anak mulai banyak berbicara mengenai orang-orang di sekelilingnya, terutama Mama, Papa dan anggota keluarga lainnya.
Nah, itulah beberapa tahapan perkembangan kognitif anak usia 1-3 tahun.
Dari 14 tahapan tersebut, mana yang sudah si Kecil kuasai?