Manfaat dan Efek Samping Susu Kedelai untuk Anak 1 Tahun
Jika bayi mengalami intoleransi laktosa, susu kedelai merupakan salah satu pilihan tepat
8 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam hal memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, ASI adalah yang terbaik. Dokter biasanya tidak merekomendasikan pemberian susu kedelai kepada bayi sampai mereka berusia satu tahun.
Namun, jika Mama mencari alternatif ASI ketika mulai menyapih bayi atau jika anak mengalami intoleransi laktosa, susu kedelai dapat menjadi pengganti.
Mama juga harus mengetahui perbedaan antara susu kedelai dan susu formula berbahan dasar kedelai.
Susu formula berbahan dasar kedelai atau yang sering disebut dengan susu soya sudah diformulasikan secara khusus untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Sedangkan susu kedelai biasanya tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi.
Oleh karena itu, pemberian susu kedelai harus didampingi oleh asupan nutrisi lainnya.
Apa saja manfaat susu kedelai dan bagaimana tips memberikan susu kedelai untuk bayi mama? Berikut Popmama.com merangkum informasi yang Mama butuhkan.
1. Manfaat kesehatan susu kedelai untuk anak
Susu kedelai adalah minuman nabati berprotein tinggi yang terbuat dari kacang kedelai. Kedelai direndam, ditumbuk, lalu direbus dan disaring untuk menghasilkan cairan seperti susu.
Susu kedelai mengandung vitamin seperti tiamin, folat, riboflavin, dan vitamin D, E, dan K. Susu jenis ini juga rendah lemak, bebas kolesterol, rendah sodium, dan tidak mengandung laktosa.
Susu kedelai dapat menjadi pilihan yang baik untuk bayi di atas satu tahun yang tidak toleran terhadap laktosa atau alergi terhadap susu sapi. Kandungan protein, zat besi, dan berbagai vitaminnya sangat penting untuk mendukung perkembangan bayi yang sehat.
Berat badan sehat pada bayi juga terjaga karena susu ini rendah lemak. Sehingga menurunkan risiko masalah jantung dan obesitas pada bayi.
Karena kandungan seratnya yang tinggi, bayi yang mengonsumsi susu kedelai kemungkinan jarang memiliki masalah usus dan diare.
Jika bayi dilahirkan dengan galaktosemia, suatu kondisi bawaan di mana tubuh tidak dapat memecah galaktosa (gula sederhana yang ada dalam susu), susu kedelai dapat menjadi pilihan.
Editors' Pick
2. Cara memilih susu kedelai
Lemak diperlukan selama masa pertumbuhan dan perkembangan bayi, sehingga sebaiknya Mama memilih susu kedelai yang kaya lemak. Namun jika bayi rentan terhadap obesitas dan penyakit kardiovaskular, sebaiknya pilih susu yang rendah lemak.
Selalu perhatikan label nutrisi dan bahan yang digunakan sebelum membeli susu kedelai. Ini penting untuk mengetahui apakah semua nutrisi penting terdapat pada susu tersebut.
Mama juga dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai merek susu tertentu yang disarankan.
3. Perbandingan susu kedelai dan susu sapi
Pahami perbandingan susu kedelai dan susu sapi agar Mama lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh si Kecil.
- Susu Kedelai
Susu kedelai memiliki manfaat tertentu dibanding susu sapi. Selain bebas kolestrol, susu merupakan sumber yang kaya zat besi dan serat berbeda dengan susu sapi.
Susu kedelai juga merupakan sumber protein yang baik, sehingga banyak orangtua menggunakannya sebagai alternatif pengganti susu sapi.
Tetapi jika Mama memberikan susu kedelai kepada bayi, pastikan bayi mendapat asupan kalsium dari makanan lain karena kandungan kalsium pada susu kedelai tidak sebanyak susu sapi.
- Susu Sapi
Sementara itu susu sapi menawarkan nutrisi penting seperti vitamin A dan B12 yang tidak dimiliki susu kedelai. Meskipun kedua minuman mengandung kandungan kalsium yang serupa, susu kedelai memiliki fitat, senyawa alami yang dapat menurunkan penyerapan kalsium oleh tubuh.
Tetapi kalsium yang terkandung dalam susu sapi dapat diserap lebih mudah.
Susu sapi mengandung semua lemak 'baik' yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi yang tepat. Bahkan memberikan lebih banyak protein daripada susu kedelai.
4. Apakah susu kedelai memiliki efek samping untuk bayi?
Apakah susu kedelai aman bagi bayi? Susu kedelai tidak mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi. Jadi sebiknya jangan dijadikan sebagai sumber makanan utama bayi.
Beberapa efek berbahaya dari susu kedelai pada bayi tercantum di bawah ini:
- Studi menunjukkan bahwa susu kedelai mengandung fitoestrogen yang dapat memicu efek seperti estrogen pada bayi. Ini mengarah ke masalah kesehatan yang mungkin terjadi seperti peningkatan risiko kanker payudara atau kanker prostat di kemudian hari. Namun penelitian lanjutan masih harus dilakukan.
- Selain itu, beberapa bayi mungkin memiliki alergi terhadap protein yang ada dalam susu kedelai. Dalam beberapa kasus, konsumsi susu kedelai dapat mengakibatkan ketidakseimbangan kadar tiroid. Ini dapat menimbulkan goiter atau pembesaran kelenjar tiroid yang abnormal.
5. Tips memberikan susu kedelai untuk anak
Agar bayi mendapatkan kebutuhan nutrisi yang terbaik, berikut beberapa tips yang perlu diingat:
- Sumber kalsium
Kalsium sangat penting untuk perkembangan tulang dan gigi yang kuat. Karena susu kedelai rendah kalsium, bayi perlu mendapat asupan kalsium dari sumber lain. Ini memastikan bahwa ia tidak kekurangan nutrisi.
- Susu kedelai sebagai pendamping, bukan asupan yang utama
Alih-alih hanya memberi susu kedelai kepada bayi, jadikan susu kedelai sebagai pendamping ASI atau susu formula. Ini memastikan bayi selalu sehat.
- Alergi
Untuk memastikan bayi tidak alergi terhadap susu kedelai, mulailah dalam jumlah kecil dan perhatikan efek sampingnya. Jika Mama melihat reaksi alergi pada bayi, segera bawa ke dokter
Memberi hanya susu kedelai saja kepada bayi dapat menyebabkan kekurangan gizi yang serius pada bayi. Sehingga Mama juga harus menambahkan suplemen gizi tambahan dari makanan lain.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan susu kedelai kepada bayi ya, Ma.
Baca juga:
- Manis dan Segar, Ini 5 Manfaat Jeruk Baby untuk MPASI Bayi
- Ma, Ini Tips Mudah Membuat dan Menyimpan MPASI Rumahan
- 7 Tantangan yang Biasa Mama Hadapi ketika Memulai MPASI