10 Ciri-Ciri Anak Cacingan Usia 2 Tahun, Selain Tidak Mau Makan
Jaga anak-anak kita dari risiko cacingan dengan mengenali gejalanya sejak dini
15 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah saat ini si Kecil sering bermain di luar rumah, Ma? Kalau iya, Mama perlu waspada dengan penyakit cacingan. Cacingan adalah masalah kesehatan yang paling umum dijumpai pada anak-anak, terutama yang tinggal di negara-negara berkembang dengan kondisi kemiskinan ekstrem, lho.
Nah, pada usia 2 tahun, anak-anak cenderung lebih rentan terkena cacingan. Ini karena aktivitas mereka yang sering bermain di luar rumah dan belum terlalu terbiasa dengan kebersihan yang baik.
Memang di beberapa kasus infeksi cacing pada anak tidak menunjukkan gejala yang parah atau berbahaya, seperti anak mengalami penurunan nafsu makan secara drastis.
Namun, sebagai orangtua yang peduli kesehatan anak, Mama tetap harus memahami ciri-ciri infeksi cacing sebagai langkah pencegahan dini.
Berikut Popmama.com telah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber mengenai beberapa ciri anak cacingan usia 2 tahun, selain tidak nafsu makan.
Mengapa Anak Usia 2 Tahun Rentan Terkena Cacingan?
Cacingan dapat terjadi saat anak tidak sengaja menelan atau menghirup telur cacing yang sangat kecil sehingga sulit terlihat dengan mata kita.
Telur cacing bisa masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, atau kontak dengan tangan yang menyentuh area hidung atau mulut setelah terpapar telur cacing.
Selain itu, banyak kasus cacingan pada anak disebabkan oleh lingkungan yang tidak higienis dan kebiasaan yang kurang baik, seperti jarang mencuci tangan, buang air besar sembarangan, atau sering bermain di tanah.
Benda-benda seperti makanan, minuman, mainan, handuk, sprei, bahkan selimut dapat menjadi perantara penularan cacingan.
Telur cacing dapat bertahan hidup di permukaan benda-benda tersebut selama 2 sampai 3 minggu. Oleh karena itu, Mama perlu mengajarkan anak betapa pentingnya menjaga kebersihan tangan dan lingkungan setiap hari.
Dampak Buruk Jika Anak Terus Mengalami Cacingan
Setelah mengetahui penyebab anak bisa mengalami cacingan, Mama juga perlu tau apa dampaknya jika anak terus mengalami penyakit ini. Ternyata, infeksi cacing dapat mempengaruhi kualitas hidup anak.
Anak akan mengalami gangguan kesehatan, seperti masalah gizi, penurunan tingkat kecerdasan, serta berpotensi mengurangi produktivitas mereka. Infeksi cacing juga dapat menyebabkan gejala seperti diare, kehilangan nafsu makan, dan disentri.
Jika kondisi ini terus berlanjut tanpa penanganan, anak akan mengalami kekurangan nutrisi yang penting untuk pertumbuhannya, sehingga kesehatan fisik dan kemampuannya untuk belajar juga akan terganggu.
Ciri-Ciri Anak Cacingan Usia 2 Tahun
Sebagian besar kasus anak yang mengalami cacingan tidak menunjukkan gejala yang serius dan berbahaya. Bahkan, orang tua bisa tidak menyadari gejalanya karena mirip dengan masalah kesehatan lainnya.
Namun, penting bagi orang tua untuk mengetahui ciri-ciri anak cacingan. Gejala yang paling khas adalah penurunan nafsu makan pada anak. Selain itu, saat mengalami cacingan, anak mungkin juga menunjukkan beberapa tanda dan gejala seperti:
1. Perubahan perilaku anak
Anak yang terinfeksi cacingan seringkali menunjukkan perubahan perilaku, seperti mudah marah. Ketika ada perubahan ini, Mama perlu mengawasi anak untuk memastikan apakah anak Mama mengalami cacingan atau tidak.
2. Tidak bisa tidur nyenyak
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh rasa gatal di sekitar anus anak yang membuatnya sulit tidur nyenyak pada malam hari. Hal ini bisa menyebabkan anak menjadi gelisah dan kesulitan untuk tidur dengan tenang.
Editors' Pick
3. Si Kecil sering menggaruk anus
Melanjutkan dari tanda sebelumnya, anak akan merasakan gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari. Gejala ini adalah salah satu yang paling umum terjadi pada anak-anak yang mengalami cacingan.
4. Vagina anak terasa gatal
Jika Mama melihat si Kecil merasa tidak nyaman di area vagina, terutama pada malam hari, ini bisa menjadi tanda bahwa anak tersebut mungkin mengalami infeksi cacing kremi. Pastikan Mama segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat jika gejala ini muncul, ya.
5. Munculnya ruam dan iritasi di sekitar anus
Ketika anak merasa gatal dan mulai menggaruknya, ini akan menyebabkan ruam merah dan iritasi kulit di sekitar area anusnya. Sehingga, bisa membuat anak tidak nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
6. Nafsu makan berkurang dan sering sakit perut
Penderita cacingan umumnya mengalami sakit perut yang menetap, berbeda dengan sakit perut biasa yang bisa hilang dalam waktu singkat. Biasanya, anak akan menangis dan tidak mau makan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan.
7. Penurunan berat badan
Sering kali anak yang kurus dikaitkan dengan kemungkinan mengalami cacingan. Ternyata, cacingan memang dapat menyebabkan anak menjadi kurus. Ini karena cacing mengambil nutrisi dari makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk berkembang biak.
8. Sering mual dan muntah
Anak yang mengalami cacingan selain sakit perut juga sering mengalami mual dan muntah. Hal ini disebabkan gangguan pada sistem pencernaannya akibat infeksi cacing.
9. Gampang lemas
Lemas dan mudah lelah adalah gejala umum yang dapat terjadi pada anak yang mengalami infeksi cacing. Anak mungkin tampak lemah dan kelelahan tanpa alasan yang jelas, meskipun telah istirahat yang cukup.
Hal ini disebabkan oleh cacing yang hidup di dalam tubuh anak dan mengonsumsi nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh untuk menjaga stamina dan kekuatan.
10. Cacing Keluar Saat Buang Air Besar atau di Sekitar Anus
Tanda paling jelas dari anak yang mengalami cacingan adalah ketika terlihat cacing keluar saat anak buang air besar atau di sekitar anusnya. Umumnya, cacing yang keluar terlihat seperti benang putih berukuran kecil, mirip dengan staples dengan ukuran sekitar 2-13 mm.
Itulah tadi beberapa ciri anak cacingan usia 2 tahun, selain tidak nafsu makan.Jika Mama mencurigai si Kecil mengalami beberapa dari gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat, ya.
Baca juga:
- Mudah Bikinnya, Ini Resep Sempol untuk Anak ala Janis dan Bibu
- Lingkar Perut Anak 1 Tahun: Bagaimana Cara Ukur dan Berapa Idealnya?
- Nikita Willy Yakin Anak Bisa Jadi Pemenang Didukung Nutrisi yang Baik