10 Contoh Dongeng Pendek yang Bagus dan Mendidik untuk Anak

Dongeng ini bisa menghibur dan memberikan banyak pelajaran berharga untuk si Kecil

3 September 2024

10 Contoh Dongeng Pendek Bagus Mendidik Anak
Pexels/Andrea Piacquadio

Menurut KBBI, dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama yang berasal dari masa lampau dengan kisah-kisah yang cenderung fantastis atau luar biasa.

Dengan membacakan dongeng, Mama tidak hanya melatih kemampuan mendengar anak, tetapi juga membantu mereka memperkaya kosa kata, terutama dalam bahasa Inggris.

Ditambah lagi, dongeng bahasa Inggris sering kali memiliki cerita yang menarik dan sarat dengan pesan moral serta nilai-nilai positif yang dapat Mama sampaikan kepada anak.

Mama bisa mulai dengan dongeng-dongeng pendek agar anak lebih mudah paham dan tidak merasa bosan.

Bagi Mama yang sedang mencari dongeng bahasa Inggris pendek untuk si Kecil, Popmama.com telah merangkum beberapa contoh dongeng pendek yang mendidik dan bagus untuk anak. Yuk, disimak!

Kumpulan Contoh Dongeng Pendek

1. Si Kancil Mencuri Ketimun

1. Si Kancil Mencuri Ketimun
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif

Pada suatu hari yang panas, musim kemarau melanda hutan. Semua makanan di hutan habis, dan Kancil mulai merasa lapar. Ia berjalan keluar dari hutan untuk mencari makanan, karena tidak ingin kelaparan.

Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba Kancil melihat ladang timun yang sangat besar dan penuh dengan timun yang segar.

Si Kancil yang lapar merasa senang sekali dan berpikir untuk mencuri timun-timun itu. Tanpa pikir panjang, ia mulai memakan timun-timun tersebut. Hari demi hari, Kancil semakin sering datang ke ladang itu dan mencuri timun milik Pak Petani.

Namun, Pak Petani akhirnya menyadari bahwa timun-timunnya sering hilang. Ia menjadi marah dan berusaha mencari cara untuk menghentikan Kancil.

Pak Petani pun membuat orang-orangan sawah dari kayu dan batok kelapa, lalu menaruhnya di ladang untuk menakut-nakuti si Kancil.

Keesokan harinya, si Kancil kembali ke ladang timun. Namun, kali ini ia melihat ada sosok yang berdiri di ladang.

Si Kancil merasa takut dan berpikir bahwa ada orang yang menjaga ladang itu. Ia bersembunyi dan menunggu hingga orang itu pergi, tapi orang tersebut tidak bergerak sama sekali.

Akhirnya, Kancil menyerah dan pulang dengan perut kosong, karena ia tidak bisa mencuri timun lagi.

Dari cerita ini, kita bisa belajar bahwa mencuri adalah perbuatan yang salah. Perbuatan buruk seperti mencuri tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga bisa membuat kita kesulitan di kemudian hari.

2. Putri Salju

2. Putri Salju
britannica.com

Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang putri yang baik hati dan cantik bernama Putri Salju. Dia memiliki ibu tiri yang sangat iri dengan kecantikannya. Ibu tiri itu juga seorang ratu jahat yang memiliki cermin ajaib. Setiap hari, dia bertanya kepada cermin, "Siapa yang paling cantik di antara semuanya?" Cermin itu selalu menjawab, "Putri Salju adalah yang tercantik." Hal ini membuat ratu sangat marah.

Ratu sangat marah sehingga dia memerintahkan seorang pemburu untuk membawa Putri Salju ke dalam hutan dan menyingkirkannya. Tetapi pemburu itu baik hati dan tidak bisa menyakiti Putri Salju, jadi dia membiarkannya pergi. Putri Salju merasa takut dan sendirian di dalam hutan gelap sampai dia menemukan sebuah rumah kecil tempat tujuh kurcaci tinggal. Para kurcaci menyambutnya dan merawatnya.

Sementara itu, ratu jahat berpikir bahwa Putri Salju sudah hilang selamanya. Tetapi ketika dia bertanya lagi kepada cermin ajaibnya, cermin itu memberitahunya yang sebenarnya: Putri Salju masih hidup! Ratu itu sangat marah dan menyusun rencana. Dia menyamar sebagai wanita tua dan memberi Putri Salju sebuah apel beracun. Saat Putri Salju menggigitnya, dia jatuh tertidur lelap.

Satu-satunya cara untuk membangunkannya adalah dengan ciuman cinta sejati. Suatu hari, seorang pangeran yang mendengar tentang kecantikan Putri Salju datang dan menciumnya. Ciuman itu mematahkan mantra, dan Putri Salju bangun. Dia dan pangeran menikah dan hidup bahagia selamanya. Ratu jahat itu sangat marah sehingga dia menghancurkan dirinya sendiri.

Cerita Putri Salju mengajarkan kita bahwa kejahatan dan iri hati pada akhirnya tidak akan pernah menang. Kebaikan, keberanian, dan cinta sejati akan selalu mengatasi segala rintangan.

3. Dongeng Kawanan Semut dan Seekor Belalang

3. Dongeng Kawanan Semut Seekor Belalang
Youtube.com/Studycle Kids

Di sebuah ladang yang subur, hiduplah keluarga Semut yang rajin dan seekor Belalang yang malas. Meskipun berbeda sifat, mereka tetap menjalin hubungan baik dan sering menyapa satu sama lain saat bertemu.

Keluarga Semut bekerja keras setiap hari, mengumpulkan makanan untuk persediaan musim dingin. Mereka menyimpan makanan di sarang agar tetap bisa bertahan hidup meskipun cuaca buruk dan tumbuhan mati.

Suatu hari yang cerah, saat keluarga Semut melintas, Belalang terlihat santai sambil bernyanyi di bawah pohon. Belalang bertanya kepada mereka, “Hai, keluarga Semut! Kenapa kalian tidak beristirahat saja di sini bersama aku? Bukankah lebih menyenangkan?”

Keluarga Semut berhenti sejenak dan menjawab, “Kami harus bekerja keras sekarang. Musim dingin akan segera tiba dan saat itu datang, kami tidak bisa mencari makanan karena semua tumbuhan akan mati. Kami perlu persediaan yang cukup.”

Meskipun dijelaskan, Belalang tetap tidak peduli. “Jangan terlalu khawatir! Nikmati saja hari ini dan biarkan musim dingin menjadi masalah nanti!” kata Belalang sambil melanjutkan bernyanyi.

Beberapa bulan kemudian, musim dingin tiba. Belalang, yang tidak mempersiapkan apa pun, merasa kesulitan karena tidak ada makanan dan cuaca sangat dingin. Sementara itu, keluarga Semut sudah siap dengan persediaan makanan dan bahan untuk menghangatkan diri.

Belalang yang kelaparan dan kedinginan akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan. Ia bergegas ke rumah Semut dan memohon agar diperbolehkan tinggal di sana hingga musim dingin berlalu. Keluarga Semut, meski merasa bahwa ini adalah akibat dari kemalasan Belalang, akhirnya memutuskan untuk menolongnya.

“Belalang, ingatlah, lain kali kamu harus bekerja keras dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Jangan hanya bersenang-senang tanpa memikirkan apa yang akan terjadi,” ujar salah satu Semut. Belalang pun mengangguk dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Dongeng ini mengajarkan bahwa kita perlu mempersiapkan diri untuk masa depan dengan bekerja keras dan merencanakan segala sesuatu dengan baik.

Editors' Pick

4. Kisah Bebek Buruk Rupa

4. Kisah Bebek Buruk Rupa
Youtube.com/Studycle Kids

Di sebuah peternakan yang damai, induk bebek dengan bangga merawat telur-telurnya yang akan segera menetas. Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya telur-telur itu menetas, dan keluar lah anak-anak bebek yang lucu dan menggemaskan.

Namun, dari sepuluh anak bebek yang menetas, satu di antaranya terlihat berbeda. Anak bebek ini lebih besar, bulunya berwarna abu-abu, dan bentuk tubuhnya tidak sama dengan saudara-saudaranya yang lain.

Karena penampilannya yang berbeda, anak bebek ini sering diejek oleh saudara-saudaranya dan bahkan oleh hewan lain di peternakan. “Kamu jelek sekali! Lihat bulu abu-abu yang tidak menarik itu,” kata salah satu anak bebek.

Anak bebek yang buruk rupa ini merasa sangat sedih dan kesepian. Dia tidak merasa diterima di mana pun, jadi dia memutuskan untuk meninggalkan peternakan dan mencari tempat di mana dia bisa diterima.

Setelah berjalan jauh dan melewati musim dingin yang berat, anak bebek yang malang akhirnya menemukan sebuah danau yang indah. Di sana, dia melihat sekumpulan angsa cantik berenang dengan anggun.

 Anak bebek itu sangat kagum dengan keindahan angsa-angsa tersebut dan ingin sekali menjadi seperti mereka. Ketika dia mendekati air dan melihat bayangannya sendiri, anak bebek itu terkejut.

Dia bukan lagi anak bebek jelek dengan bulu abu-abu, tetapi telah tumbuh menjadi angsa yang indah. Anak bebek itu akhirnya menyadari bahwa dia bukanlah bebek, tetapi angsa yang selama ini hanya belum dewasa.

Dengan penuh kegembiraan, angsa muda itu bergabung dengan kelompok angsa di danau, dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia merasa diterima dan bahagia.

Dari cerita ini, kita belajar bahwa penampilan bukanlah segalanya. Setiap orang memiliki keunikannya sendiri, dan kita tidak boleh menilai atau mengejek orang lain hanya karena mereka berbeda.

5. Cerita Dongeng Dua Katak

5. Cerita Dongeng Dua Katak
Youtube.com/Athar kids Family

Ketika musim kemarau mulai tiba, sekelompok katak memutuskan untuk bermigrasi mencari tempat yang lebih aman dan lembap.

Namun, dua katak merasa yakin bahwa mereka tidak perlu ikut pergi karena mereka bisa bersembunyi di sumur yang airnya tidak pernah kering. Mereka berpikir bahwa sumur tersebut adalah tempat yang aman dan nyaman untuk berlindung dari kemarau.

Saat semua katak lainnya pergi untuk mencari tempat baru, kedua katak tersebut tetap tinggal di sumur. Namun, seiring berjalannya waktu, air di sumur mulai mengering.

Kedua katak itu akhirnya terjebak tanpa bisa keluar karena sumur yang semakin kering. Mereka menyesali keputusan mereka yang tidak mengikuti migrasi dan tidak mendengarkan nasihat dari katak-katak lain.

Pesan moral dari cerita ini adalah jangan terlalu yakin dengan pendapat sendiri tanpa mempertimbangkan nasihat dari orang lain yang mungkin lebih berpengalaman. Kadang-kadang, keputusan yang tampaknya benar belum tentu yang terbaik.

6. Cerita Dongeng Kambing Sayang Ibu

6. Cerita Dongeng Kambing Sayang Ibu
Youtube.com/BALI CHANNEL

Kambing kecil merasa sedih dan khawatir karena ibunya belum pulang sejak pagi. Kancil yang bijak melihat kesedihan Kambing dan menghiburnya dengan ajakan bermain.

Kambing merasa sedikit terhibur saat bermain bersama Kancil, meskipun rasa khawatirnya tetap ada. Ketika ibunya akhirnya pulang dari perjalanan jauh mencari air di danau, Kambing merasa lega dan bahagia.

Kambing menyadari betapa besar kasih sayang ibunya yang telah berusaha keras untuk mencari air demi kebutuhannya. Ia berjanji untuk menjadi anak yang rajin dan tidak malas lagi, menghargai usaha ibunya yang telah berjuang untuknya.

Pesan moral dari cerita ini adalah jadilah anak yang rajin dan jangan malas. Rasa malas hanya akan membawa kerugian dan kesulitan bagi diri sendiri, sementara usaha dan ketulusan akan mendatangkan kebaikan.

7. Mulan

7. Mulan
princess.disney.com

Pada zaman dahulu di Tiongkok, ada seorang gadis pemberani bernama Mulan. Dia tinggal di sebuah desa kecil dan ayahnya adalah seorang pensiunan tentara. Ketika perang mulai, Kaisar berkata bahwa satu orang dari setiap keluarga harus bergabung dengan tentara untuk melindungi kerajaan.

Ayah Mulan sudah terlalu tua dan lemah untuk pergi, jadi Mulan membuat keputusan berani. Dia menyamar menjadi laki-laki, memakai baju zirah dan pedang ayahnya, dan bergabung dengan tentara menggantikan ayahnya. Dia bekerja keras dan menjadi pejuang yang hebat sambil menjaga identitas aslinya tetap rahasia.

Selama perang, keberanian dan kecerdasan Mulan membantu tentara memenangkan pertempuran. Ketika semua orang mengetahui siapa dia sebenarnya, mereka tidak menghukumnya. Sebaliknya, mereka memuji keberaniannya. Mulan telah menyelamatkan Tiongkok, dan Kaisar memberinya penghargaan besar.

Kisah Mulan mengajarkan kita bahwa gadis juga bisa kuat, bahwa keberanian sangat penting, dan bahwa siapa pun, tidak peduli apakah laki-laki atau perempuan, bisa mencapai sesuatu yang hebat jika mereka memiliki tekad dan keberanian.

8. Si Kecil Berkerudung Merah

8. Si Kecil Berkerudung Merah
Youtube.com/Fairy Tales and Stories for Kids

Saat si Kecil Berkerudung Merah berjalan melalui hutan, ibunya telah memberitahunya untuk tidak berbicara dengan orang asing. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan serigala licik yang bertanya kemana dia akan pergi. Dengan percaya, si Kecil Berkerudung Merah menceritakan tentang rumah neneknya.

Serigala jahat itu segera berlari ke rumah neneknya. Ketika tiba, dia melahap nenek dan kemudian menyamar sebagai nenek, menunggu si Kecil Berkerudung Merah datang.

Saat si Kecil Berkerudung Merah tiba di sana, dia melihat bahwa "neneknya" terlihat berbeda. Dia bertanya beberapa hal dan segera mengetahui bahwa "nenek" itu sebenarnya adalah serigala.

Di sebagian besar versi cerita, seorang penebang kayu atau pemburu berani datang untuk menyelamatkan si Kecil Berkerudung Merah dan neneknya. Serigala dihukum karena perbuatannya yang jahat.

Kisah si Kecil Berkerudung Merah mengajarkan kita untuk berhati-hati dan tidak berbicara dengan orang asing, serta selalu tetap bijaksana dan hati-hati saat kita bepergian sendirian.

9. Dongeng Burung Bangau yang Angkuh

9. Dongeng Burung Bangau Angkuh
Youtube.com/ Big Star

Pada suatu hari, seekor Bangau berjalan dengan anggun di tengah hutan. Ia menghampiri sebuah sungai kecil dan menatap airnya yang sangat jernih.

Dengan leher dan paruhnya yang panjang, ia siap menangkap mangsa di air sebagai sarapan paginya. Pagi itu, sungai dipenuhi oleh ikan-ikan kecil yang berenang riang.

Ikan-ikan itu terlihat sangat lezat di mata Bangau, tetapi ia tidak mau memakannya karena ikan-ikan itu berukuran kecil.

“Ah, aku tak mau memakan ikan-ikan kecil ini. Ikan kecil tidak pantas dimakan oleh Bangau yang cantik dan anggun seperti aku,” kata Bangau kepada dirinya sendiri.

Tanpa disadarinya, muncullah seekor ikan yang sedikit lebih besar lewat di dekat Bangau. “Tidak! Aku juga tidak mau merepotkan diri untuk membuka paruh dan memakan ikan yang sebesar itu,” ucap Bangau dengan angkuh.

Tak terasa hari pun sudah siang, ikan-ikan yang berada di air dangkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin.

Bangau yang angkuh pun bingung karena dia tidak lagi melihat ikan-ikan tadi di tepian. Sang Bangau yang mulai kelaparan akhirnya terpaksa harus puas memakan siput-siput kecil dan ulat-ulat di pinggiran sungai.

Dari kisah Bangau ini, kita bisa belajar untuk tidak bersikap angkuh karena sifat ini hanya akan merugikan kita sendiri. Bahkan, bisa juga sampai merugikan orang lain.

10. Kisah Gajah dan Semut

10. Kisah Gajah Semut
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif

Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah seekor Gajah besar yang sangat kuat dan sering kali mudah marah terhadap hal-hal kecil. Gajah ini juga gemar meremehkan hewan-hewan kecil di sekitarnya.

Di tempat yang sama, seekor Semut kecil tinggal bersama keluarganya di lubang pohon. Semut itu terkenal karena sifatnya yang baik dan rajin.

Setiap hari, Semut kecil dan keluarganya pergi mencari makanan, dan sering kali mereka bertemu dengan Gajah yang sedang berjalan.

Setiap kali bertemu dengan keluarga Semut, Gajah besar ini selalu mengejek dan mengganggu mereka. Gajah merasa sangat bangga dengan kekuatan dan tubuh besarnya.

Sehingga, ia terus-menerus menggunakan kekuatannya untuk membuat semut-semut kecil marah dan takut. Keluarga semut merasa cemas dan khawatir setiap kali bertemu dengan gajah.

Suatu pagi, saat keluarga semut sedang mencari makanan, gajah menyemprotkan air dari belalainya ke arah mereka. Hal ini membuat keluarga semut terkejut, dan semut kecil mulai menangis.

Semut kecil bertanya kepada gajah, "Mengapa kamu selalu menyusahkan kami? Apa yang kami lakukan salah?" Namun, gajah dengan marah membalas, "Berhenti menangis atau aku akan menginjakmu sampai mati."

Semut kecil yang malang berhenti menangis, tetapi ia memutuskan untuk memberi pelajaran kepada gajah besar tersebut. Teman-temannya memperingatkan agar ia tidak melawan gajah, karena gajah sangat kuat dan berbahaya.

Namun, semut kecil tetap teguh dengan keputusannya. Keesokan harinya, ketika gajah sedang tidur, semut kecil diam-diam naik ke tubuh gajah dan masuk ke dalam belalainya. Di dalam belalai, semut mulai menggigit gajah.

Gajah terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa dan berteriak, "Aaah! Sakit sekali! Hentikan!" Gajah mencoba segala cara untuk mengeluarkan semut dari belalainya, tetapi tidak berhasil.

Merasa tidak tahan, gajah akhirnya memohon, "Tolong, hentikan! Aku tidak akan mengganggu siapa pun lagi, aku berjanji!"

Semut kecil akhirnya berhenti menggigit dan keluar dari belalai Gajah. Gajah yang lega kemudian meminta maaf kepada Semut dan berjanji untuk tidak pernah lagi mengganggu makhluk lain di hutan. Sejak hari itu, Gajah benar-benar berubah dan hidup damai bersama hewan-hewan lainnya.

Kisah Gajah dan Semut ini mengajarkan bahwa tidak seharusnya kita meremehkan atau mengejek orang lain, terutama mereka yang lebih kecil atau lebih lemah. Setiap makhluk, sekecil apa pun, memiliki hak untuk dihormati.

Itulah dia beberapa contoh dongeng pendek yang mendidik dan bagus untuk anak.Yuk, mulai bacakan dongeng-dongeng ini, Ma!

Baca juga:

The Latest